Mastery Update yang Diimplementasikan di Musim 14 League of Legends masih terus menuai kritikan dan perdebatan panas di antara para pemain. Sistem yang dimaksudkan untuk memberikan penghargaan atas dedikasi dan penguasaan champion ini justru dianggap lebih sulit, memakan waktu lama, dan kurang memuaskan.
Berikut beberapa poin yang menjadi sorotan utama:
1. Persyaratan yang Lebih Ketat:
- Marks of Mastery: Diperlukan untuk mencapai Mastery Level 5 ke atas.
- Hanya didapatkan dari nilai S atau lebih tinggi: Jauh lebih sulit dibandingkan sistem sebelumnya.
- Contoh: Pemain yang konsisten mendapatkan nilai A+ tidak akan mendapatkan Marks of Mastery, sehingga progresnya terhambat.
2. Hadiah yang Dianggap Tidak Setimpal:
- Emote baru, ikon profil, dan spanduk: Dianggap sebagai hadiah yang kurang menarik dan tidak sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.
- Keinginan pemain: Hadiah yang lebih prestisius, seperti skin champion eksklusif atau chromas, efek visual dalam game, atau gelar khusus.
- Contoh: Pemain yang menghabiskan banyak waktu untuk mencapai Mastery Level 7 hanya mendapatkan emote baru yang mungkin tidak mereka sukai.
3. Kurangnya Kejelasan dan Transparansi:
- Penjelasan yang minim dari Riot Games: Membuat pemain kebingungan dan frustrasi.
- Banyak pertanyaan yang belum terjawab: Bagaimana perhitungan Mastery Points? Berapa Marks of Mastery yang dibutuhkan untuk setiap level?
- Contoh: Pemain tidak mengetahui secara pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Mastery Level tertentu.
4. Dampak pada Pemain yang Telah Berinvestasi:
- Kehilangan gelar: Beberapa pemain kehilangan gelar Mastery yang telah mereka dapatkan di sistem sebelumnya.
- Kekecewaan dan rasa tidak adil: Pemain yang telah menghabiskan banyak waktu dan usaha merasa dirugikan dengan perubahan ini.
- Contoh: Pemain yang telah mencapai Mastery Level 7 di sistem lama diturunkan ke Mastery Level 5 di sistem baru.
5. Ketidakcocokan dengan Mode Permainan Tertentu:
- Sistem Mastery yang lebih fokus pada performa di Summoner’s Rift: Merugikan pemain yang lebih sering bermain mode lain seperti ARAM atau Teamfight Tactics.
- Keinginan pemain: Sistem Mastery yang dapat diterapkan di semua mode permainan dengan reward yang sesuai.
- Contoh: Pemain yang lebih suka bermain ARAM tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk meningkatkan Mastery Level champion mereka.
Tanggapan Riot Games:
- Menyatakan akan mempertimbangkan untuk melakukan perubahan: Namun, belum ada informasi resmi tentang perubahan apa yang akan dilakukan.
- Diperlukan komunikasi yang lebih baik: Riot Games perlu menjelaskan secara lebih detail tentang sistem Mastery yang baru dan bagaimana mereka akan mengatasi keluhan para pemain.
Kesimpulan:
Mastery Update League of Legends masih jauh dari kata sempurna. Riot Games perlu mendengarkan masukan dari para pemain dan melakukan perubahan yang signifikan untuk membuat sistem ini lebih adil, memuaskan, dan bermanfaat bagi semua pemain.
Penting untuk dicatat bahwa ini hanya beberapa contoh dari banyak keluhan dan kekhawatiran yang diungkapkan oleh para pemain. Situasi ini masih terus berkembang, dan masih banyak ruang bagi Riot Games untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan sistem Mastery League of Legends.