Hideo Kojima, Ambisi Menciptakan Game Hingga “Dipuja Alien”

Hideo Kojima, nama besar di industri video game, dikenal dengan karya-karyanya yang inovatif dan unik. Kojima terus memukau komunitas gamer dengan berbagai game yang berbeda dari kebanyakan, seperti seri Metal Gear, Death Stranding, dan proyek terbaru yang masih dalam pengembangan. Namun, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anan News, ia mengungkapkan visi yang sangat menarik: ia ingin menciptakan game yang bahkan “alien” akan menganggapnya keren di masa depan. Tapi, apa sebenarnya maksud dari pernyataan Kojima tersebut?

Keinginan Kojima Menciptakan Karya yang “Dipuji Alien”

Dalam wawancara tersebut, Kojima menyebutkan bahwa motivasi utamanya dalam menciptakan game bukan hanya sekadar membuat sesuatu yang seru untuk dimainkan, tetapi juga menciptakan karya yang bisa dikenang dan dihargai lintas generasi. Kojima memandang video game seperti karya seni yang bisa diwariskan, dan ia berharap game-gamenya tetap diapresiasi meskipun sudah berusia berabad-abad. Dengan cita-cita itu, Kojima bahkan bercanda bahwa suatu hari nanti, jika alien datang ke Bumi, mereka mungkin akan terkesan dengan game yang ia buat.

Baginya, menciptakan sesuatu yang memuaskan untuk dirinya sendiri adalah bagian dari misinya sebagai kreator. Ia menyatakan, “Jika saya membuat sesuatu yang membuat saya puas, beberapa abad kemudian alien mungkin akan datang mengatakan, ‘Itu hebat’. Saya pikir itulah artinya meninggalkan sesuatu.”

Proyek Terbaru Kojima: Death Stranding 2 dan Game Lainnya

Di bawah studio miliknya, Kojima Productions, Hideo Kojima kini tengah sibuk menggarap Death Stranding 2: On The Beach, kelanjutan dari IP orisinal Death Stranding yang menjadi fenomena sejak perilisannya. Kojima mengungkapkan bahwa pengembangan Death Stranding 2 masih berada di tahap awal, yakni sekitar 30-40% dari keseluruhan. Fokus utama mereka adalah terus meningkatkan visual dan aspek-aspek teknis lainnya untuk memberikan pengalaman bermain yang maksimal bagi penggemar setianya.

Selain Death Stranding 2, Kojima juga tengah mengembangkan dua proyek lain yang tak kalah menarik. Pertama adalah OD, sebuah game yang masih dirahasiakan detailnya, namun telah memancing rasa penasaran komunitas. Kedua, proyek Physint, yang dikabarkan akan menjadi game aksi bertema espionase (mata-mata), mengusung elemen-elemen yang penuh intrik dan strategi seperti karya Kojima sebelumnya, Metal Gear.

Death Stranding: IP yang Kini Tengah Diadaptasi ke Layar Lebar

IP Death Stranding memang masih berusia muda, namun potensinya telah menginspirasi Kojima untuk membawanya ke ranah lain. Kojima Productions kini bekerja sama dengan studio ternama A24 untuk membuat adaptasi film Death Stranding. Langkah ini menunjukkan keyakinan Kojima terhadap kekuatan cerita dan daya tarik visual yang diusung IP tersebut, bahkan mungkin bisa menjadi jembatan bagi audiens baru yang sebelumnya tidak akrab dengan game tersebut.

Ambisi Kojima: Mengukir Warisan di Dunia Gaming

Bukan rahasia lagi bahwa Hideo Kojima selalu berpikir melampaui batas konvensional dalam menciptakan game. Berbagai penghargaan dan pengakuan dari komunitas membuktikan dedikasinya yang tinggi untuk terus berinovasi. Dengan mimpi dan ambisi Kojima yang unik ini, tak heran bila banyak yang menganggap karyanya sebagai sebuah bentuk seni yang menembus batas waktu, bahkan mungkin—seperti yang ia sebut—mengagumkan bagi makhluk di luar Bumi.

