The Crew 2 Offline Kini Bisa Dimainkan, Ubisoft Rilis Hybrid Mode

Ubisoft akhirnya menjawab keluhan para pemain terkait absennya mode offline di game The Crew 2. Setelah menerima banyak kritik saat menutup server game The Crew pertama, studio ini berkomitmen menghadirkan solusi jangka panjang agar pemain tetap bisa menikmati permainan tanpa koneksi internet. Melalui update terbaru, The Crew 2 kini bisa dimainkan secara offline melalui Hybrid Mode.

Mode Offline Kini Resmi Hadir di The Crew 2

Dalam pengumuman resmi melalui akun Twitter/X @TheCrewGame, Ubisoft mengonfirmasi bahwa Hybrid Mode sudah bisa dinikmati oleh seluruh pemain. Mode ini memungkinkan pemain bermain baik secara online maupun offline sesuai pilihan mereka.

Dengan adanya mode baru ini, gamer tidak lagi wajib terhubung ke jaringan internet setiap kali ingin bermain. Cukup dengan mengaktifkan Hybrid Mode, pemain dapat memilih untuk berganti antara mode online dan mode offline dengan mudah tanpa perlu keluar dari game.

Ubisoft menjelaskan dalam blog resminya bahwa pembaruan ini merupakan bentuk komitmen mereka terhadap komunitas pemain. Studio ingin memastikan The Crew 2 tetap dapat diakses meski di masa mendatang koneksi server tidak lagi aktif. Langkah ini juga menjadi bagian dari janji Ubisoft untuk menjaga umur panjang seri balap mereka.

Beberapa Fitur Online Tidak Tersedia Saat Offline

Meskipun kini sudah bisa dimainkan tanpa internet, Ubisoft mengingatkan bahwa beberapa fitur hanya dapat diakses dalam mode online. Fitur seperti multiplayer, global ranking, dan livery sharing tidak akan tersedia ketika pemain memilih bermain secara offline.

Namun begitu, pemain tetap bisa menyimpan progres permainan melalui sistem offline save file. Sistem ini dirancang agar pemain tetap memiliki kontrol penuh atas data permainan mereka, baik saat bermain secara online maupun offline.

Selain itu, seluruh aktivitas solo seperti balapan, eksplorasi peta, dan event karier tetap bisa dimainkan dengan lancar. Ubisoft menegaskan bahwa performa permainan tidak akan terpengaruh ketika pemain berpindah dari mode online ke offline.

Hybrid Mode Jadi Tonggak Penting untuk Ubisoft

Pembaruan besar ini bukan hanya memberikan kenyamanan bagi pemain, tapi juga menjadi simbol perubahan besar bagi Ubisoft. Melalui update Hybrid Mode ini, Ubisoft ingin menunjukkan bahwa mereka mendengarkan kritik dan saran komunitas.

Dalam pernyataan di situs resminya, Ubisoft menyebut bahwa “update ini adalah langkah besar dalam memastikan akses jangka panjang bagi semua pemain The Crew 2.” Dengan kata lain, perusahaan ingin menghindari situasi seperti penutupan game The Crew pertama yang membuat banyak pemain kehilangan akses penuh terhadap game yang telah mereka beli.

Kapan Mode Offline Hadir di The Crew Motorfest?

Saat ini, mode offline baru tersedia di The Crew 2. Ubisoft belum memberikan jadwal pasti kapan fitur serupa akan hadir untuk game terbaru mereka, The Crew Motorfest.

Jika melihat pola pengembangan sebelumnya, versi offline The Crew 2 sendiri membutuhkan waktu lebih dari satu tahun sejak diumumkan. Artinya, kemungkinan besar The Crew Motorfest baru akan mendapatkan mode offline pada 2026 mendatang.

Meski belum dikonfirmasi, Ubisoft memberi sinyal positif bahwa mode ini memang direncanakan hadir untuk seluruh seri The Crew di masa depan. Langkah ini sekaligus menjadi bukti bahwa mereka berupaya menyeimbangkan pengalaman bermain online yang kompetitif dengan opsi offline yang lebih fleksibel.

