Pluto Seri Anime Netflix Apakah Mirip Dengan Astro Boy Versi Asli?

Pluto adalah sebuah seri animasi dari Netflix yang tentunya di tunggu oleh para penikmat Anime. Pasalnya Animasi ini bercerita tentang Atom/Astro Boy dalam Versi modern. Namun ada satu pertanyaan, Apakah Versi Pluto di netflix ini sama dengan versi aslinya?. Yuk Simak Penjelasannya.

Astro Boy Dalam Seri Pluto Netflix

Jika para pembaca ingin menonton animasi Pluto sebaiknay kalian harus tahu terlebih dahulu jika proyek anime ini sebenarnya mengacu pada anime jadul yang bertajuk Astro Boy. Dalam Seri Netflix ini dasar atau inti sari diangkat dari kisah heroik Astro Boy itu sendiri.

Anime ini mengisahkan kehidupan bumi yang telah berkembang begitu pesat, yang dimana era itu manusia berdampingan dengan robot. Kisah perseteruan dimulai karena terjadi kejahatan dengan korban manusia serta robot secara bersamaan. Dalam kasus tersebut korba seakan-akan adalah ulah para robot yang pada dasarnya tidak diprogram untuk melakukan kekerasan. Dari sini terindikasi jika ada segerombolan robot yang ingin melakukan tindakan kejahatan secara berencana.

Misteri Hubungan Robot dan Manusia

Lewat informasi yang diberikan di atas terkait kisah seru Astro Boy, dapat dilihat bahwa inti dari anime Pluto sendiri sebenarnya menggambarkan kompleksnya hubungan yang terjalin antara robot dan manusia di era tersebut.

Sehingga hal ini membawa para penikmat anime Pluto menjelajah serta berimajinasi lebih lanjut bagaimana jika hal tersebut benar-benar terjadi di dunia nyata.

Seperti layaknya anime Astro Boy sendiri yang mengisahkan bagaimana manusia dan robot saling hidup berdampingan dan bersahabat.

Sementara di satu sisi ada juga sekelompok manusia dan sekelompok robot yang saling membunuh dan saling bermusuhan.

Kunjungi wawaslot untuk informasi gaming lainnya yang mungkin belum anda baca, terima kasih

Beta Test Zenless Zone Zero kedua Telah Dimulai

Zenless Zone Zero yang diperkenalkan di awal tahun 2023 kini telah menjalani Beta Test Keduanya dan sudah bisa di nikmati hari ini. Game RPG yang dibalut dengan tema modern dengan mekasnis combat flashy.

Game yang masih mirip dengan Genshin Impact ini memperkenalakan banyak sekali karakter keren seperti Billy dan Anby. Para player bisa berkesempatan untuk bertemu dengan karakter lain yang lebih keren di beta test kedua ini.

2nd Beta Test Zenless Zone Zero

Baru ini pihak pengembang merilis sebuah video trailer Game mereka yang menandakan beta test terbaru dan memiliki istilah Equalizing Test. Beta test ini akan secara resmin berlangsung dari 24 November sampai 1 Desember 2023.

Walau uji coba kedua ini telah berlangsung, Namun sampai saat ini masih belum ada kepastian kapan game ini akan secara resmi mengudara, Namun para penggemarnya menemukan sepuah Easter Eqq yang mengambil referensi crossover Zenless Zone Zero dengan HoYoVerse.

Artinya tidak menuntup kemungkinan suatu hari HoYo akan melakukan Crossover dengan game lain yang bernaung di bawah Hoyo. Meskipun sudah hadirkan begitu banyak karakter keren, HoYoverse belum juga umumkan kapan Zenless akan rilis secara resmi untuk bisa dinikmati oleh penggemar. Meskipun begitu, perilisannya nanti diharapkan menyiang kesuksesan besar sebagaimana yang sudah dialami oleh kakak-kakaknya.

Kunjungi wawaslot untuk informasi gaming lainnya yang mungkin belum anda baca, terima kasih

Review Konsol Handheld Pertama Dari Lenovo

Lenovo kini resmi merilis konsol handheld pertama mereka dipasar global pada bulan September 2023. Konsol berbasis sistem Windows 11 ini telah dipastikan akan menjajal pasar Indonesia. konsol Handheld ini bisa dikatakan sebagai komputer atau PC portable yang bisa kalian pesan (Pre-order) di regional Indonesia. Melalui marketplace mitra Lenovo Legion yang di bandrol dengan harga Rp 13.5 juta unutk RAM 16 GB/512 GB.

