Resident Evil Requiem Capai 1 Juta Wishlist, Apakah Spesial?

Resident Evil Requiem baru akan dirilis pada 27 Februari 2026, namun antusiasme penggemar sudah meledak jauh-jauh hari. Capcom secara resmi mengumumkan bahwa game ini telah masuk wishlist lebih dari 1 juta pemain, sebuah pencapaian luar biasa untuk judul yang belum memiliki harga resmi.

Ini menandai kebangkitan baru untuk franchise Resident Evil, yang kembali memperluas horor ikoniknya dengan elemen cerita dan gameplay yang benar-benar segar.

Tokoh Baru, Ancaman Baru

Dalam Resident Evil Requiem, pemain akan mengendalikan Grace Ashcroft, putri dari jurnalis Alyssa Ashcroft yang sempat muncul di Resident Evil Outbreak. Grace memulai penyelidikan ke Hotel Wrenwood di Raccoon City terkait sebuah wabah misterius.

Namun, penyelidikan ini berubah menjadi mimpi buruk ketika Grace harus menghadapi entitas mengerikan baru yang belum pernah muncul di seri-seri sebelumnya. Dari sini, cerita Resident Evil Requiem menjanjikan kengerian klasik yang dipadukan dengan kejutan segar untuk penggemar lama dan pendatang baru.

Fitur Gameplay yang Lebih Fleksibel

Capcom memperkenalkan fitur pergantian sudut pandang bebas antara first-person dan third-person. Ini menjadi daya tarik utama karena memungkinkan pemain menyesuaikan cara bermain, baik untuk eksplorasi maupun pertarungan.

Fitur ini menjadikan Requiem sebagai entri paling adaptif di seri Resident Evil sejauh ini, menggabungkan pengalaman RE7 dan RE4 Remake dalam satu paket.

Leon S. Kennedy Akan Kembali?

Salah satu rumor terbesar yang membuat penggemar semakin penasaran adalah kemungkinan kembalinya Leon S. Kennedy. Belum ada konfirmasi resmi, tapi sejumlah petunjuk dari teaser dan wawancara pengembang mengisyaratkan bahwa Leon bisa saja menjadi karakter yang dapat dimainkan di bagian tertentu game ini.

Jika benar, ini akan menjadi fan-service besar sekaligus penghubung kuat antara cerita baru dan warisan klasik seri Resident Evil.

Demo dan Presentasi Capcom Spotlight

Bagi kamu yang sudah tak sabar, versi demo Resident Evil Requiem akan hadir di Gamescom 2025 bulan Agustus. Selain itu, Capcom Spotlight pada 26 Juni 2025 pukul 15.00 PT juga akan memperlihatkan cuplikan terbaru dari Requiem, bersama update dari Street Fighter 6, Monster Hunter Wilds, dan Pragmata.

Jadi pastikan kamu menyimak presentasinya jika ingin melihat first look gameplay dari game horor yang paling dinanti ini.

Lebih dari 1 juta wishlist dalam delapan bulan sebelum rilis adalah pencapaian luar biasa. Ini membuktikan bahwa Resident Evil Requiem bukan hanya dinanti, tetapi juga dianggap sebagai entri penting yang bisa membawa franchise ini ke arah lebih besar dan lebih kuat.

Dengan tokoh baru, potensi kembalinya karakter ikonik, dan gameplay fleksibel, Requiem siap jadi game survival horror paling ditunggu tahun 2026.


Bagaimana menurut kamu? Apakah Resident Evil Requiem akan melampaui kesuksesan Resident Evil 4 Remake?

Freya MLBB: Hero Kuat di Ranked Tapi Hilang di MPL, Kenapa?

Freya MLBB menjadi salah satu hero paling menarik untuk dibahas karena ia berada di dua kutub berbeda. Di satu sisi, Freya dikenal sangat overpower (OP) di ranked mode. Namun di sisi lain, ia nyaris tidak pernah muncul di kompetisi besar seperti MPL (Mobile Legends Professional League).

Apa yang membuat hero ini begitu dominan di publik tapi tidak relevan di level profesional?

Kuat di Ranked: Freya Jadi Momok 1v1

Di ranked, Freya adalah spesialis duel. Dengan basic attack yang cepat, shield sustain, dan crowd control mumpuni, hero ini menjadi ancaman serius dalam situasi solo lane.

Bahkan banyak pro player mengakui lebih memilih mem-banned Freya saat ranked ketimbang repot mempelajari cara melawannya. Salah satu talent dari EVOS Esports, Vann, mengatakan: “Freya OP kalau user. Pro player ban Freya di ranked karena malas lawannya dan nggak dapat pelajaran dari situ.”

Artinya, masalahnya bukan pada keseimbangan skill, tetapi pada konteks penggunaan hero yang sangat cocok untuk solo carry di ranked tapi tidak di skena kompetitif.

Lemah di MPL: Kurang Makro, Kurang Fleksibel

Meski kuat secara individu, Freya tidak sesuai dengan sistem rotasi makro yang digunakan tim profesional. “Freya nggak bakal dipakai di MPL kalau mainnya pakai makro. Itu hero one lane push,” ujar Vann lebih lanjut.