Komitmen Ubisoft Terhadap Pemain

Keputusan Ubisoft untuk menambahkan mode offline di The Crew 2 bukan hanya langkah teknis, tapi juga strategi membangun kembali kepercayaan komunitas. Setelah sempat menuai protes karena sistem DRM online-only di beberapa game mereka, kini Ubisoft berusaha menempatkan kenyamanan pemain sebagai prioritas utama.

Dengan hadirnya Hybrid Mode, pemain dapat menikmati pengalaman berkendara bebas tanpa batas. Mereka bisa menjelajahi dunia terbuka yang luas, menyelesaikan misi karier, dan mengoleksi kendaraan langka tanpa harus khawatir kehilangan progres karena koneksi internet.

Langkah ini juga memperkuat citra Ubisoft sebagai developer yang responsif terhadap umpan balik komunitasnya. Perubahan semacam ini diharapkan menjadi standar baru bagi game dengan elemen live-service agar tetap bisa diakses di masa depan.

Hadirnya The Crew 2 Offline melalui update Hybrid Mode menjadi kabar menggembirakan bagi komunitas pemain di seluruh dunia. Pemain kini bisa menikmati kebebasan penuh untuk bermain tanpa koneksi internet, sekaligus tetap memiliki opsi untuk kembali ke mode online jika diinginkan.

Meski beberapa fitur seperti multiplayer dan ranking global belum bisa diakses dalam mode offline, kehadiran fitur ini menandai awal dari komitmen baru Ubisoft untuk menghadirkan pengalaman bermain yang lebih adil dan berkelanjutan.

Ke depan, banyak yang berharap The Crew Motorfest juga segera mendapatkan pembaruan serupa. Untuk saat ini, The Crew 2 berhasil menjadi contoh nyata bagaimana sebuah game bisa berkembang dengan mendengarkan keinginan komunitasnya.

Penjualan Battlefield 6 Tembus 7 Juta Kopi

Penjualan Battlefield 6 resmi mencetak sejarah baru bagi Electronic Arts (EA). Dalam laporan resmi, EA mengumumkan bahwa seri terbaru ini berhasil terjual lebih dari tujuh juta kopi hanya dalam waktu satu minggu setelah rilis. Capaian tersebut menjadikannya sebagai peluncuran terbesar dalam sejarah franchise Battlefield dan membawa EA kembali ke posisi puncak di genre first-person shooter.

Awal Keberhasilan Besar

Sejak dirilis pada 10 Oktober, penjualan Battlefield 6 menunjukkan tren positif di semua platform. EA mengonfirmasi bahwa jumlah pemain online melonjak drastis dengan lebih dari 172 juta pertandingan dimainkan hanya dalam tujuh hari. Selain itu, lebih dari 15 juta jam tayangan dicatat dari berbagai platform streaming seperti Twitch dan YouTube. Fakta ini menunjukkan bahwa minat publik terhadap seri ini belum meredup sedikit pun.

Menurut laporan resmi di EA News, performa luar biasa ini didorong oleh promosi besar-besaran sebelum peluncuran, termasuk kampanye video sinematik dan kolaborasi dengan influencer game. Keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa EA telah memahami kebutuhan komunitasnya dan memperbaiki kesalahan dari seri sebelumnya, Battlefield 2042.

Peran Komunitas dan Pengembangan Terbuka

General Manager Battlefield, Byron Beede, menyampaikan rasa terima kasih kepada komunitas global atas dukungan luar biasa mereka. Dalam pernyataannya di situs resmi EA, ia menegaskan bahwa Battlefield 6 dibuat dengan berfokus pada pemain. Sejak tahap awal, EA membuka forum Battlefield Labs agar para pemain bisa memberikan masukan secara langsung. Hasilnya, game ini berhasil menyajikan keseimbangan yang baik antara gameplay klasik dan inovasi modern.

Pendekatan ini memberikan dampak positif. Komunitas merasa dilibatkan, sementara tim pengembang memperoleh umpan balik yang konkret. Dengan kata lain, hubungan dua arah antara pemain dan pengembang menjadi kunci utama keberhasilan penjualan Battlefield 6.

