Bjorka Kembali, Data NPWP Bocor termasuk Data Presiden

Baru-baru ini, hacker misterius Bjorka kembali membuat geger dengan klaim kebocoran sekitar 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Warga Indonesia, termasuk data pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan anaknya. Kebocoran ini menambah panjang daftar serangan siber yang dilakukan oleh Bjorka, yang sebelumnya sudah beberapa kali membocorkan data sensitif pejabat tinggi dan lembaga pemerintah Indonesia.

Salah satu hal yang menjadi perhatian publik adalah bahwa di antara data yang bocor tersebut terdapat data yang diduga milik Presiden Jokowi dan anggota keluarganya. Informasi ini menimbulkan kekhawatiran besar tentang keamanan data pribadi di tingkat tertinggi, serta semakin menegaskan bahwa sistem keamanan data di Indonesia rentan terhadap serangan.

Dampak dan Potensi Bahaya

Kebocoran data NPWP bisa menimbulkan risiko serius bagi individu yang datanya dicuri, termasuk:

  1. Pencurian Identitas: Informasi pribadi dapat digunakan oleh pelaku untuk menyamar dan melakukan tindakan ilegal, seperti membuka rekening atau melakukan transaksi atas nama korban.
  2. Penipuan: Data sensitif seperti nomor NPWP dan informasi kontak bisa digunakan untuk melakukan penipuan, termasuk melalui phishing dan penipuan berbasis SMS atau email.
  3. Ancaman terhadap Keamanan Nasional: Fakta bahwa data pribadi presiden dan keluarganya yang juga telah bocor menimbulkan kekhawatiran bahwa kerentanan data ini bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan yang lebih berbahaya.

Berikut beberapa respon dari para Netizen Indonesia untuk Bjorka :

  • “Data pribadi bocor terus, pemerintah sebenarnya ngapain?”
  • “Ini sudah kelewatan, gimana bisa data NPWP sampai bocor. Apa masih ada jaminan keamanan?”
  • “NPWP bocor? Tenang, data saya sudah bocor berkali-kali, santai aja. #ThisIsFine”
  • Meme “Bjorka datang lagi, tapi kita masih aman karena datanya nggak penting-penting amat.”
  • “Kalau bukan karena Bjorka, mungkin pemerintah gak sadar soal lemahnya keamanan data.”
  • “Bjorka lagi-lagi mengingatkan kita kalau negara harus lebih serius urus keamanan data.”
  • “Data NPWP bocor? Sudah biasa, kayaknya semua data saya udah diambil.”
  • “Tinggal nunggu kapan data saya dipake belanja online, sekalian aja ya, Bjorka.”
  • “Kebocoran data terus terjadi, kapan pemerintah benar-benar menerapkan UU PDP?”
  • “Ini saatnya pemerintah serius soal UU Perlindungan Data Pribadi. Jangan menunggu ada korban lebih banyak.”
  • “Bjorka, kalau berani bocorin data pejabat-pejabat korup, jangan cuma rakyat biasa!”
  • “Kalau bisa, bocorin sekalian apa yang di belakang layar, biar kita tahu semuanya.”

Respon netizen atas kebocoran data NPWP oleh Bjorka sangat beragam, mulai dari kemarahan, sindiran, hingga candaan. Satu hal yang jelas, masyarakat semakin kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah dalam melindungi data pribadi mereka. Selain itu, insiden ini kembali memperkuat tuntutan agar pemerintah memperbaiki sistem keamanan siber dan segera mengimplementasikan perlindungan data yang lebih kuat melalui UU PDP.

This is Fine : dari Meme menjadi Game

Meme “This is Fine” yang terkenal, berasal dari komik karya KC Green berjudul Gunshow, akan diadaptasi menjadi sebuah game! Dimana menampilkan seekor anjing yang duduk dengan tenang di ruangan yang terbakar, sambil berkata “This is fine”, meski situasi di sekitarnya penuh bencana. Meme ini sering digunakan di internet untuk menggambarkan orang yang berusaha tetap tenang di tengah kekacauan.

