Penggemar Call of Duty di seluruh dunia tengah menanti perilisan Call of Duty Black Ops 6, tetapi penggemar di Kuwait harus menerima kabar bahwa game tersebut tidak akan dirilis di negara mereka. Menurut laporan dari leaker kredibel, CharlieIntel, Activision, penerbit Call of Duty, berencana mengembalikan semua pre-order yang sudah dilakukan di Kuwait.
Meski alasan resminya belum diumumkan, spekulasi utama berkisar pada sensitivitas tema Black Ops 6, yang kabarnya akan mengangkat konflik Perang Teluk pada awal 1990-an, termasuk invasi Irak yang dipimpin Saddam Hussein ke Kuwait.
Situasi ini bisa dipahami karena pemerintah di beberapa negara biasanya menerapkan pembatasan konten pada game yang dianggap bisa memicu ketegangan politik atau sensitivitas sejarah. Bukan hal yang baru bagi industri game, karena banyak negara memiliki peraturan ketat terkait tema-tema seperti kekerasan politik atau peperangan yang relevan dengan sejarah mereka.
Meskipun begitu, Activision berharap suatu hari Call of Duty Black Ops 6 bisa dimainkan oleh para penggemar di Kuwait. Sementara itu, penggemar di Kuwait tetap dapat mengakses berita dan konten seputar seri terbaru ini melalui saluran resmi Call of Duty atau media sosial.
Bagaimana menurut Anda tentang pelarangan ini?