Konten Baru dan Mode Gratis

EA mengonfirmasi bahwa konten tambahan sudah disiapkan untuk mempertahankan momentum ini. Season 1 akan dirilis pada 28 Oktober dan membawa peta baru, senjata tambahan, serta peningkatan fitur progression. Selain itu, EA juga akan meluncurkan mode Battle Royale gratis yang telah lama dinantikan. Mode ini diyakini mampu menarik pemain baru sekaligus menjaga komunitas lama tetap aktif.

Menurut Tom’s Hardware, lebih dari setengah penjualan Battlefield 6 berasal dari platform PC melalui Steam. Angka ini menunjukkan bahwa optimalisasi versi PC menjadi faktor penting yang mendukung keberhasilan penjualan.

Peluncuran Lancar dan Respons Cepat EA

Meski sukses besar, peluncuran Battlefield 6 tetap menghadapi sedikit kendala teknis. Beberapa pemain melaporkan bug akses di EA App, di mana sistem meminta pembelian ulang meski pemain sudah memiliki game versi penuh. EA segera menanggapi masalah ini dan memberikan kompensasi berupa bonus Battle Pass dan booster XP. Tindakan cepat ini diapresiasi oleh komunitas karena menunjukkan keseriusan EA menjaga pengalaman pengguna.

Vince Zampella, Wakil Presiden Eksekutif EA, juga menyampaikan rasa terima kasihnya. Dalam wawancara resmi, ia menyebut bahwa pencapaian penjualan Battlefield 6 tidak akan terjadi tanpa kerja keras tim studio di seluruh dunia. Menurutnya, keberhasilan ini bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang bagaimana EA kembali membangun kepercayaan pemain setelah beberapa rilis yang kurang memuaskan.

Perbandingan dengan Seri Sebelumnya

Jika dibandingkan dengan Battlefield 2042, peningkatan yang dicapai Battlefield 6 sangat signifikan. Seri sebelumnya sempat dikritik karena bug berat, keseimbangan gameplay buruk, dan server tidak stabil. Kini, EA memperbaikinya dengan menggunakan engine baru, memperkuat sistem anti-cheat, serta menambahkan elemen realistis pada desain pertempuran.

Hal ini menunjukkan bahwa EA benar-benar belajar dari kesalahan masa lalu. Komunitas gamer menyambutnya dengan positif, dan banyak yang menyebut Battlefield 6 sebagai “kembalinya jati diri Battlefield yang sesungguhnya”.

Dampak Terhadap Industri Game

Keberhasilan penjualan Battlefield 6 memberikan pengaruh besar di industri game. Dalam konteks digital marketing, strategi EA bisa menjadi contoh sukses. Mereka tidak hanya mengandalkan iklan besar, tetapi juga membangun engagement yang kuat dengan komunitas. Melalui forum diskusi, umpan balik publik, dan event online, EA berhasil menciptakan rasa memiliki di kalangan pemain.

Pendekatan ini sejalan dengan tren modern di mana keterlibatan komunitas menjadi faktor utama keberhasilan produk digital. Konsistensi EA dalam mendengarkan pemain terbukti meningkatkan loyalitas dan memperkuat citra merek.

Harapan di Masa Depan

Melihat hasil luar biasa di minggu pertama, banyak analis memperkirakan penjualan Battlefield 6 akan menembus angka 10 juta kopi sebelum akhir tahun. EA berencana memperluas dukungan lintas platform agar pemain dari berbagai perangkat dapat terhubung lebih mudah. Dengan pembaruan rutin dan komunikasi terbuka, franchise ini tampaknya akan kembali menjadi salah satu seri shooter paling dominan di dunia.

Bagi pemain baru, Battlefield 6 menawarkan pengalaman peperangan berskala besar dengan detail grafis yang memukau. Bagi pemain lama, game ini menjadi bukti bahwa EA masih mampu menghadirkan kualitas tinggi setelah belajar dari kesalahan sebelumnya.

