15 Game Offline Terbaik di Android untuk Mengisi Waktu Luang

Menghabiskan waktu luang tidak harus membosankan. Beragam game offline di platform Android menghadirkan pengalaman bermain yang menyenangkan tanpa perlu koneksi internet. Artikel ini akan membahas 15 game offline terbaik yang cocok untuk bersantai dan menghibur diri.

Alto’s Adventure

Game endless runner ini mengajak pemain menjelajahi pegunungan bersalju sambil meluncur, melompat, dan menghindari rintangan. Visual minimalis dan musik yang menenangkan membuatnya ideal untuk relaksasi.

Stardew Valley

Game bertema pertanian ini menawarkan kegiatan seperti bercocok tanam, memelihara hewan, dan membangun komunitas. Dengan gameplay yang mendalam, Stardew Valley cocok untuk mengisi waktu senggang.

Monument Valley

Monument Valley menghadirkan puzzle dengan desain visual yang memukau. Pemain memutar dan menggeser struktur 3D untuk membantu karakter melewati level yang penuh ilusi optik.

Layton’s Mystery Journey

Bagi pecinta teka-teki, game ini menyajikan misteri menarik untuk dipecahkan. Puzzle logika yang menantang dan alur cerita seru menjadi daya tarik utama.

Terraria

Game 2D ini memungkinkan pemain menggali, membangun, dan menjelajahi dunia terbuka dengan gaya pixel-art. Kreativitas menjadi kunci utama dalam game ini.

Tropic 6

Sebagai pemimpin pulau tropis, pemain dapat membangun kota, mengelola sumber daya, dan merancang strategi untuk menjaga kesejahteraan penduduk.

Slay the Spire

Game roguelike berbasis kartu ini menggabungkan strategi dan tantangan. Pemain menyusun dek kartu untuk melawan musuh dalam pertempuran turn-based.

Badland

Platformer 2D ini menonjolkan grafik unik dan gameplay yang menawan. Pemain harus mengarahkan karakter melewati rintangan dalam dunia yang misterius.

Kingdom: New Lands

Game strategi ini menantang pemain membangun kerajaan sambil mempertahankan wilayah dari ancaman musuh. Visual sederhana dan gameplay santai menjadi daya tarik utamanya.

Bridge Constructor Portal

Pemain harus membangun jembatan untuk mengangkut kendaraan melewati rintangan. Mekanisme puzzle yang inovatif dipadukan dengan elemen Portal menjadikannya seru dan santai.

Rebel Inc.

Game simulasi ini menempatkan pemain sebagai pengelola negara pasca-konflik. Strategi dan pemikiran mendalam diperlukan untuk membangun kembali stabilitas wilayah.

LIMBO

Platformer gelap dengan elemen puzzle ini menawarkan suasana misterius dan menenangkan. Visual monokromatik menambah atmosfer unik dalam gameplay.

Mini Metro

Pemain merancang jaringan kereta bawah tanah yang efisien dalam game simulasi ini. Desain minimalis dan gameplay yang mudah dipahami membuatnya cocok untuk relaksasi.

The Room

Game puzzle ini membawa pemain menyelesaikan teka-teki dalam ruang 3D yang penuh misteri. Visual detail dan tantangan unik menjadi poin utama.

Oxenfree

Petualangan cerita dengan nuansa horor ringan ini menawarkan pengalaman yang mendalam. Pemain menjelajahi pulau misterius sambil membuat pilihan yang memengaruhi alur cerita.

 

Game offline ini adalah solusi sempurna untuk mengisi waktu luang dengan cara yang menyenangkan. Tanpa memerlukan koneksi internet, pengalaman bermain tetap santai dan menghibur. Jadi, game mana yang ingin Anda coba?

Hunter x Hunter: Nen x Impact – Game Terbaru dari Bushiroad

Beberapa waktu lalu, publisher Bushiroad Games dan developer Eighting mengungkapkan pengembangan game terbaru mereka, Hunter x Hunter: Nen x Impact. Pengumuman ini langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar Hunter x Hunter, mengingat antusiasme yang tinggi terhadap setiap proyek terkait seri manga dan anime yang sudah lama dinanti. Meski pengumuman ini menimbulkan kegembiraan, banyak informasi yang masih dirahasiakan, dan penggemar pun penasaran untuk mengetahui lebih lanjut.