Informasi tentang Game

  • Konsep Game: Game yang diadaptasi dari meme ini kemungkinan besar akan mengikuti premis dasar dari meme. Di mana karakter utama harus menghadapi situasi-situasi penuh kekacauan dengan sikap yang tetap tenang. Pemain mungkin akan diminta untuk mengelola krisis yang semakin memburuk sambil menjaga karakter tetap “fine” ditengah kondisi yang semakin parah.
  • Developer: Belum ada informasi spesifik mengenai siapa yang akan mengembangkan game ini. Namun sering kali proyek-proyek adaptasi seperti ini dikembangkan oleh studio indie yang kreatif dan mengerti humor dari materi sumbernya.
  • Genre Game: Berdasarkan konsep meme, game ini bisa menjadi sebuah simulasi atau puzzle dimana pemain harus bertahan ditengah situasi sulit. Mungkin dengan elemen humor dan absurditas yang menyerupai meme aslinya.

Harapan dan Reaksi

Penggemar meme “This is Fine” berharap game ini akan menjaga humor sarkastik dan absurditas yang membuat meme ini sangat ikonik. Ada ekspektasi besar bahwa game ini tidak hanya akan lucu, tetapi juga mungkin menyentuh tema tentang menghadapi situasi yang sulit dengan cara yang kocak dan relatable.

Adaptasi meme menjadi game bukanlah hal baru, tetapi dengan popularitas “This is Fine”, game ini memiliki potensi untuk menjadi hit di kalangan penggemar meme dan komunitas internet secara lebih luas.

Kejadian Viral mengenai Batik saat kedatangan IShowSpeed

Kronologi Insiden

Dalam sebuah interaksi di mobil IShowSpeed, yang diduga dari pihak Malaysia, menyampaikan kepada IShowSpeed bahwa batik adalah warisan budaya Malaysia. IShowSpeed, yang tidak terlalu akrab dengan sejarah batik dan kontroversi seputar klaim ini, hanya merespons secara spontan tanpa mengetahui dampak pernyataan tersebut. Kejadian ini langsung menarik perhatian publik, karena mereka menganggap pernyataan tersebut tidak akurat dan menyangkut warisan budaya Indonesia.

Reaksi Netizen

Protes dari Netizen Indonesia Klaim bahwa batik berasal dari Malaysia memicu gelombang protes dari netizen Indonesia. Banyak dari mereka yang bereaksi keras di berbagai platform media sosial, seperti Twitter, Instagram, dan TikTok. Membela posisi bahwa batik adalah bagian dari warisan budaya Indonesia. Mereka mengingatkan bahwa batik sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia pada tahun 2009.

Respons Netizen Malaysia Di sisi lain, netizen Malaysia tidak semua sependapat dengan klaim tersebut, namun beberapa di antaranya mendukung bahwa batik juga merupakan bagian dari budaya Malaysia. Meskipun batik di Malaysia memang ada dan berkembang, tapi tetap mengakui bahwa asal usul batik secara historis berakar dari budaya Jawa di Indonesia.

Viral di TikTok dan Twitter Setelah insiden tersebut, cuplikan video atau tangkapan layar dari momen tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform, terutama di TikTok dan Twitter, dengan tagar-tagar terkait seperti #BatikIndonesia dan #BatikMalaysia menjadi tren. Banyak video yang menunjukkan protes lucu hingga sindiran terhadap klaim tersebut, sementara beberapa video lainnya memperlihatkan netizen yang berusaha memberikan penjelasan kepada IShowSpeed tentang sejarah batik yang sebenarnya.

Dampak Terhadap IShowSpeed

IShowSpeed, yang dikenal karena kepribadiannya yang spontan dan sering kali terlibat dalam momen viral, tampaknya tidak menyadari sepenuhnya kompleksitas klaim budaya ini. Meskipun ia tidak memberikan komentar mendalam mengenai klaim tersebut, keterlibatannya dalam insiden ini secara tidak langsung menambah popularitas diskusi tentang batik dan asal-usulnya di dunia internasional. Penggemar internasional yang mungkin sebelumnya tidak terlalu mengenal batik, akhirnya menjadi penasaran dan mencari tahu lebih lanjut tentang perdebatan budaya ini.

Kesimpulan

Klaim Malaysia tentang batik di depan IShowSpeed ini menjadi viral karena mengangkat kembali perdebatan lama antara Indonesia dan Malaysia mengenai warisan budaya. Meskipun kontroversial, momen ini juga memperluas perhatian dunia terhadap batik sebagai salah satu kekayaan budaya yang penting, khususnya bagi Indonesia. Keterlibatan IShowSpeed, meskipun tidak disengaja, berhasil meningkatkan kesadaran global tentang betapa pentingnya budaya batik bagi masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara.

Exit mobile version