Rekor penjualan Battlefield 6 bukan sekadar angka. Ini adalah hasil dari strategi matang, komunikasi terbuka, dan kepercayaan pemain yang berhasil dibangun kembali. Dengan 7 juta kopi terjual dalam waktu singkat, Battlefield 6 membuktikan bahwa EA mampu bangkit dan bersaing di pasar yang sangat kompetitif. Masa depan seri ini tampak cerah, dan Season 1 dipastikan akan memperpanjang momentum positif yang telah tercipta.

Avatar Legends: The Fighting Game – Pertarungan di Dunia Avatar

Avatar Legends: The Fighting Game – Pertarungan Elemen Kembali di Dunia Avatar

Kabar gembira untuk para penggemar Avatar: The Last Airbender dan The Legend of Korra. Dalam ajang New York Comic Con (NYCC) 2025, Gameplay Group International resmi mengumumkan game terbaru berjudul Avatar Legends: The Fighting Game.

Game ini dijadwalkan rilis pada musim panas 2026 untuk berbagai platform, termasuk PlayStation 5, Xbox Series X|S, PC, dan Nintendo Switch 2. Dengan visual animasi 2D bergambar tangan dan aksi sinematik khas dunia Avatar. Game ini siap menjadi salah satu judul pertarungan paling dinantikan tahun depan.

Visual dan Konsep yang Autentik

Avatar Legends The Fighting Game mengusung gaya animasi 2D hand-drawn art untuk menghadirkan nuansa autentik dunia Avatar. Setiap adegan, gerakan, dan efek elemen digambar dengan detail yang menyerupai serial aslinya.

Pendekatan artistik ini membuat game terasa seperti menonton episode baru dari Avatar atau Korra. Namun kali ini dalam format interaktif yang memungkinkan pemain mengendalikan pertarungan secara langsung.

Dengan latar khas dunia Avatar — dari Kuil Udara, Kerajaan Bumi, hingga Kota Republik — pemain akan merasakan nostalgia sekaligus pengalaman pertarungan yang segar dan modern.

Gameplay Dinamis dengan Sistem “Flow”

Sebagai game fighting, Avatar Legends The Fighting Game menawarkan pertarungan 1 lawan 1 yang cepat dan responsif.
Namun, yang membuatnya unik adalah sistem baru bernama “Flow System.”

Sistem ini memungkinkan pemain membangun combo dengan gerakan yang mengalir, mencerminkan filosofi seni bela diri di dunia Avatar yang menekankan keseimbangan dan harmoni.

Setiap karakter memiliki gaya bertarung berbeda sesuai dengan elemen utamanya:

  • Airbender: Serangan cepat dan menghindar, fokus pada kontrol jarak.

  • Firebender: Serangan agresif dengan damage tinggi.

  • Earthbender: Kuat dan defensif, cocok untuk counter-attack.

  • Airbender: Lincah dan adaptif, unggul dalam mobilitas dan combo udara.

Selain karakter utama, pemain juga bisa memanggil karakter pendukung (assist character) untuk membantu dalam pertempuran. Ini menambah kedalaman strategi dan variasi gaya bermain di setiap ronde.

Mode Permainan yang Beragam

Untuk memberikan pengalaman bermain yang lebih lengkap, Avatar Legends The Fighting Game menawarkan berbagai mode permainan:

  1. Story Mode (Mode Cerita):
    Menampilkan kisah orisinal di dunia Avatar, di mana pemain dapat mengikuti perjalanan karakter baru dan lama dalam petualangan penuh konflik elemen.

  2. Versus Mode:
    Pertarungan klasik 1v1 melawan AI atau pemain lain secara lokal maupun online.

  3. Combo Trials:
    Mode latihan khusus untuk melatih teknik combo dan mempelajari mekanik pertarungan lebih dalam.

  4. Gallery Mode:
    Tempat bagi penggemar untuk menikmati artwork, musik, dan model karakter dari dunia Avatar.

Selain itu, fitur cross-play juga dihadirkan agar pemain dari berbagai platform dapat bertarung satu sama lain tanpa hambatan.