Gameplay dan Trailer Awal

Trailer yang dirilis tidak banyak memperlihatkan detail gameplay secara langsung, namun berhasil menarik perhatian dengan menampilkan dua karakter ikonik, Gon dan Killua, yang tampaknya bersiap untuk bertarung di sebuah arena. Hal ini mengundang antusiasme karena memberikan gambaran awal mengenai gaya bertarung yang akan dihadirkan dalam game. Mengingat dunia Hunter x Hunter yang kaya akan karakter-karakter unik dan kemampuan bertarung yang beragam, banyak yang berharap game ini akan memungkinkan pemain untuk merasakan pengalaman bertarung yang seru dan mendalam.

Platform dan Tanggal Rilis

Awalnya, game ini dijadwalkan untuk dirilis pada tahun 2024, namun karena alasan pengembangan, Hunter x Hunter: Nen x Impact akhirnya diumumkan akan diluncurkan pada musim panas 2025. Game ini akan hadir di berbagai platform, termasuk PlayStation 5, Nintendo Switch, dan PC melalui Steam, memberikan akses yang luas bagi penggemar yang ingin merasakan pengalaman bermain game ini.

Karakter yang Diumumkan

Karakter-karakter dari dunia Hunter x Hunter yang sudah diumumkan dan dapat dimainkan di game ini termasuk karakter utama seperti Gon, Killua, Leorio, dan Kurapika. Selain itu, beberapa karakter yang cukup terkenal seperti Hisoka, Netero, dan berbagai anggota dari Phantom Troupe seperti Machi, Uvogin, dan Feitan juga turut hadir. Penggemar akan dapat memainkan berbagai karakter ikonik ini, yang masing-masing memiliki kemampuan unik, sesuai dengan karakteristik mereka dalam seri manga dan anime.

Selain itu, beberapa karakter lainnya yang diumumkan adalah Meruem, Genthru, Razor, dan Morel, yang menambah keragaman dalam pilihan karakter yang dapat dimainkan. Dengan adanya beragam karakter ini, kemungkinan besar game ini akan menawarkan pengalaman yang bervariasi dalam hal strategi bertarung, memungkinkan pemain untuk memilih gaya bermain sesuai dengan karakter yang mereka pilih.

Antisipasi dan Ekspektasi Penggemar

Dengan peluncuran yang masih jauh, penggemar sudah tidak sabar untuk melihat bagaimana elemen-elemen dari dunia Hunter x Hunter akan diadaptasi dalam bentuk game. Harapan besar ada pada kualitas gameplay, apakah game ini akan mampu menyajikan pertarungan yang mendalam dan menyenangkan, serta apakah grafis dan mekanisme permainan dapat merefleksikan kualitas dunia Hunter x Hunter yang ikonik. Mengingat bahwa game ini dikembangkan oleh Eighting, yang sebelumnya dikenal dengan beberapa game bertarung lainnya, banyak yang berharap bahwa Hunter x Hunter: Nen x Impact dapat memberikan pengalaman yang sebanding dengan kualitas manga dan anime-nya.

Sebagai tambahan, mengingat bahwa Hunter x Hunter memiliki dunia yang penuh dengan kekuatan-kekuatan unik dan pertempuran intens, banyak yang mengharapkan elemen Nen—kemampuan khas yang dimiliki oleh karakter-karakter di Hunter x Hunter—akan diintegrasikan secara mendalam dalam gameplay. Ini akan memberi pemain kesempatan untuk merasakan bagaimana menggunakan kekuatan Nen dalam pertarungan yang seru dan penuh strategi.

 

Untuk informasi lebih lanjut, penggemar dapat terus mengikuti perkembangan game ini melalui kanal resmi Bushiroad Games dan Dunia Games yang akan menyajikan update terbaru seiring mendekatnya tanggal rilis.

ONEXPLAYER G1: Laptop Handheld Inovatif & Performa Tinggi

ONEXPLAYER kembali membuat gebrakan di dunia teknologi dengan memperkenalkan perangkat terbarunya, ONEXPLAYER G1, sebuah laptop dengan fitur handheld yang inovatif. Produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang menginginkan fleksibilitas laptop sekaligus pengalaman gaming layaknya konsol handheld. Berikut adalah detail spesifikasi dan fitur yang membuatnya menarik perhatian.