Freya memang unggul dalam satu jalur, tapi ia tidak punya keunggulan saat berkontribusi dalam teamfight, zoning objektif, atau rotasi cepat. Di MPL, aspek-aspek makro seperti itu sangat krusial.

Selain itu, Freya tidak fleksibel dalam draft. Ia butuh early game yang aman, power spike tertentu, dan ruang farming yang luas. Sementara di skena pro, semua itu sangat sulit didapat tanpa mengorbankan sisi lain peta.

Freya Tetap Menakutkan di Solo Queue

Meskipun tak pernah muncul di turnamen, Freya tetap punya tempat tersendiri di hati para pemain ranked. Hero ini memberikan kontrol penuh atas satu sisi map, dan jadi pilihan ideal bagi pemain yang ingin mendominasi secara mekanik tanpa terlalu memikirkan rotasi tim.

Selama makro dan objektif bukan prioritas, Freya MLBB akan tetap jadi pilihan menakutkan. Tapi jika kamu ingin berkompetisi di level profesional, sebaiknya cari hero yang lebih adaptif secara sistem.


Freya MLBB adalah contoh klasik hero yang kuat secara mikro, tapi kalah saing dalam sistem makro kompetitif. Di ranked? Dia bisa jadi ratu. Di MPL? Masih sebatas legenda.

Tertarik bahas hero meta lainnya? Cukup beri instruksi dan artikel SEO lainnya siap dibuatkan!

Honor MagicPad 3 Resmi Diumumkan, Ini Spesifikasi dan Fiturnya!

Pasar tablet kembali kedatangan pemain kuat. Kali ini giliran Honor yang memperkenalkan produk flagship terbarunya bernama Honor MagicPad 3. Dibekali dengan spesifikasi premium dan fitur canggih, tablet ini diklaim sebagai salah satu perangkat paling powerful di kelasnya. Penasaran dengan detailnya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Spesifikasi Lengkap Honor MagicPad 3

Dikutip dari GSMArena, Honor MagicPad 3 membawa hardware tangguh yang siap menunjang kebutuhan kerja, hiburan, hingga multitasking kelas berat. Berikut spesifikasi utamanya:

  • Chipset: Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3

  • Layar: IPS LCD 13.3 inci, resolusi 3.2K, refresh rate 165Hz

  • RAM & Penyimpanan: Hingga 16GB RAM dan 1TB internal storage

  • Baterai: 12.450 mAh dengan pengisian cepat 66W

Dengan layar lebar dan refresh rate tinggi, tablet ini cocok untuk aktivitas multimedia hingga gaming. Kapasitas memori besar juga memastikan performa tetap lancar meski digunakan untuk multitasking berat.

Desain dan Fitur Tambahan

Honor juga menyertakan label IMAX Enhanced, yang berarti MagicPad 3 telah lolos sertifikasi untuk memberikan pengalaman menonton layaknya bioskop dalam format mobile.

Selain itu, tablet ini akan didukung berbagai aksesoris seperti keyboard eksternal dan perangkat penunjang lainnya, menjadikannya sebagai alternatif laptop untuk produktivitas on-the-go.

Perkiraan Harga

Meski Honor belum secara resmi mengumumkan harga, banyak pihak memperkirakan bahwa Honor MagicPad 3 akan dibanderol dengan harga mulai dari Rp10 juta, bahkan bisa menyentuh Rp15 juta untuk varian tertinggi.

Honor MagicPad 3 menawarkan spesifikasi kelas flagship yang jarang ditemukan di tablet Android lainnya. Kombinasi performa tinggi, desain premium, dan layar berkualitas menjadikannya salah satu kandidat tablet terbaik 2025.

Apakah kamu tertarik mencoba perangkat ini atau masih ingin menunggu tablet dengan chipset yang lebih baru?

Suyou MLBB Mulai Tergeser dari META? Ini Penjelasannya!

META Mobile Legends terus berubah, terutama setelah update patch besar pada Juni 2025. Salah satu hero yang terdampak cukup besar adalah Suyou MLBB, jungler agresif yang sebelumnya sempat menjadi andalan di ranked maupun kompetisi profesional seperti MPL.

Namun belakangan ini, popularitasnya terlihat merosot. Apa sebenarnya yang menyebabkan Suyou tidak lagi jadi prioritas pick? Mari kita bahas faktor-faktornya.

Suyou Lemah di META Lambat

Suyou dikenal sebagai jungler early-game yang sangat kuat. Mobilitas tinggi, burst damage, dan kemampuan crowd control membuatnya sangat dominan dalam menciptakan tekanan awal permainan. Sayangnya, kekuatannya mulai menurun seiring perubahan ritme permainan.

Sejak dua patch terakhir, Moonton memberikan nerf signifikan pada Suyou—terutama pada scaling damage dan ketahanannya terhadap magic damage. Selain itu, perubahan waktu spawn monster jungle yang lebih lambat membuat tempo permainan di early-game melambat secara signifikan. Hal ini membuat Suyou kesulitan menunjukkan dominasinya di menit-menit awal.