Teknologi Rollback Netcode untuk Pertarungan Online Lancar

Salah satu keunggulan penting dari Avatar Legends The Fighting Game adalah penggunaan rollback netcode — sistem koneksi modern yang memastikan pertarungan online berjalan stabil dan bebas delay.

Dengan tambahan fitur cross-play, Riot Games memastikan pengalaman kompetitif di game ini bisa dinikmati oleh semua pemain dari berbagai perangkat.

Karakter yang Dikonfirmasi dan Potensi DLC

Walaupun daftar karakter lengkap belum diumumkan, beberapa karakter ikonik dari dunia Avatar telah dikonfirmasi akan hadir dalam roster awal, di antaranya:

  • Aang – Sang Avatar pengendali empat elemen.

  • Korra – Avatar modern dengan kekuatan agresif dan penuh energi.

  • Zuko – Pengendali api dengan serangan cepat dan tegas.

  • Toph Beifong – Master earthbender dengan kemampuan kontrol medan.

  • Katara – Airbender sekaligus penyembuh yang lincah dan adaptif.

Gameplay Group International juga telah mengisyaratkan kemungkinan konten DLC di masa depan, termasuk karakter tambahan dari komik dan serial animasi Avatar Universe.

Potensi Kompetitif dan Harapan Penggemar

Dengan sistem pertarungan cepat dan desain yang menekankan kreativitas combo. Avatar Legends The Fighting Game berpotensi menjadi salah satu game fighting kompetitif baru yang menarik perhatian komunitas esports.

Para penggemar berharap game ini bisa mengikuti jejak sukses game seperti Dragon Ball FighterZ dan Guilty Gear: Strive, yang berhasil menggabungkan elemen anime dengan sistem pertarungan mendalam.

Jika dikembangkan dengan konsisten, game ini bukan hanya nostalgia bagi penggemar lama, tetapi juga jembatan untuk generasi baru mengenal semesta Avatar.


Avatar Legends The Fighting Game menjadi proyek ambisius yang menggabungkan keindahan animasi 2D klasik dengan mekanisme pertarungan modern.
>Dengan sistem “Flow” yang menekankan kreativitas combo, mode cerita orisinal, serta fitur cross-play dan rollback netcode, game ini berpotensi menjadi salah satu game pertarungan terbaik di tahun 2026.

Bagi penggemar dunia Avatar, game ini bukan hanya nostalgia — tetapi juga bentuk penghormatan terhadap warisan budaya dan filosofi empat elemen yang kini dihidupkan kembali lewat aksi penuh energi.

Veto Valorant: Skill, Gameplay, dan Dampak pada Meta Terbaru

Riot Games resmi memperkenalkan agent ke-29 di Valorant melalui ajang VCT Champions 2025, yaitu Veto Valorant. Agent baru ini berperan sebagai Sentinel dan menjadi tambahan terbaru dalam jajaran karakter defensif di game. Namun berbeda dari Sentinel lainnya, Veto hadir dengan kemampuan unik yang bisa menonaktifkan dan menghancurkan utilitas lawan, menjadikannya pengubah meta di dunia kompetitif.

Latar Belakang dan Asal Veto Valorant

Dalam lore resmi Valorant, Veto berasal dari Senegal, menjadikannya agent ketiga dari benua Afrika. Tidak seperti Sentinel lain yang menggunakan alat atau teknologi, kekuatan Veto bersumber langsung dari tubuhnya berkat mutasi biologis alami.

Kemampuannya memungkinkan Veto menyerap energi dan menetralkan berbagai jenis skill lawan. Desainnya dibuat dengan filosofi anti-utility suppression, di mana semua skill-nya berfungsi untuk membatasi penggunaan kemampuan musuh, menghancurkan perangkat, dan mengendalikan area.

Dengan keunikan tersebut, Veto bukan hanya berperan sebagai penjaga site, tetapi juga sebagai disruptor yang dapat mengacaukan strategi lawan secara aktif.

Penjelasan Skill Veto Valorant

Sebagai Sentinel, Veto Valorant memiliki empat skill utama: Crosscut (C), Chokehold (Q), Interceptor (E), dan Evolution (X) sebagai ultimate. Setiap skill dirancang untuk memberikan kemampuan bertahan sekaligus serangan balik efektif.