Chipset AMD Ryzen 9 HX 370 dan Grafis RDNA 3.5

ONEXPLAYER G1 dibekali chipset AMD Ryzen 9 HX 370, yang dikenal sebagai salah satu prosesor berperforma tinggi dari AMD. Prosesor ini didukung oleh grafis terintegrasi RDNA 3.5 dengan 16 Compute Units (CU), memberikan kinerja grafis yang mumpuni untuk kebutuhan gaming maupun produktivitas berat. Menariknya, perangkat ini juga mendukung penggunaan grafis diskrit melalui port USB4 dan Oculink, memberikan fleksibilitas tambahan bagi pengguna yang memerlukan daya grafis lebih besar.

Layar 8.8” dengan Resolusi 2.5K dan 144Hz

ONEXPLAYER G1 hadir dengan layar 8.8 inci beresolusi 2.5K, mendukung refresh rate hingga 144Hz. Kombinasi ini memastikan visual yang tajam dan responsif, cocok untuk gaming maupun penggunaan sehari-hari. Ukuran layar yang kompak juga memberikan keseimbangan antara portabilitas dan pengalaman visual yang memuaskan.

Desain Modular dengan Keyboard dan Kontroler

Salah satu fitur unik ONEXPLAYER G1 adalah desain modularnya. Keyboard perangkat ini bisa dilepas-pasang sesuai kebutuhan, sehingga pengguna dapat dengan mudah beralih antara mode laptop dan handheld. Selain itu, perangkat ini dilengkapi dengan kontroler bawaan yang terletak di bagian bawah, menghadirkan pengalaman gaming yang lebih imersif, mirip dengan konsol genggam seperti Steam Deck atau Nintendo Switch.

Portabilitas dan Bobot Ringan

Dengan bobot hanya 900 gram, ONEXPLAYER G1 sangat portabel untuk perangkat sejenis. Ini membuatnya ideal untuk pengguna yang sering bepergian tetapi tetap membutuhkan perangkat yang powerful dan serbaguna.

Potensi Harga dan Ketersediaan

Saat ini, ONEXPLAYER G1 masih dalam tahap pengembangan, sehingga harga resminya belum diumumkan. Namun, mengingat spesifikasi dan inovasi yang ditawarkan, perangkat ini berpotensi menjadi pilihan menarik di pasar laptop dan handheld hybrid.

Persaingan di Pasar Handheld Gaming

ONEXPLAYER G1 hadir di tengah persaingan pasar perangkat handheld yang semakin ketat. Kehadiran produk ini menjadi jawaban atas dominasi perangkat seperti Steam Deck, ASUS ROG Ally, dan Ayaneo. Dengan fitur-fitur seperti layar beresolusi tinggi, desain modular, dan performa tinggi dari AMD Ryzen, ONEXPLAYER G1 memiliki potensi untuk merebut perhatian para gamer dan profesional.

ONEXPLAYER G1 adalah inovasi menarik yang menggabungkan fungsi laptop dan handheld dalam satu perangkat. Dengan spesifikasi tinggi, desain fleksibel, dan fitur unik, perangkat ini menjadi alternatif menarik bagi pengguna yang mencari perangkat serbaguna untuk gaming maupun produktivitas.

Jika harga yang ditawarkan kompetitif, apakah ONEXPLAYER G1 akan menjadi pilihan Anda? Mari kita nantikan perkembangan selanjutnya!

Mengapa Kazuha Tetap Jadi Pilihan Utama, Meta Genshin Impact?

Genshin Impact kini telah memiliki lebih dari 91 karakter yang dapat dimainkan, dan banyak pemain telah berhasil mengumpulkan sebagian besar dari jumlah tersebut. Namun, tidak semua karakter memiliki daya tarik dan efektivitas yang sama dalam meta permainan. Salah satu karakter yang tetap bertahan di puncak popularitas adalah Kaedehara Kazuha, seorang Anemo swordsman yang dikenal sebagai salah satu support terbaik di Genshin Impact.

Kazuha: Karakter Paling Banyak Dimiliki Pemain

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh hxg_diluc terhadap 116.634 pemain yang telah menyelesaikan Spiral Abyss versi 5.2, Kazuha tercatat sebagai karakter yang paling banyak dimiliki oleh pemain, dengan angka kepemilikan mencapai 95%.

Hal ini tidak mengherankan mengingat Kazuha telah beberapa kali mendapatkan rerun banner, memberikan peluang besar bagi pemain untuk merekrutnya. Selain itu, Kazuha memiliki kemampuan yang luar biasa sebagai support dalam berbagai tim, menjadikannya pilihan utama untuk meta saat ini.

