Pojok Gamers

Game Portal

Veto Valorant: Skill, Gameplay, dan Dampak pada Meta Terbaru

Veto Valorant

Sentinel baru dengan kemampuan anti-utility.

Riot Games resmi memperkenalkan agent ke-29 di Valorant melalui ajang VCT Champions 2025, yaitu Veto Valorant. Agent baru ini berperan sebagai Sentinel dan menjadi tambahan terbaru dalam jajaran karakter defensif di game. Namun berbeda dari Sentinel lainnya, Veto hadir dengan kemampuan unik yang bisa menonaktifkan dan menghancurkan utilitas lawan, menjadikannya pengubah meta di dunia kompetitif.

Latar Belakang dan Asal Veto Valorant

Dalam lore resmi Valorant, Veto berasal dari Senegal, menjadikannya agent ketiga dari benua Afrika. Tidak seperti Sentinel lain yang menggunakan alat atau teknologi, kekuatan Veto bersumber langsung dari tubuhnya berkat mutasi biologis alami.

Kemampuannya memungkinkan Veto menyerap energi dan menetralkan berbagai jenis skill lawan. Desainnya dibuat dengan filosofi anti-utility suppression, di mana semua skill-nya berfungsi untuk membatasi penggunaan kemampuan musuh, menghancurkan perangkat, dan mengendalikan area.

Dengan keunikan tersebut, Veto bukan hanya berperan sebagai penjaga site, tetapi juga sebagai disruptor yang dapat mengacaukan strategi lawan secara aktif.

Penjelasan Skill Veto Valorant

Sebagai Sentinel, Veto Valorant memiliki empat skill utama: Crosscut (C), Chokehold (Q), Interceptor (E), dan Evolution (X) sebagai ultimate. Setiap skill dirancang untuk memberikan kemampuan bertahan sekaligus serangan balik efektif.

Skill C – Crosscut

Skill ini memungkinkan Veto menempatkan orb vortex di tanah. Selama orb berada dalam jangkauan pandang, Veto bisa teleportasi ke posisi orb tersebut untuk menghindari tekanan musuh atau berpindah cepat ke posisi strategis.

Kelebihan dari skill ini adalah fleksibilitas untuk reposition, tetapi teleportasi hanya bisa dilakukan jika orb terlihat langsung. Jika Veto terkena efek flash atau terhalang smoke, kemampuan ini tidak dapat diaktifkan.
Posisikan orb di area aman seperti belakang tembok atau lorong untuk digunakan sebagai alat kabur atau reposition cepat.

Skill Q – Chokehold

Chokehold memungkinkan Veto melempar fragmen jebakan yang berubah menjadi zona infeksi di tanah. Musuh yang melintas akan terkena dua efek: deafen (kehilangan pendengaran) dan decay (penurunan HP sementara).

Skill ini sangat efektif untuk mengontrol area sempit atau choke point, serta memperlambat pergerakan musuh yang mencoba masuk ke site. Namun, jebakan ini bisa dihancurkan, jadi pengguna harus menempatkannya secara cermat.

Skill E – Interceptor

Skill ini adalah identitas utama Veto dan menjadikannya berbeda dari Sentinel lain.
Interceptor memungkinkan Veto menempatkan alat penghancur utilitas musuh. Saat aktif, alat ini akan otomatis menonaktifkan atau menghancurkan skill musuh di area tertentu.

Skill ini bisa menghancurkan:

  • Turret dan Alarmbot milik Killjoy

  • Dinding milik Sage

  • Recon Dart milik Sova

  • Flash dan decoy milik Yoru

  • Bahkan smoke milik Omen atau Brimstone

Namun, Interceptor memiliki daya tahan rendah dan bisa dihancurkan dengan peluru, sehingga perlu ditempatkan di lokasi tersembunyi.

Skill Ultimate – Evolution

Ultimate Evolution membuat Veto berubah menjadi bentuk mutasi penuh. Dalam mode ini, ia mendapatkan beberapa peningkatan, termasuk:

  • Regenerasi HP cepat

  • Daya tahan tinggi

  • Imunitas terhadap efek seperti flash, slow, stun, dan damage area

Mode ini berlangsung sepanjang satu ronde penuh, menjadikan Veto hampir mustahil dihentikan dalam pertarungan jarak dekat. Meskipun kuat, Evolution tidak membuatnya kebal terhadap peluru, sehingga posisi dan waktu aktivasi tetap penting.

Dampak Veto terhadap Meta Valorant

Kehadiran Veto Valorant diperkirakan akan membawa perubahan besar terhadap meta kompetitif. Dengan kemampuannya menghancurkan utilitas, Veto bisa menjadi counter alami untuk agent seperti Killjoy, Cypher, dan Sova, yang sangat bergantung pada perangkat pengendali area.

Veto memungkinkan tim untuk lebih bebas melakukan entry ke site tanpa harus khawatir dengan jebakan atau turret lawan. Di sisi lain, tim lawan harus beradaptasi dengan menempatkan utilitas mereka di posisi yang lebih aman.

Meta permainan pun bisa bergeser ke arah strategi kontrol manual, di mana kemampuan individual pemain menjadi lebih penting dibandingkan ketergantungan pada perangkat otomatis.

Kombinasi Agent yang Cocok dengan Veto

Untuk memaksimalkan efektivitas Veto, berikut beberapa kombinasi agent yang bisa mendukung perannya:

  • Omen: Membantu memberikan perlindungan smoke saat Veto melakukan reposition dengan Crosscut.

  • Fade: Memberi informasi untuk mengarahkan skill Interceptor dengan akurat.

  • Cypher: Melengkapi sistem pertahanan dengan jebakan dan kamera pengintai.

  • Astra: Memberikan kontrol area tambahan untuk melindungi site dari rush lawan.

Kombinasi ini membuat Veto menjadi pusat kontrol tim dengan kemampuan adaptif di berbagai map.

Tips Bermain Veto di Valorant

  1. Gunakan Crosscut untuk mobilitas. Hindari duel langsung dan gunakan teleport untuk keluar dari situasi berbahaya.

  2. Tempatkan Interceptor di posisi tersembunyi. Misalnya di balik dinding atau box untuk menjebak musuh yang sering menggunakan utilitas di area tertentu.

  3. Aktifkan Evolution pada timing yang tepat. Misalnya ketika musuh melakukan eksekusi penuh atau retake site.

  4. Gunakan Chokehold untuk memblokir choke point. Efek deafen membuat musuh kehilangan kesadaran posisi tim kamu.


Kehadiran Veto Valorant memperkaya daftar Sentinel dengan konsep gameplay yang benar-benar baru. Dengan kemampuan menghancurkan utilitas, menonaktifkan skill musuh, dan bertahan dalam mode mutasi, Veto bukan sekadar pelindung, tapi juga pengendali meta baru dalam permainan.

Bagi pemain yang suka gaya bermain taktis dan fokus pada kontrol area, Veto bisa menjadi agent andalan untuk mendominasi pertandingan. Dengan pemahaman mekanik yang tepat, Veto mampu mengubah jalannya setiap ronde.