Kini, komunitas gamer hanya bisa menantikan Death Stranding 2, OD, dan Physint, serta melihat sejauh mana inovasi Kojima dapat berkembang di masa depan. Apakah game-game terbaru ini akan menjadi masterpiece yang abadi seperti harapan Kojima? Kita tunggu saja saat karyanya dirilis ke publik.

Bluesky: Harapan Baru Media Sosial Berbasis Desentralisasi

Dalam beberapa waktu terakhir, Bluesky menjadi topik perbincangan hangat di kalangan pengguna internet yang menginginkan lebih banyak privasi dan kendali atas data mereka. Platform media sosial ini berbeda dari platform konvensional karena menggunakan konsep desentralisasi, yang memungkinkan pengguna memiliki kontrol lebih atas konten dan data pribadi mereka. Tapi, apa sebenarnya yang membuat Bluesky begitu istimewa?

Apa Itu Bluesky?

Bluesky adalah platform media sosial yang dikembangkan oleh tim yang dipimpin oleh Jack Dorsey, mantan CEO Twitter. Dengan tampilan minimalis yang serupa dengan Twitter, Bluesky dikembangkan untuk menjadi alternatif media sosial yang lebih terbuka dan bebas. Platform ini dibangun di atas protokol yang disebut Authenticated Transfer Protocol (AT Protocol), yang memungkinkan pengguna membangun aplikasi atau layanan di atasnya.

Dengan sistem ini, Bluesky memberikan pengguna kendali penuh atas akun dan konten mereka. Pengguna dapat membangun aplikasi atau mengakses Bluesky melalui berbagai aplikasi yang kompatibel, sehingga mereka memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam berinteraksi di dunia digital.

Alasan Dibalik Pembuatan Bluesky

Jack Dorsey menciptakan Bluesky sebagai reaksi terhadap monopoli data yang terjadi di media sosial terpusat. Platform besar seperti Facebook dan X (dulu Twitter) memiliki kendali penuh atas data pengguna, yang sering kali memunculkan masalah terkait privasi, penyalahgunaan data, dan aturan yang memengaruhi konten. Bluesky berupaya mengatasi masalah ini dengan menawarkan alternatif berbasis desentralisasi, di mana pengguna memiliki hak kendali yang lebih luas atas informasi dan pengalaman mereka di platform.

Dengan Bluesky, pengguna bisa merasa lebih aman karena data pribadi mereka tidak sepenuhnya dikuasai oleh satu entitas besar. Hal ini menjadi daya tarik bagi mereka yang peduli pada privasi dan ingin memiliki kebebasan lebih dalam bersosialisasi secara online.

Cara Kerja Bluesky

Bluesky menggunakan AT Protocol, yang memungkinkan pengguna memiliki satu akun yang dapat diakses di berbagai aplikasi yang kompatibel. Dalam ekosistem desentralisasi ini, pengguna bisa mengontrol “feed” atau lini masa tanpa harus terjebak dalam algoritma tertentu seperti yang ada pada media sosial terpusat.

Selain itu, Bluesky memungkinkan pengguna untuk memilih algoritma sesuai preferensi, tanpa harus tunduk pada algoritma yang dipilihkan oleh platform. Dengan kata lain, kamu memiliki lebih banyak kontrol atas konten yang ingin ditampilkan dan bagaimana kamu ingin bersosialisasi.

Apakah Bluesky Bisa Menjadi Harapan Baru Media Sosial?

Bluesky menawarkan beberapa keunggulan yang menarik sebagai alternatif media sosial yang lebih aman dan transparan. Berikut adalah kelebihan Bluesky yang membuatnya berpotensi menjadi platform unggulan di masa depan:

