Pojok Gamers

Game Portal

KPAI Minta Komdigi Segera Blokir Roblox, Ini Alasan Lengkapnya

KPAI Minta Komdigi Segera Blokir Roblox, Ini Alasan Lengkapnya

Isu mengenai pemblokiran Roblox di Indonesia kembali memanas. Setelah sebelumnya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) menyatakan siap menutup Roblox jika terbukti mengandung unsur kekerasan, kini giliran Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang meminta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) segera mengambil langkah tegas.

Alasan KPAI Ingin Roblox Diblokir

Komisioner KPAI, Kawiyan, menegaskan bahwa setiap pengembang maupun penerbit game wajib memberikan perlindungan kepada pengguna, khususnya anak-anak. Hal ini mencakup produk, fitur, dan layanan yang disediakan oleh Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).

Menurutnya, langkah ini perlu diambil karena ada dugaan pelanggaran serta dampak negatif dari game Roblox terhadap anak-anak, sebagaimana juga diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.

Investigasi dan Perlindungan Anak

KPAI tidak hanya meminta pemblokiran, tetapi juga investigasi mendalam terkait kasus anak-anak yang menjadi korban dari game online. Kawiyan menambahkan, data pemerintah saat ini kemungkinan tidak sepenuhnya mencerminkan kenyataan, karena banyak kasus yang tidak dilaporkan atau tidak terungkap.

Dorongan Regulasi dan Pengawasan

Selain permintaan pemblokiran, KPAI juga mendorong pemerintah untuk segera memberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).

Kawiyan menilai bahwa meskipun regulasi yang ada sudah baik, pelaksanaannya masih perlu pengawasan ketat. Ia juga menekankan pentingnya penerapan Permen Kominfo No. 2 Tahun 2024 tentang klasifikasi game berdasarkan usia, agar penerbit game dapat memberikan perlindungan maksimal bagi anak-anak.

Kontroversi Roblox di Indonesia kini semakin serius. Dengan adanya desakan dari KPAI, keputusan ada di tangan Komdigi untuk menentukan langkah selanjutnya—apakah Roblox akan diblokir total, dibatasi, atau justru diberikan kesempatan untuk memperbaiki sistemnya.