Skill C – Crosscut

Skill ini memungkinkan Veto menempatkan orb vortex di tanah. Selama orb berada dalam jangkauan pandang, Veto bisa teleportasi ke posisi orb tersebut untuk menghindari tekanan musuh atau berpindah cepat ke posisi strategis.

Kelebihan dari skill ini adalah fleksibilitas untuk reposition, tetapi teleportasi hanya bisa dilakukan jika orb terlihat langsung. Jika Veto terkena efek flash atau terhalang smoke, kemampuan ini tidak dapat diaktifkan.
Posisikan orb di area aman seperti belakang tembok atau lorong untuk digunakan sebagai alat kabur atau reposition cepat.

Skill Q – Chokehold

Chokehold memungkinkan Veto melempar fragmen jebakan yang berubah menjadi zona infeksi di tanah. Musuh yang melintas akan terkena dua efek: deafen (kehilangan pendengaran) dan decay (penurunan HP sementara).

Skill ini sangat efektif untuk mengontrol area sempit atau choke point, serta memperlambat pergerakan musuh yang mencoba masuk ke site. Namun, jebakan ini bisa dihancurkan, jadi pengguna harus menempatkannya secara cermat.

Skill E – Interceptor

Skill ini adalah identitas utama Veto dan menjadikannya berbeda dari Sentinel lain.
Interceptor memungkinkan Veto menempatkan alat penghancur utilitas musuh. Saat aktif, alat ini akan otomatis menonaktifkan atau menghancurkan skill musuh di area tertentu.

Skill ini bisa menghancurkan:

  • Turret dan Alarmbot milik Killjoy

  • Dinding milik Sage

  • Recon Dart milik Sova

  • Flash dan decoy milik Yoru

  • Bahkan smoke milik Omen atau Brimstone

Namun, Interceptor memiliki daya tahan rendah dan bisa dihancurkan dengan peluru, sehingga perlu ditempatkan di lokasi tersembunyi.

Skill Ultimate – Evolution

Ultimate Evolution membuat Veto berubah menjadi bentuk mutasi penuh. Dalam mode ini, ia mendapatkan beberapa peningkatan, termasuk:

  • Regenerasi HP cepat

  • Daya tahan tinggi

  • Imunitas terhadap efek seperti flash, slow, stun, dan damage area

Mode ini berlangsung sepanjang satu ronde penuh, menjadikan Veto hampir mustahil dihentikan dalam pertarungan jarak dekat. Meskipun kuat, Evolution tidak membuatnya kebal terhadap peluru, sehingga posisi dan waktu aktivasi tetap penting.

Dampak Veto terhadap Meta Valorant

Kehadiran Veto Valorant diperkirakan akan membawa perubahan besar terhadap meta kompetitif. Dengan kemampuannya menghancurkan utilitas, Veto bisa menjadi counter alami untuk agent seperti Killjoy, Cypher, dan Sova, yang sangat bergantung pada perangkat pengendali area.

Veto memungkinkan tim untuk lebih bebas melakukan entry ke site tanpa harus khawatir dengan jebakan atau turret lawan. Di sisi lain, tim lawan harus beradaptasi dengan menempatkan utilitas mereka di posisi yang lebih aman.

Meta permainan pun bisa bergeser ke arah strategi kontrol manual, di mana kemampuan individual pemain menjadi lebih penting dibandingkan ketergantungan pada perangkat otomatis.

Kombinasi Agent yang Cocok dengan Veto

Untuk memaksimalkan efektivitas Veto, berikut beberapa kombinasi agent yang bisa mendukung perannya:

  • Omen: Membantu memberikan perlindungan smoke saat Veto melakukan reposition dengan Crosscut.

  • Fade: Memberi informasi untuk mengarahkan skill Interceptor dengan akurat.

  • Cypher: Melengkapi sistem pertahanan dengan jebakan dan kamera pengintai.

  • Astra: Memberikan kontrol area tambahan untuk melindungi site dari rush lawan.