Kemampuan Kazuha yang paling menonjol adalah:

  • Crowd Control Efektif
    Elemental Skill miliknya dapat menarik musuh ke satu area, memudahkan eksekusi serangan area atau elemental reaction.
  • Buff Elemental Damage
    Saat reaksi Swirl terjadi, Kazuha memberikan bonus Elemental DMG kepada seluruh anggota tim berdasarkan Elemental Mastery miliknya. Ini membuatnya sangat ideal untuk tim berbasis elemental reaction atau mono-element.

Kazuha sering digunakan di Spiral Abyss dan berbagai konten endgame lainnya, menunjukkan bahwa ia tetap relevan meskipun banyak karakter baru telah dirilis.

Karakter Lain yang Mendominasi Meta

Selain Kazuha, ada beberapa karakter lain yang juga populer dan sering digunakan pemain. Berikut adalah beberapa karakter teratas dari survei tersebut:

  • Furina (Hydro Archon)
    Furina, sang Hydro Archon, berhasil menarik perhatian 93,4% pemain dalam survei ini. Selain desain dan lore yang menarik, Furina memiliki kit yang sangat kuat, membuatnya ideal untuk mendukung berbagai jenis tim.
  • Nahida (Dendro Archon)
    Nahida menjadi favorit dengan tingkat kepemilikan 92,8%. Sebagai Dendro Archon, Nahida sangat efektif dalam tim Hyperbloom, salah satu reaksi elemental paling meta saat ini. Kemampuannya untuk memberikan off-field support membuatnya menjadi pilihan tak tergantikan di berbagai situasi.
  • Tighnari dan Jean
    Beberapa karakter standar seperti Tighnari dan Jean juga masuk dalam daftar teratas. Tingginya angka kepemilikan mereka disebabkan oleh fakta bahwa mereka dapat diperoleh melalui banner standar, tetapi kemampuan mereka tetap relevan dalam berbagai skenario permainan.
    1. Tighnari dikenal sebagai off-field DPS yang efektif untuk tim tipe Quick-Swap.
    2. Jean, meskipun telah ada banyak healer baru, tetap unggul dalam perannya sebagai healer sekaligus pembersih debuff tim.

Mengapa Kazuha Tetap Menjadi Pilihan Utama?

Kazuha memiliki keunggulan yang tidak dimiliki banyak karakter lain. Ia fleksibel dan dapat masuk ke hampir semua komposisi tim. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ia begitu populer:

  • Fleksibilitas: Cocok untuk tim berbasis elemental reaction maupun mono-element.
  • Kemudahan Build: Fokus pada Elemental Mastery membuatnya mudah dioptimalkan.
  • Efisiensi dalam Konten Endgame: Spiral Abyss dan domain memanfaatkan kemampuan crowd control dan buff Kazuha dengan sangat baik.

 

Kazuha tetap menjadi salah satu karakter paling berharga di Genshin Impact karena kit yang fleksibel, potensi damage tinggi melalui buff, dan kemampuan crowd control yang luar biasa. Meski karakter baru terus bermunculan, kehadiran Kazuha di meta menunjukkan bahwa ia adalah investasi yang solid bagi pemain.

Selain Kazuha, karakter seperti Furina, Nahida, Tighnari, dan Jean juga memiliki tempat penting dalam meta permainan, masing-masing dengan kelebihan uniknya. Dalam dunia Genshin Impact yang terus berkembang, memiliki karakter-karakter ini dapat memberikan keunggulan besar di berbagai konten.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Kazuha atau karakter lain dalam daftar ini sudah menjadi bagian dari tim Anda?

Far Cry 7 dan Maverick: Perubahan Besar dari Ubisoft

Ubisoft, salah satu pengembang game paling ikonik dalam industri video game, saat ini tengah disibukkan dengan pengembangan dua proyek besar dari franchise Far Cry. Franchise ini dikenal luas berkat formula-nya yang khas, yakni pemain akan ditempatkan di lingkungan asing penuh bahaya, harus bertarung menggunakan berbagai senjata, dan menyelesaikan misi di dunia terbuka yang menantang. Namun, kabarnya Ubisoft ingin menyegarkan formula tersebut dengan pendekatan baru dan lebih inovatif.

Proyek Baru Far Cry: Blackbird dan Maverick

Dilansir dari sumber terpercaya, Ubisoft diketahui tengah mengerjakan dua proyek besar yang berawal dari satu game dengan kode nama Talisker. Dua proyek tersebut adalah:

  1. Blackbird – Dipercaya sebagai Far Cry 7.
  2. Maverick – Sebuah game Extraction Shooter yang berfokus pada multiplayer.