  • Kontrol Data: Bluesky memungkinkan pengguna memiliki kontrol penuh atas data yang mereka bagikan. Ini berbeda dengan media sosial terpusat di mana kendali data biasanya dipegang oleh pihak platform.
  • Pilihan Algoritma: Pengguna bisa memilih algoritma yang mengatur feed mereka, sehingga mereka tidak terjebak pada satu jenis lini masa.
  • Potensi Inovasi: Karena sifatnya yang open-source, pengembang dari seluruh dunia bisa berkontribusi untuk menciptakan fitur-fitur baru tanpa batasan dari satu perusahaan.
  • Privasi Terjaga: Bluesky menjanjikan keamanan data pengguna yang lebih baik karena data tidak dikontrol oleh satu perusahaan yang dapat menggunakannya untuk tujuan komersial.
  • Kebebasan Berkreasi: Desentralisasi memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan diri dengan lebih bebas, mengelola akun, dan mengatur konten sesuai preferensi mereka sendiri.
  • Pengalaman Personal yang Bebas: Pengguna bisa menyesuaikan algoritma dan konten sesuai dengan preferensi mereka, menciptakan pengalaman media sosial yang lebih personal dan tidak terikat oleh aturan ketat platform.

Apakah Bluesky Masa Depan Media Sosial?

Sebagai platform yang mengusung konsep desentralisasi, Bluesky memiliki peluang besar untuk memengaruhi arah perkembangan media sosial ke depan. Jika konsep ini berhasil, kita mungkin akan melihat lebih banyak platform yang mengadopsi pendekatan serupa, memberikan pengguna kendali lebih besar atas data dan privasi mereka.

Untuk kamu yang mulai bosan dengan media sosial yang mengontrol algoritma dan konten, Bluesky menghadirkan angin segar. Platform ini menawarkan lingkungan digital yang lebih aman dan fleksibel, di mana pengguna memiliki kebebasan penuh untuk menentukan pengalaman bersosialisasi sesuai keinginan.

Bluesky bisa menjadi pilihan baru yang lebih aman, inovatif, dan transparan, sebuah harapan baru dalam dunia media sosial yang memprioritaskan kebebasan dan keamanan data pengguna.

SAG-AFTRA Mogok Kerja Aktor dan Voice Artist Video Game

Beberapa bulan terakhir, serikat pekerja Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) melancarkan aksi mogok kerja para aktor, aktris, dan voice artist di industri video game. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap penggunaan Artificial Intelligence (AI) oleh beberapa studio game besar yang dianggap dapat mengancam kesejahteraan pekerja di industri tersebut. Baru-baru ini, SAG-AFTRA mengumumkan bahwa mogok kerja ini akan berlanjut, menyatakan bahwa mereka tidak akan berhenti hingga permintaan mereka terpenuhi.

Aksi Mogok Berlanjut, Negosiasi Mendatang dengan Perusahaan Besar

Dalam pernyataan resminya, SAG-AFTRA menyampaikan bahwa negosiasi untuk perpanjangan kontrak “Perjanjian Media Interaktif” akan kembali dibahas, dengan tanggal baru yang akan diumumkan setelah disetujui. Negosiasi ini melibatkan beberapa perusahaan besar seperti Activision Productions Inc., Disney Character Voices Inc., Electronic Arts Productions Inc., Insomniac Games Inc., Take-Two Productions Inc., dan WB Games Inc..

Serikat ini menegaskan bahwa aksi mogok kerja akan tetap berlaku pada semua perusahaan yang menandatangani Perjanjian Media Interaktif, kecuali untuk game yang termasuk dalam Perjanjian Media Interaktif Independen atau Perjanjian Media Interaktif Interim. Ini menunjukkan tekad kuat SAG-AFTRA untuk memperjuangkan hak pekerja mereka, terutama terkait penggunaan teknologi AI.

Alasan di Balik Mogok Kerja: Perlindungan Terhadap Pekerja di Era AI

Aksi mogok ini berawal dari kekhawatiran yang mendalam terhadap perkembangan AI di industri game. Teknologi AI dapat meniru suara, ekspresi, dan gerakan aktor, memungkinkan studio untuk menggantikan pekerjaan voice artist dan aktor digital dengan model AI. Hal ini dikhawatirkan akan mengurangi permintaan untuk pekerja manusia, mengancam stabilitas pekerjaan mereka, dan memotong pendapatan mereka dari royalti dan upah yang seharusnya mereka terima.

