CEO Helldivers 2 Minta Maaf Atas Kebutuhan Akun PSN di PC

Johan Pilestedt, CEO Arrowhead Game Studios, telah menyampaikan permintaan maaf atas kebijakan baru yang mewajibkan pemain PC Helldivers 2 untuk menghubungkan akun PlayStation Network (PSN) mereka. Kebijakan ini telah menuai kritik dari komunitas PC yang merasa terganggu dan tidak perlu.

Pilestedt menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk meningkatkan keamanan dan mencegah penipuan. Dia mengakui bahwa kebijakan ini mungkin tidak diterima dengan baik oleh semua orang, dan dia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Dia juga memastikan bahwa Arrowhead berkomitmen untuk mendengarkan komunitas dan akan terus berusaha untuk meningkatkan pengalaman bermain game bagi semua pemain.

Berikut beberapa poin penting dari permintaan maaf Pilestedt:

  • Dia mengakui bahwa kebijakan baru ini mungkin tidak diterima dengan baik oleh semua orang.
  • Dia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
  • Dia menegaskan bahwa Arrowhead berkomitmen untuk mendengarkan komunitas.
  • Dia akan terus berusaha untuk meningkatkan pengalaman bermain game bagi semua pemain.

Kebijakan PSN ini telah memicu reaksi balik yang signifikan dari komunitas PC. Banyak pemain yang merasa bahwa kebijakan ini tidak perlu dan hanya akan membuat game lebih sulit untuk dimainkan. Beberapa pemain bahkan telah mengancam untuk memboikot game tersebut.

Arrowhead telah mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan kembali kebijakan ini. Namun, belum ada pengumuman resmi tentang apa pun yang akan berubah.

Masalah ini masih berlangsung, dan belum jelas apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, jelas bahwa Arrowhead perlu berhati-hati dalam menangani situasi ini untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada reputasi mereka.

Berikut beberapa sumber informasi tambahan:

Semoga informasi ini bermanfaat!

Pojok Gamers Gaming Content

Rumor Game Baru Tomb Raider Open World

Ada desas-desus beredar tentang game Tomb Raider baru sedang dikembangkan! Menurut rumor tersebut, game ini akan menjadi cerita asal Lara Croft, dan akan menampilkan Lara yang masih muda dalam petualangan pertamanya.

Perlu dicatat bahwa ini semua masih rumor, dan belum ada konfirmasi resmi dari developernya, Crystal Dynamics, maupun penerbitnya, Square Enix. Namun, rumor ini cukup menarik perhatian para penggemar Tomb Raider.

Opens in a new window www.imdb.com

Franchise Tomb Raider telah melahirkan banyak game populer selama bertahun-tahun, dan fans selalu antusias dengan kelanjutan cerita Lara Croft. Kita tunggu saja pengumuman resmi dari Crystal Dynamics tentang game Tomb Raider terbaru ini!

Menurut rumor yang beredar, game Tomb Raider terbaru akan berlatar open-world dan bertempat di India. Diklaim bahwa game ini akan memiliki peta yang luas dan pemain dapat menjelajahi berbagai tempat dengan bebas menggunakan sepeda motor, parasut, dan metode traversal Lara lainnya.

Berikut beberapa detail rumor yang beredar:

  • Latar Open-world: Pemain dapat menjelajahi berbagai tempat di India dengan bebas.
  • Peta yang luas: Diklaim bahwa game ini akan memiliki peta yang jauh lebih luas dibandingkan game Tomb Raider sebelumnya.
  • Kendaraan: Pemain dapat menggunakan sepeda motor dan parasut untuk menjelajahi peta.
  • Lokasi: Game ini akan berlatar di India, dengan kemungkinan menjelajahi berbagai lokasi ikonik seperti Taj Mahal dan Kuil Emas.

Meskipun rumor ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh developer, banyak penggemar yang antusias dengan kemungkinan game Tomb Raider open-world.

Video YouTube

Berikut beberapa video YouTube tentang rumor game Tomb Raider terbaru:

Google Search

Berikut beberapa hasil pencarian Google tentang rumor game Tomb Raider terbaru:

Catatan

Perlu diingat bahwa rumor ini belum dikonfirmasi secara resmi dan masih bisa berubah.

Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang rumor ini, atau ingin membahas game Tomb Raider lainnya?

Pojok Gamers Gaming Content

Akun Free Fire Dihack dan Dibanned? Jangan Panik! Berikut Solusinya

Akun Free Fire dihack dan dibanned tentu membuat kesal dan kecewa. Tapi, jangan panik dulu! Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya:

1. Laporkan ke Garena Player Support

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah melaporkan akun kamu ke Garena Player Support. Berikut caranya:

  • Buka situs web Garena Player Support: https://ffsupport.garena.com/hc/en-us
  • Pilih “Free Fire” pada menu “Game”
  • Pilih “Akun” pada menu “Kategori”
  • Pilih “Akun Dibanned” pada menu “Subkategori”
  • Isi formulir yang tersedia dengan lengkap dan benar, termasuk ID akun kamu, nama akun, dan alasan mengapa kamu yakin akun kamu dihack dan dibanned.
  • Sertakan bukti-bukti yang mendukung klaim kamu, seperti tangkapan layar email notifikasi banned, atau bukti transaksi pembelian item di akun kamu.
  • Klik “Submit” dan tunggu balasan dari Garena Player Support.

2. Hubungi Garena melalui Media Sosial

Kamu juga bisa menghubungi Garena melalui media sosial resmi mereka, seperti Facebook, Twitter, atau Instagram. Jelaskan masalah kamu dengan jelas dan sertakan ID akun kamu.