Kombinasi ini membuat Veto menjadi pusat kontrol tim dengan kemampuan adaptif di berbagai map.

Tips Bermain Veto di Valorant

  1. Gunakan Crosscut untuk mobilitas. Hindari duel langsung dan gunakan teleport untuk keluar dari situasi berbahaya.

  2. Tempatkan Interceptor di posisi tersembunyi. Misalnya di balik dinding atau box untuk menjebak musuh yang sering menggunakan utilitas di area tertentu.

  3. Aktifkan Evolution pada timing yang tepat. Misalnya ketika musuh melakukan eksekusi penuh atau retake site.

  4. Gunakan Chokehold untuk memblokir choke point. Efek deafen membuat musuh kehilangan kesadaran posisi tim kamu.


Kehadiran Veto Valorant memperkaya daftar Sentinel dengan konsep gameplay yang benar-benar baru. Dengan kemampuan menghancurkan utilitas, menonaktifkan skill musuh, dan bertahan dalam mode mutasi, Veto bukan sekadar pelindung, tapi juga pengendali meta baru dalam permainan.

Bagi pemain yang suka gaya bermain taktis dan fokus pada kontrol area, Veto bisa menjadi agent andalan untuk mendominasi pertandingan. Dengan pemahaman mekanik yang tepat, Veto mampu mengubah jalannya setiap ronde.

Worlds 2025 League of Legends: Jadwal dan Hadiah Turnamen

Worlds 2025 League of Legends: Jadwal, Format, dan Informasi Lengkap

Ajang paling bergengsi di dunia esports League of Legends, yaitu Worlds 2025 League of Legends, resmi kembali digelar. Turnamen global tahunan ini mempertemukan tim-tim terbaik dari seluruh dunia untuk memperebutkan gelar juara dunia League of Legends (LoL) dan hadiah total mencapai US$5.000.000.

Sebagai salah satu turnamen esports terbesar di dunia, Worlds 2025 menghadirkan perubahan besar dalam peta kekuatan tim. Setiap region kini memiliki potensi yang sama besar untuk merebut piala Summoner’s Cup.

Apakah tahun ini kita akan melihat juara baru, atau T1 kembali mencatat sejarah sebagai tiga kali juara dunia berturut-turut?

Format Turnamen Worlds 2025 League of Legends

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Worlds 2025 League of Legends akan dibagi menjadi tiga tahap utama: Play-Ins, Swiss Stage, dan Knockout Stage.
Namun tahun ini, Riot Games menambahkan elemen baru pada sistem draft yaitu “Fearless Draft”, yang menambah strategi lebih mendalam di setiap seri pertandingan.

Berikut rincian lengkap jadwal dan formatnya:

1. Play-Ins Stage – 14 Oktober 2025

Tahap pertama Worlds 2025 akan digelar pada 14 Oktober 2025 di Beijing JD Esports Center.
Format pertandingan menggunakan best of five (BO5) dengan sistem Fearless Draft, di mana tim tidak bisa memilih champion yang sudah digunakan di seri sebelumnya.

  • T1 vs Invictus Gaming: 2 – 1

  • Pemenang akan melaju ke Swiss Stage, sementara tim yang kalah akan tersingkir lebih awal.

Play-Ins menjadi ajang penentuan terakhir bagi tim-tim wildcard untuk membuktikan kemampuan mereka melawan raksasa regional.

2. Swiss Stage – 15–19 dan 22–25 Oktober 2025

Tahapan selanjutnya adalah Swiss Stage, yang berlangsung dari 15 hingga 25 Oktober 2025.
Sebanyak 16 tim akan bertarung dalam format Swiss Round. Tim yang meraih 3 kemenangan akan otomatis melaju ke Knockout Stage, sedangkan yang menelan 3 kekalahan akan langsung tereliminasi.

  • Format pertandingan:

    • Best of 1 (BO1) untuk laga awal.

    • Best of 3 (BO3) untuk pertandingan eliminasi dan advanced match.

    • Semua pertandingan tetap menggunakan sistem Fearless Draft.

Swiss Stage menjadi babak paling dinamis karena bisa mempertemukan tim-tim besar lebih awal, tergantung performa mereka di ronde sebelumnya.