Fran Drescher, Presiden SAG-AFTRA, menyatakan sikap tegas bahwa serikat tidak akan menyetujui kontrak yang memungkinkan perusahaan game menggunakan AI untuk menekan hak pekerja. Menurut Drescher, “Ketika seluruh perusahaan ini serius dalam menawarkan perjanjian yang dapat diterima oleh kami, kami akan siap dan bersedia untuk bernegosiasi.”

Tantangan Industri Game dalam Mengintegrasikan AI

Industri game telah lama bereksperimen dengan teknologi AI untuk meningkatkan pengalaman bermain, seperti membuat karakter non-pemain (NPC) yang lebih cerdas, menyempurnakan animasi, dan bahkan untuk game testing. Namun, AI kini dianggap sebagai potensi ancaman bagi pekerja manusia. AI dapat dengan cepat meniru suara dan gaya akting, memungkinkan perusahaan untuk mereplikasi suara tanpa harus membayar voice artist dalam jangka panjang. Dengan demikian, masalah utama yang diangkat oleh SAG-AFTRA adalah bagaimana AI digunakan secara etis tanpa mengorbankan kesejahteraan pekerja.

Masa Depan Industri Game: Apakah Ada Titik Temu?

Dengan negosiasi baru yang diharapkan akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan, komunitas industri dan para penggemar berharap agar SAG-AFTRA dan perusahaan game besar dapat menemukan titik temu. Banyak yang berpendapat bahwa AI dan pekerja manusia dapat bekerja berdampingan dengan ketentuan yang adil, di mana AI dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi tanpa menggantikan tenaga manusia sepenuhnya.

Bagi para aktor dan voice artist, aksi ini adalah kesempatan untuk melindungi peran mereka di industri yang semakin maju secara teknologi. Sementara itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan dampak sosial dari penerapan AI yang berlebihan demi menjaga hubungan baik dengan para pekerja yang telah memberikan kontribusi besar pada kesuksesan mereka.

 

Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh SAG-AFTRA menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh pekerja di industri game di era AI. Sementara teknologi terus berkembang, penting bagi perusahaan untuk menemukan cara yang bertanggung jawab dalam mengintegrasikan AI tanpa mengabaikan hak dan kesejahteraan para pekerja mereka. Jika perusahaan dan serikat dapat mencapai kesepakatan yang adil, ini bisa menjadi langkah positif menuju industri game yang lebih adil dan berkelanjutan.

Cheater Game Valorant: Sogokan Hingga Vanguard Anti-Cheat

Cheat masih menjadi masalah serius dalam dunia game, terutama untuk game online. Seperti halnya Valorant, yang terus menghadapi ancaman dari para cheater yang menggunakan berbagai trik untuk mendapatkan keuntungan tidak adil. Riot Games, sebagai pengembang Valorant, terus memperkuat sistem keamanannya dengan perangkat anti-cheat yang ketat, salah satunya melalui Vanguard Anti-Cheat (VAC). Namun, baru-baru ini, ada kejadian mengejutkan di mana pengembang cheat mencoba menyuap salah satu analis utama Vanguard untuk menghindari takedown.

Pengembang Cheat Valorant Coba Sogok Developer Riot Games

Di balik kompleksitas cheat dan usaha untuk mengelabui sistem keamanan game, muncul laporan bahwa seorang pengembang cheat Valorant mencoba menawarkan sejumlah uang kepada pihak Riot Games agar cheat yang ia kembangkan tidak di-takedown oleh sistem anti-cheat. Hal ini terjadi setelah cheat-nya berhasil diidentifikasi dan dinonaktifkan oleh Vanguard.

Upaya Menembus Sistem Vanguard Anti-Cheat

Vanguard Anti-Cheat adalah sistem keamanan milik Riot yang dirancang untuk melawan para cheater dengan deteksi tingkat lanjut. Vanguard memiliki sistem keamanan yang bekerja hingga ke tingkat kernel, memungkinkan mereka mendeteksi program mencurigakan di perangkat pemain bahkan sebelum game dimulai.