Perangkat ini akan dikirim pada akhir November sampai Desember 2023 dan tidak menutup kemungkinan pengirimanan bisa lebih cepat. Lenovo Legion Go memiliki ukuran layar paling besar jika dibandingkan dengan konsol genggam yang beredar saat ini. Ukuran monitornya sebesar 8,8 Inch dengan rangkaian IPS LCD.

Kontroler yang terpasang pada dua bagian layar Lenovo Go ini bisa di lepas pasang mirip seperti Nintendo Switch. Kontroler masih bisa di gunakan dalam keadaan tak terpasang dan juga bisa digunakan sebagi mouse saat kalian sedang memainkan game bergenre FPS.

Spesifikasi Lenovo Legion Go

Jika bicara soal performa LEgion Go di bekali tenaga dari Prosesor AMD Ryzen Z! Extreme. Perangkat yang bekerja sebagai otak utama ini memiliki speed clock dasar 3.30GHz dan saat di boost bisa mencapai 5.10 GHz. Konsol ini juga di bekali denga RAM 16 GB LPDDR5X dengan speed 7.500MHz dengan pilihan storage SSD 256Gb/512Gb/1TB.

Kalau dilihat dari halaman resmi website lenovo, varian yang tersedia di Indonesia saat ini masih di kapasitas 512Gb. Masih belum ada informasi lanjut tentang kapan kapasitas 1 TB akan masuk ke Indonesia.

Walaupun hanya 512Gb, para penggunanya sudah bisa mengunduh sejumlah game AAA karena game modern yang saat ini beredar memiliki file besar yang lebih dari 100GB. Beda cerita jika para penggunanya lebih suka degan game indie yang biasanya memiliki grafik minim dengan ukuran file 1 sampai 10 GB. Maka dengan ukuran 512 kalian sudah bisa memasang banyak ragam game.

Menuju ke daya, Legion Go di topang dengan baterai 49.2 Whr dengan teknologi fast charging SRC atau Super Rapid Charge. Pihak perusahaan ini mengatakan dengan pengisian 30 menit baterai bisa terisi sampai 70%.

Lanjut pada kedua kontroler nya yang memiliki daya baterai 900 mAh yang bisa di charge dengan mengkonekan controler ke konsol itu sendiri,

Sistem operasi menggunakan Windows 11. dan sudah tersisip beberapa software bawaan seperti Microsoft Edge, Notepad, dan masih banyak lagi.

Pengguna bisa mengunduh aplikasi distribusi game seperti Steam, Epic Games, dan Battle.net. Mereka dapat menonton video di YouTube, membaca komik, novel, dan lain-lain. Pengguna juga dapat produktif karena bisa memanfaatkan software seperti Microsoft Word dan Paint.

Kunjungi wawaslot untuk informasi gaming lainnya yang mungkin belum anda baca, terima kasih

Andrzej Sapkowski Ungkap Netflix Tidak pernah Dengar Masukannya

Andrzej Sapkowski adalah seorang penulis novel terkenal dengan tajuk The Witcher, yang kita tahu sudah mendapatkan kesuksesan di layar lebar naungan Netflix. Bukan hanya layar lebar, The Witcher juga menjadi sebuah video game yang paling diminati oleh kalangan fansnya di seluruh dunia. Sudah berbagai konten atau film yang dibuat sampai kepada animasinya. Namun Andrzej Sapkowski mengaku kalau perusahaan streaming terbesar Netflix sulit untuk menerima masukan dari sang kreator ini. Memangnya ada apa sih? yuk kita ulik.

Menurut pengakuan Andrzej Sapkowski

Sang Penulis menganggap Adaptasi seri filmnya terlihat asing baginya. Informasi yang didapat dari acara Vienna Comis con dimana Sapkowski menjawab berbagai pertanyaan yang terkait bentuk adaptasi yang hadir dalam novel buatannya. Dirinya mengaku visual seri The Witcher sangat asing baginya karean ia hanya menggunakan perkataan ketika menulis cerita tanpa harus menggambar.