3. Bersabarlah

Proses pengembalian akun yang dihack dan dibanned membutuhkan waktu. Garena perlu meninjau laporan kamu dan bukti-bukti yang kamu berikan. Oleh karena itu, bersabarlah dan tunggu balasan dari Garena Player Support.

Tips untuk Menghindari Akun Free Fire Dihack

  • Gunakan password yang kuat dan unik untuk akun Free Fire kamu.
  • Jangan pernah membagikan password kamu kepada siapapun.
  • Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk akun Free Fire kamu.
  • Hindari mengklik tautan atau membuka lampiran email yang mencurigakan.
  • Jangan mengunduh file atau aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya.
  • Selalu perbarui aplikasi Free Fire kamu ke versi terbaru.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu dapat membantu menjaga keamanan akun Free Fire kamu dari hacker.

Sumber Informasi Tambahan

Semoga informasi ini bermanfaat!

Pojok Gamers Gaming Content

Google Bayar Apple: Tinjauan Kesepakatan Pencarian Default 2022

Google dan Apple telah menjalin perjanjian selama bertahun-tahun di mana Google Search ditetapkan sebagai mesin pencari default di perangkat Apple, termasuk iPhone, iPad, dan Mac. Google membayar Apple miliaran dolar setiap tahun untuk mempertahankan posisi ini. Nilai persisnya tidak dipublikasikan, namun perkiraan berkisar antara 15 hingga 30 miliar dolar per tahun.

Implikasi Kesepakatan:

Perjanjian ini memiliki dampak signifikan pada lanskap pencarian online:

  • Mempertahankan Dominasi Google: Kesepakatan ini membantu Google mempertahankan posisinya sebagai mesin pencari paling populer di dunia dengan memberikan aksesnya ke basis pengguna Apple yang besar.
  • Kekhawatiran Antimonopoli: Perjanjian ini telah dikritik karena meningkatkan harga perangkat Apple dan membatasi pilihan konsumen. Dikhawatirkan Google menggunakan kekuatan pasarnya untuk menindas pesaing dan menghambat inovasi.
  • Gugatan Antimonopoli: Pada tahun 2022, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Google, menuduh perusahaan terlibat dalam praktik anti-kompetitif. Gugatan ini masih berlangsung dan dapat berdampak signifikan pada masa depan perjanjian.

Kesimpulan:

Kesepakatan antara Google dan Apple adalah isu kompleks dengan konsekuensi luas bagi persaingan, inovasi, dan pilihan konsumen. Gugatan DOJ menandakan pengawasan regulasi yang meningkat terhadap praktik bisnis teknologi raksasa. Hasil dari gugatan ini kemungkinan akan membentuk masa depan pencarian online dan ekosistem teknologi yang lebih luas.

Catatan:

  • Untuk informasi lebih lanjut, mohon merujuk pada sumber berita yang disediakan sebelumnya.
  • Artikel ini hanya memberikan ringkasan singkat dan tidak mencakup semua aspek kompleks dari perjanjian ini.

Gaya Bahasa:

  • Lebih formal dan profesional
  • Menggunakan terminologi teknis yang relevan
  • Menghindari bahasa yang emosional atau bias
  • Menjaga nada objektif dan netral
  • Menyajikan informasi secara ringkas dan padat

Sumber Tambahan:

Pojok Gamers Gaming Content

Pembaruan Windows 11 Memblokir VPN: Apa yang Perlu Diketahui

Permasalahan:

Beberapa pengguna Windows 11 melaporkan mengalami masalah konektivitas VPN setelah menginstal pembaruan terbaru. Pembaruan yang diketahui menyebabkan masalah ini adalah KB5026372, yang dirilis pada Mei 2023. Pembaruan ini tampaknya memengaruhi VPN yang menggunakan protokol L2TP/IPsec, menyebabkan koneksi terputus atau tidak dapat dibuat sama sekali.

Solusi:

Microsoft telah mengakui masalah ini dan sedang mengerjakan solusi. Berikut beberapa solusi sementara yang dapat Anda coba:

  • Jeda Pembaruan Windows: Langkah pertama adalah menunda instalasi pembaruan KB5026372. Anda dapat menjeda pembaruan Windows selama tujuh hari di Pengaturan > Pembaruan & Keamanan > Pembaruan Windows.
  • Copot Pembaruan: Jika Anda sudah menginstal KB5026372, Anda dapat menghapusnya untuk menyelesaikan masalah. Buka Pengaturan > Pembaruan & Keamanan > Riwayat Pembaruan dan pilih Copot pemasangan pembaruan. Cari KB5026372 dan klik Copot.
  • Ubah Protokol VPN: Jika Anda memiliki opsi, coba ubah protokol VPN ke OpenVPN atau IKEv2. Protokol ini tidak terpengaruh oleh masalah KB5026372.
  • Gunakan VPN Pihak Ketiga: Anda dapat mencoba menggunakan VPN pihak ketiga seperti NordVPN atau ExpressVPN. VPN ini sering kali memiliki klien mereka sendiri yang mungkin tidak terpengaruh oleh masalah Windows.

Sumber Informasi:

Catatan:

  • Solusi ini mungkin tidak berhasil untuk semua orang.
  • Pastikan untuk selalu mencadangkan data Anda sebelum melakukan perubahan apa pun pada sistem Anda.
  • Microsoft terus merilis pembaruan untuk Windows 11. Pantau situs web Microsoft untuk informasi terbaru tentang pembaruan dan solusi yang tersedia.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Pojok Gamers Gaming Content

Exit mobile version