3. Knockout Stage – 28 Oktober–9 November 2025

Tahap puncak Worlds 2025 akan digelar mulai 28 Oktober hingga 9 November 2025, bertempat di dua lokasi ikonik:

  • Mercedes-Benz Arena untuk babak perempat final dan semifinal.

  • Dong’an Lake Sports Park Multifunctional Gymnasium untuk Grand Final.

Format pertandingan single elimination bracket dengan sistem best of five (BO5) memastikan hanya tim terbaik yang bertahan hingga akhir.

Partai Grand Final pada 9 November 2025 menjadi puncak dari seluruh perjalanan panjang kompetisi ini.

Total Hadiah Worlds 2025 League of Legends

Turnamen Worlds 2025 League of Legends menawarkan total prize pool US$5 juta (sekitar Rp80 miliar).
Pemenang utama akan membawa pulang lebih dari US$1,5 juta, sementara sisanya dibagi berdasarkan peringkat akhir dan performa setiap tim di turnamen.

Selain uang tunai, tim juara juga akan mendapatkan Summoner’s Cup 2025, trofi legendaris yang menjadi simbol supremasi di dunia League of Legends esports.

Tim-Tim Unggulan Worlds 2025

Meskipun daftar lengkap tim peserta masih menunggu hasil regional qualifier, beberapa organisasi besar sudah dipastikan tampil di panggung dunia:

  • T1 (LCK – Korea) – Juara bertahan dua kali, dengan Faker yang berpotensi mencatat sejarah baru.

  • G2 Esports (LEC – Eropa) – Tim Eropa paling konsisten dengan gaya bermain agresif.

  • Gen.G (LCK) – Rival kuat T1 dengan performa stabil sepanjang musim.

  • JD Gaming (LPL – Tiongkok) – Andalan Tiongkok yang siap merebut kembali supremasi dari Korea.

  • Cloud9 (LCS – Amerika Utara) – Wakil NA dengan strategi cepat dan penuh kejutan.

Dengan komposisi yang kuat dari berbagai region, Worlds 2025 menjanjikan persaingan ketat dan kejutan di setiap tahap turnamen.

Cara Menonton Worlds 2025 League of Legends

Untuk kamu yang ingin menyaksikan Worlds 2025 League of Legends, tersedia dua cara:

  1. Menonton secara online:
    Semua pertandingan disiarkan langsung melalui kanal resmi:

  2. Menonton langsung di venue:

    • Play-Ins dan Swiss Stage: Beijing JD Esports Center.

    • Knockout Stage: Mercedes-Benz Arena, Shanghai.

    • Grand Final: Dong’an Lake Sports Park Multifunctional Gymnasium, Chengdu.

Bagi penggemar yang ingin datang langsung, tiket sudah mulai dijual di situs resmi Riot Games.

Prediksi dan Harapan Fans

Pertanyaan besar pun muncul: apakah T1 akan kembali menjadi juara dunia tiga kali beruntun di Worlds 2025?
Atau mungkin tim-tim seperti JD Gaming dan Gen.G akan berhasil mematahkan dominasi Korea?

Fans juga menantikan performa tim-tim wildcard seperti GAM Esports (Vietnam) dan LOUD (Brasil) yang dikenal kerap memberikan kejutan.

Dengan sistem Fearless Draft dan format Swiss yang lebih adil, turnamen ini bisa menghadirkan peta kekuatan baru di dunia League of Legends esports.


Worlds 2025 League of Legends menjadi salah satu ajang esports terbesar tahun ini dengan total hadiah US$5 juta dan partisipasi tim-tim terbaik dunia.
Dengan format kompetitif yang lebih adil dan sistem Fearless Draft, turnamen ini menjanjikan pertandingan spektakuler serta strategi yang lebih variatif.

Bagi kamu penggemar League of Legends, jangan lewatkan setiap pertandingan mulai 14 Oktober hingga 9 November 2025. Siapa pun juaranya nanti, Worlds 2025 akan menjadi saksi sejarah baru dalam dunia esports global.

Exit mobile version