Materi mentah ketika diriku bekerja hanya berbentuk huruf. Saya tidak mendeskripsikan gambar. Saya tidak melihat gambar apapun. Saya hanya menggunakan tulisan karena saya tau bahwa pembaca saya akan melihat buku dalam bentuk tulisan saja, bukan gambar. Jadi saya harus membuat tulisan saya dapat membuat pembaca membayangkan gambarannya, bukan sebaliknya. Jadi setiap adaptasi(visual), sangat asing bagiku

Sapkowski Andrzej

Menurutnya, ia melihat orang lain menginterpretasikan The Witcher dan ia menganggap “tenyata ini yang mereka gambarkan”. Terasa menarik, Namun kadang ia berpendapat sebaliknya.

Pada interview di acara yang sama, pertanyaan berbelok secara spesifik yang tertuju pada serial Netflix dan kunjungan sang kreator di lokasi shooting. Ia sempat memuji lokasi yang sangat luar biasa tentunya. Dan ia juga mengatakan bahwa Netflix tidak mendengarkan masukan dari dirinya.

“Mungkin, aku memberi mereka beberapa ide, tetapi mereka tidak pernah mendengarkan ku”, ungkapnya sebelum tertawa ketika menjawab pertanyaan tersebut. Pemilihan katanya juga terlihat cukup hati-hati.

Sang kreator juga tidak menjelaskan apa yang ia katakan kepada tim produksi kala shooting ini. Ia juga mengatakan jika tak mengambil hati soal itu karena dianggap normal. Ini dikareankan materi novel sering di pandang tak serius.

Hal ini juga sesuai dengan rumor mengenai pemeran awal Geralt yaitu Henry Cavill yang kecewa dengan pihak adaptasi Netflix karena sering menertawakan isi novel dan juga membuat hal berbeda dari versi awal seri tersebut.

Kunjungi link ini untuk informasi gaming lainnya yang mungkin belum anda baca, terima kasih

Bagaimana Nasib Bayonetta Setelah Hideki Kamiya Hengkang?

Pada akhir bulan September 2023 kabar buruk muncul dari kreator game bernama Hideki Kamiyama. Beliau adalah sosok yang kita kenal sebagai pencipta game Bayonetta series, DMC, dan Resident Evil 2. Kabarnya buruknya ia telah angkat kaki dari tim pengembang Game PlatinumGames. Berita tak mengenakan ini muncuk dari banyak pertanyaan adri gamer terkait nasib Bayonetta Series.

Menanggapi hal tersebut Kamiya beri sedikit klarifikasi tentang nasib game yang terkenal dengan sosok tante-tante semok tersebut.

Bagaimana Nasib Bayonetta Series

Melalui unggahan video terbaru miliknya di Channel YouTube, Kamiya menjawab pertanyaan dari para fans setelah dirinya memutuskan unutk hengkang dari tim pengembang platinumGames. Ia sebelumnya pernah menjelaskan kepada publik kalau dirinya dan juga tim memiliki wacana untuk membuat 9 game untuk bisa menyelesaikan seluruh story dari seri Bayonetta.

Ia berjanji unutk membuat cerita saga Byonetta tersebut selesai karena akan terus menghantuinya sampai nanti di akhir hayat. Kamiya merasa menyesal dan berharap tim developer PlatinumGames bisa melanjutkan seri tersebut tanpa dirinya karena Bayonetta sendiri bukanlah IP yang resmi dia miliki.

Pernyataan Resmi Kamiya

“Saya sudah membicarakan hal ini ke banyak interview dimana seri Bayonetta akan memiliki cerita sebanyak 9 episode yang ingin kukembangkan sebagai franchise dalam Bayonetta Saga. Tapi kelihatannya aku harus membawa cerita tersebut sampai akhir hayatku. Sangat sayang sekali. Game tersebut bukan IP yang kupegang sendiri, tapi kurasa mereka semua mungkin akan melanjutkannya.”

Hideki Kamiya

Kunjungi link ini untuk informasi gaming lainnya yang mungkin belum anda baca, terima kasih

Exit mobile version