Seorang anggota tim keamanan, yang dikenal dengan nama GamerDoc, membagikan pengalamannya di platform X (Twitter) tentang bagaimana ia berhasil menonaktifkan sebuah “spoofer” — perangkat lunak yang dapat mengelabui Vanguard agar tidak mendeteksi cheat. Spoofer ini berfungsi untuk menghindari deteksi perangkat, sehingga cheater bisa terus bermain bahkan setelah terkena larangan. GamerDoc mengklaim bahwa ia mampu melumpuhkan spoofer ini dalam waktu singkat.

Sogokan 5.000 Euro untuk Vanguard Anti-Cheat

Kekecewaan sang pengembang cheat tidak berhenti di situ. Setelah kehilangan pendapatan besar akibat cheat-nya ditakedown, ia mencoba menghubungi GamerDoc dengan sindiran dan penawaran sogokan. Dalam pesan tersebut, pengembang cheat menawarkan bayaran sebesar 5.000 euro (sekitar 85 juta rupiah) kepada GamerDoc untuk membiarkan cheat-nya tetap berjalan tanpa gangguan dari Vanguard.

Sang pengembang cheat juga mengakui bahwa ia menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mengembangkan spoofer tersebut, hanya untuk dihancurkan dalam satu jam oleh GamerDoc. Dalam analogi yang menarik, GamerDoc menyamakan pengalaman ini dengan membangun masterpiece dari LEGO selama setahun, namun dihancurkan dalam waktu sekejap.

Vanguard dan Dampaknya di Industri Game Online

Keberhasilan Vanguard dalam melawan cheater di Valorant menimbulkan harapan di kalangan pemain untuk penerapan teknologi serupa di game-game lainnya. Netizen mulai mengusulkan agar GamerDoc bekerja sama dengan perusahaan game lain yang juga kewalahan dengan cheat, seperti dalam genre Battle Royale dan Shooter yang sangat rentan terhadap kecurangan.

Dengan keahlian GamerDoc dan sistem keamanan Vanguard yang ketat, Riot Games menunjukkan bahwa komitmen mereka terhadap keamanan dan pengalaman bermain yang adil tidak main-main. Sementara banyak pemain mengapresiasi upaya ini, insiden sogokan ini juga membuka mata akan seberapa besar keuntungan ekonomi yang bisa didapat dari industri cheat, sehingga persaingan antara pengembang cheat dan anti-cheat akan terus berlanjut.

 

Kasus pengembang cheat yang mencoba menyogok tim anti-cheat Riot menunjukkan betapa seriusnya masalah cheat dalam dunia gaming. Vanguard Anti-Cheat terus membuktikan diri sebagai penghalang utama bagi para cheater, menjaga integritas permainan Valorant dan memberikan pengalaman bermain yang adil bagi para pemainnya. Dengan kasus ini, Riot Games semakin memantapkan diri sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan game yang aman dari para cheater, sekaligus menunjukkan bahwa di balik sebuah game yang sukses, ada upaya luar biasa dari tim keamanan untuk melindungi integritasnya.

ROG Ally Worth It di 2024? Pengalaman Bermain God of War

Sejak peluncuran ROG Ally X di pertengahan 2024, banyak pertanyaan muncul mengenai apakah ROG Ally masih menjadi pilihan tepat untuk gamer di tahun ini. Untuk menjawab pertanyaan ini, kami melakukan pengujian langsung dengan memainkan God of War: Ragnarok, salah satu game AAA paling dinantikan, di ROG Ally. God of War adalah salah satu franchise single-player terbaik, dan dengan Ragnarok sebagai kelanjutan dari reboot sebelumnya, seri ini kini tersedia untuk platform Windows, termasuk perangkat handheld seperti ROG Ally dan ROG Ally X.

Pengalaman Bermain God of War: Ragnarok di ROG Ally

God of War: Ragnarok menghadirkan pengalaman visual dan gameplay yang memuaskan, terutama di perangkat handheld seperti ROG Ally. Dengan spesifikasi yang dimilikinya, perangkat ini menawarkan berbagai pengaturan grafis yang memungkinkan pengalaman bermain yang halus meskipun pada pengaturan rendah. Untuk pengaturan optimal, ROG Ally mampu menghasilkan kualitas gambar yang menakjubkan, meskipun frame rate mungkin menurun sedikit di beberapa adegan intensif.

Ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme, ROG Ally dalam mode Turbo mampu menjalankan game dengan performa 40-50 FPS menggunakan FSR 3.1 dalam mode Kualitas. Namun, pada beberapa lokasi, frame rate dapat turun hingga 30 FPS, yang dapat diatasi dengan memilih mode Balanced untuk meningkatkan stabilitas frame rate. Dengan fitur Frame Generation, frame rate dapat meningkat lebih jauh, mencapai hingga 60-80 FPS tergantung pada area permainan dan metode upscaling yang dipilih.

Pengaturan Grafis Optimal untuk ROG Ally dan ROG Ally X

Agar pemain mendapatkan keseimbangan terbaik antara kualitas visual dan performa, pengaturan berikut ini direkomendasikan:

  • Resolusi: 1920×1080 (resolusi native layar ROG Ally) memberikan tampilan yang tajam tanpa membebani kinerja secara berlebihan.
  • Frame Generation: Aktif. Teknologi ini menambahkan frame tambahan di antara frame yang dirender untuk menghasilkan pengalaman bermain yang lebih halus.
  • Scaling Method: AMD FSR 3.1, yang merender game pada resolusi lebih rendah dan melakukan upscaling dengan FidelityFX Super Resolution untuk menjaga performa tanpa mengorbankan kualitas gambar.
  • Upscaling Quality: Quality atau Balanced. Mode Quality menawarkan keseimbangan optimal antara frame rate dan visual, sementara mode Balanced menghasilkan frame rate yang lebih tinggi.
  • Textures: High, dengan syarat minimal 6GB VRAM, untuk menghasilkan detail tekstur yang tajam.
  • Models: Medium, yang menampilkan objek dengan kualitas baik tanpa mengurangi performa.
  • Anisotropic Filter: Ultra, guna meningkatkan tampilan tekstur dari sudut atau jarak jauh.
  • Lighting: High, memberikan pencahayaan yang realistis tanpa mengorbankan performa.
  • Shadows: Low, agar efek bayangan tetap terlihat memadai tanpa mengurangi FPS terlalu signifikan.
  • Reflections: Medium, untuk refleksi yang realistis tanpa membebani kinerja.
  • Atmospherics: Medium, memberikan efek kabut yang lebih hidup.
  • Ambient Occlusion: Medium, menambah kedalaman visual di antara objek.
  • Tessellation: Medium, agar objek 3D tampak lebih nyata.

Asus ROG merekomendasikan pengaturan ini, namun gamer masih bisa bereksperimen untuk menemukan konfigurasi terbaik sesuai selera masing-masing.

ROG Ally Layak di 2024?

Setelah mencoba God of War: Ragnarok di ROG Ally, kami menemukan bahwa perangkat ini menawarkan pengalaman gaming yang impresif dan responsif untuk game AAA. Tanpa harus terhubung dengan pengisian daya, ROG Ally tetap memberikan performa yang memadai dengan pengaturan grafis yang fleksibel. Pengalaman visual pada layar kecilnya tetap memukau dan nyaman bagi gamer yang sering berpergian.

Dengan kemampuan untuk mengatur pengaturan grafis, ROG Ally memungkinkan pemain menyesuaikan pengalaman bermain sesuai preferensi masing-masing, menjadikannya pilihan yang layak bagi para gamer yang ingin menikmati game berkualitas tinggi tanpa harus membeli PC gaming mahal. Layar yang cukup lebar, performa stabil, dan kontrol yang responsif memberikan pengalaman bermain yang intens dan imersif.

Jadi, apakah ROG Ally masih worth it untuk dibeli di 2024? Berdasarkan pengujian kami dengan God of War: Ragnarok, jawabannya adalah ya! ROG Ally mampu memberikan pengalaman gaming premium dalam bentuk genggaman tangan. Dengan perangkat ini, gamer kini dapat menikmati dunia God of War yang penuh petualangan kapan saja dan di mana saja.

Bersiaplah untuk menemani Kratos dalam petualangan serunya, dengan ROG Ally di genggaman tanganmu!

Exit mobile version