Proyek ini dikembangkan oleh Ubisoft Montreal, studio di balik suksesnya berbagai seri Far Cry sebelumnya. Menariknya, Ubisoft tidak hanya merombak gameplay, tetapi juga melakukan perubahan besar dengan berpindah dari Engine Dunia ke Snowdrop Engine. Engine ini sebelumnya digunakan dalam game seperti The Division dan Avatar: Frontiers of Pandora.

Perubahan engine ini menandakan adanya upaya serius Ubisoft untuk menyegarkan mekanisme Far Cry yang selama ini dianggap repetitif.

Detail Gameplay: Perubahan Signifikan

1. Far Cry Blackbird: Misi Penyelamatan Keluarga

Far Cry 7 atau Blackbird akan membawa pemain ke dalam alur cerita yang lebih intens dan penuh tekanan. Pemain berperan sebagai karakter yang harus menyelamatkan keluarganya yang diculik oleh sebuah sekte konspirasi misterius. Sekte ini dikabarkan telah melakukan eksperimen berbahaya menggunakan zat halusinogen pada binatang dan anak-anak.

Yang membuat Blackbird berbeda adalah sistem waktu yang nyata. Pemain hanya memiliki:

  • 24 jam di dunia nyata (atau setara 72 jam dalam game) untuk menyelamatkan keluarga.
  • Timer akan ditampilkan melalui jam tangan karakter di dalam game, menambahkan elemen urgensi dan real-time decision making.

Konsep ini menawarkan pengalaman baru yang berbeda dari formula tradisional Far Cry.

2. Far Cry Maverick: Pertempuran di Hutan Alaska

Berbeda dengan Blackbird, Maverick adalah game multiplayer Extraction Shooter yang berlokasi di hutan Alaska. Pemain akan dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti:

  • Bertahan hidup di tengah cuaca ekstrem Alaska.
  • Melawan pemain lain dan binatang buas.
  • Menyelesaikan misi dan melarikan diri dari zona bahaya.

Konsep extraction shooter ini mengikuti tren permainan populer seperti Escape from Tarkov dan The Cycle: Frontier, yang menggabungkan elemen survival dengan aksi multiplayer kompetitif. Namun, Ubisoft masih menghadapi tantangan untuk menarik pemain dalam genre ini, mengingat popularitas extraction shooter belum sebesar genre lain seperti battle royale.

Fitur Baru: Pergerakan Lebih Dinamis

Ubisoft tidak hanya mengubah konsep cerita dan gameplay, tetapi juga menambahkan mekanisme pergerakan karakter yang lebih modern, seperti:

  • Tactical Sprinting
  • Sliding
  • Vaulting
  • Mekanisme parkour yang lebih fleksibel

Fitur-fitur ini memberikan pemain kebebasan bergerak yang lebih dinamis, mirip dengan mekanik di game modern seperti Call of Duty: Warzone atau Battlefield.

Masa Depan Far Cry: Harapan dan Tantangan

Ubisoft Montreal optimis bahwa perubahan ini akan memberikan angin segar bagi franchise Far Cry. Namun, ada kekhawatiran mengenai proyek Maverick, mengingat extraction shooter masih belum menjadi genre yang benar-benar mendominasi pasar.

Ubisoft sendiri sudah beberapa kali mencoba menghadirkan elemen multiplayer ke dalam Far Cry, tetapi upaya tersebut kerap gagal menarik basis pemain yang besar. Dengan Maverick, Ubisoft tampaknya berusaha mengikuti tren sambil tetap berinovasi di dalam franchise ini.

Sementara itu, Blackbird memiliki potensi besar untuk menjadi Far Cry paling ambisius, dengan elemen real-time yang jarang diterapkan dalam game open-world modern.

Penundaan Perilisan: 2026 Jadi Target Utama

Kedua game ini awalnya direncanakan rilis pada 2025, namun rumor terbaru menyebutkan bahwa proyek ini akan ditunda hingga 2026. Kompleksitas pengembangan dan perubahan besar dalam sistem permainan menjadi faktor utama di balik penundaan ini.

 

Apakah ini akan menjadi langkah tepat untuk membawa Far Cry ke level berikutnya atau justru risiko yang terlalu besar? Kita tunggu saja bagaimana Ubisoft merealisasikan visi ambisius ini dalam beberapa tahun ke depan.

Exit mobile version