Analisis Pro Player: “Pressurenya Terhambat”

Menurut Vann, analis dari tim EVOS, identitas Suyou sebagai hero pengendali early game kini tidak lagi efektif. “Kenapa Suyou gak masuk tier S lagi? Karena dia ini tipikal pressure mid. Tapi sekarang spawn buff-nya mundur ke 25 detik, jadi timing-nya ke-delay,” jelas Vann dalam sesi live streaming-nya.

Artinya, seluruh pola rotasi Suyou — mulai dari menit 1:30 hingga 3:00 — sekarang menjadi tidak relevan. Ini membuat hero tersebut kehilangan value utama sebagai jungler agresif.

Meta Jungle Bergeser ke Fighter dan Tank

Dengan melambatnya tempo permainan dan makin seringnya META teamfight, hero-hero tank dan fighter jungler seperti Fredrinn, Barats, Baxia, Alpha, dan Yi Sun Shin kembali diunggulkan.

Hero-hero ini punya sustain lebih tinggi, kontrol objektif yang kuat, serta mampu bertahan lebih lama dalam teamfight ketimbang Suyou yang cenderung mengandalkan burst cepat dan pick off. Belum lagi, kehadiran hero support healing juga semakin memperpanjang durasi pertarungan.

Suyou MLBB memang pernah menjadi jungler yang sangat dominan, namun perubahan patch dan ritme META saat ini tidak lagi mendukung gaya mainnya. Dalam dunia kompetitif dan ranked tinggi, jungler yang bisa bertahan lama dan mendominasi teamfight kini lebih diandalkan.

Apakah ini akhir dari kejayaan Suyou? Belum tentu. META akan terus berubah, dan bisa saja ke depannya ia kembali naik daun.

Bagaimana menurut kamu? Apakah Suyou masih layak dipakai di rank?

Blood Message: Game Petualangan Sinematik Dinasti Tang

NetEase Games siap memperluas pengaruhnya ke genre pemain tunggal lewat proyek ambisius terbaru berjudul Blood Message. Game ini dikembangkan oleh studio baru Lin’an, anak perusahaan dari Thunder Fire Studio, dan menjadi langkah besar bagi NetEase yang selama dua dekade dikenal lewat game multiplayer.

Kisah Emosional Ayah dan Anak di Tengah Kekacauan Dinasti Tang

Blood Message menawarkan narasi mendalam yang berpusat pada perjalanan seorang ayah tanpa nama dan putranya. Mereka menyusuri jalur berbahaya dari Dunhuang ke Chang’an, menghadapi gurun kejam, serangan musuh, dan cuaca ekstrem demi menyampaikan pesan penting yang dapat menentukan nasib bangsa.

Yang membedakan game ini dari judul bertema sejarah lainnya adalah fokusnya pada manusia biasa, bukan tokoh besar atau legenda. Blood Message menjadi penghormatan untuk para pahlawan anonim yang mungkin tak tercatat dalam buku sejarah, tetapi pengorbanannya tetap hidup di hati generasi mendatang.

Pengalaman Sinematik dengan Teknologi Unreal Engine 5

Dibangun dengan Unreal Engine 5 dan teknologi eksklusif internal, Blood Message menjanjikan visual yang sinematik dan atmosfer yang autentik. Permainannya disajikan dari sudut pandang orang ketiga, menampilkan pertempuran brutal, elemen survival, hingga mekanisme stealth (sembunyi-sembunyi) yang menantang pemain berpikir taktis.

Latar permainan mengambil inspirasi dari bentang alam Asia Timur dan Tengah, dengan nuansa khas era Dinasti Tang yang sangat kental, mulai dari arsitektur, lanskap hingga pakaian dan budaya.

Tema Keluarga, Pengorbanan, dan Harapan

Blood Message lebih dari sekadar aksi atau strategi. Game ini menyuguhkan kisah emosional penuh pengabdian, ketegangan, dan nilai-nilai keluarga. Tema seperti keberanian, cinta antara ayah dan anak, serta perjuangan melawan nasib menjadi benang merah yang kuat di sepanjang narasi.

NetEase tidak hanya berusaha menciptakan pengalaman bermain yang intens, tetapi juga menggugah perasaan pemain lewat cerita yang humanis dan penuh makna.

Tanggal Rilis Masih Dirahasiakan

Hingga saat ini, tanggal rilis resmi Blood Message masih belum diumumkan. Namun, game ini dipastikan akan meluncur untuk platform PC dan konsol, menjadikannya sebagai salah satu judul pemain tunggal paling dinantikan di industri game Asia dan global.

Blood Message tampaknya akan menjadi lompatan besar NetEase dalam menjelajahi genre naratif single-player. Dengan perpaduan visual memukau, gameplay strategis, dan cerita penuh emosi, Blood Message berpotensi menjadi salah satu game terbaik bertema sejarah Asia dalam beberapa tahun ke depan.

Tertarik mencoba? Pantau terus kabar terbaru seputar Blood Message hanya di sini!

Exit mobile version