Dominasi Game Indie di 2024: Benarkah Lebih Laris dari AAA?

Industri video game sepanjang tahun 2024 menghadirkan fenomena menarik: game indie semakin menonjol dan bahkan menyaingi popularitas game AAA di platform seperti Steam. Data terbaru menunjukkan bahwa dari awal tahun hingga 30 September 2024, game indie berhasil meraup pendapatan kotor yang luar biasa, hampir mencapai $4 miliar. Ini adalah sekitar 48% dari total pendapatan penjualan game di Steam pada tahun ini, menandakan dominasi game indie dalam penjualan dan perilisan selama setahun terakhir.

Perkembangan Luar Biasa Game Indie di Steam

Selama tahun 2024, lebih dari 13.000 judul game diluncurkan di Steam, dan 98,9% dari jumlah ini merupakan game indie. Game-game tersebut telah terjual lebih dari 504 juta kopi di seluruh dunia, membuktikan bahwa popularitas game indie terus tumbuh dengan cepat. Meningkatnya kualitas serta daya tarik yang unik dari game indie menjadi alasan utama mengapa mereka terus menarik perhatian para pemain, bahkan mampu menyaingi game-game besar kelas AAA.

Namun, ada perdebatan yang berkembang mengenai definisi game indie. Beberapa game, seperti Black Myth: Wukong dan Palworld, memiliki anggaran yang hampir setara dengan game AAA, tetapi mereka tetap dikategorikan sebagai game indie karena dibuat oleh pengembang independen yang menerbitkan game mereka sendiri. Contohnya, Black Myth: Wukong yang dikembangkan oleh Game Science, sebuah studio yang menerbitkan game tanpa dukungan besar dari penerbit game ternama, masih dianggap sebagai game indie meskipun biayanya sangat besar.

Kategori Game Indie Berdasarkan Skala

Laporan yang dirilis oleh VG Insights juga menjelaskan bagaimana pasar game indie dibagi menjadi empat segmen, yaitu:

  1. Triple-i: Game yang dikembangkan oleh tim dengan lebih dari 50 anggota, dengan penjualan lebih dari 1 juta kopi, dan pendapatan di atas $50 juta.
  2. Middle Market: Game yang dibuat oleh tim berjumlah 15-50 orang, dengan penjualan 200 ribu hingga 1 juta kopi, serta pendapatan sekitar $10 juta.
  3. Small Teams: Tim yang terdiri dari 3-15 orang, dengan penjualan antara 20 ribu hingga 200 ribu kopi, dan pendapatan mencapai $1 juta.
  4. Hobbyists: Pengembang yang hanya terdiri dari 1-2 orang, dengan penjualan 2 ribu hingga 20 ribu kopi, dan pendapatan sekitar $50 ribu.

Dari keempat segmen ini, kategori Triple-i menyumbang 53% dari total pendapatan game indie selama tahun 2024. Selanjutnya, tim kecil menyumbang 20%, pasar menengah 19%, dan pengembang hobi 8%. Hal ini menunjukkan bahwa game indie dengan skala besar seperti Triple-i semakin mendekati level game AAA dari segi pengaruh dan pendapatan.

Dampak Pandemi Terhadap Pertumbuhan Game Indie

VG Insights juga menyoroti bagaimana pandemi COVID-19 mempercepat pertumbuhan game indie. Studio-studio kecil mendapatkan peluang lebih besar untuk berkembang selama masa pandemi, saat banyak orang beralih ke game sebagai hiburan. Meski pertumbuhan ini telah merata di semua kategori pengembang, game dengan skala besar tetap memimpin dalam hal kontribusi terhadap total pendapatan.

Hal menarik lainnya adalah semakin banyak pengembang indie yang berhasil merilis lebih dari satu game. Laporan ini menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata dari proyek ketiga suatu studio indie lebih besar dibandingkan dengan game pertama dan kedua mereka. Game ketiga dari pengembang indie rata-rata menghasilkan $209 ribu, dibandingkan dengan $168 ribu dari game kedua, dan $120 ribu dari game pertama.

Bagaimana pendapatmu tentang fenomena ini? Apakah game indie benar-benar bisa mengalahkan game AAA dalam jangka panjang?

Exit mobile version