ROG Ally Worth It di 2024? Pengalaman Bermain God of War

Sejak peluncuran ROG Ally X di pertengahan 2024, banyak pertanyaan muncul mengenai apakah ROG Ally masih menjadi pilihan tepat untuk gamer di tahun ini. Untuk menjawab pertanyaan ini, kami melakukan pengujian langsung dengan memainkan God of War: Ragnarok, salah satu game AAA paling dinantikan, di ROG Ally. God of War adalah salah satu franchise single-player terbaik, dan dengan Ragnarok sebagai kelanjutan dari reboot sebelumnya, seri ini kini tersedia untuk platform Windows, termasuk perangkat handheld seperti ROG Ally dan ROG Ally X.

Pengalaman Bermain God of War: Ragnarok di ROG Ally

God of War: Ragnarok menghadirkan pengalaman visual dan gameplay yang memuaskan, terutama di perangkat handheld seperti ROG Ally. Dengan spesifikasi yang dimilikinya, perangkat ini menawarkan berbagai pengaturan grafis yang memungkinkan pengalaman bermain yang halus meskipun pada pengaturan rendah. Untuk pengaturan optimal, ROG Ally mampu menghasilkan kualitas gambar yang menakjubkan, meskipun frame rate mungkin menurun sedikit di beberapa adegan intensif.

Ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme, ROG Ally dalam mode Turbo mampu menjalankan game dengan performa 40-50 FPS menggunakan FSR 3.1 dalam mode Kualitas. Namun, pada beberapa lokasi, frame rate dapat turun hingga 30 FPS, yang dapat diatasi dengan memilih mode Balanced untuk meningkatkan stabilitas frame rate. Dengan fitur Frame Generation, frame rate dapat meningkat lebih jauh, mencapai hingga 60-80 FPS tergantung pada area permainan dan metode upscaling yang dipilih.

Pengaturan Grafis Optimal untuk ROG Ally dan ROG Ally X

Agar pemain mendapatkan keseimbangan terbaik antara kualitas visual dan performa, pengaturan berikut ini direkomendasikan:

  • Resolusi: 1920×1080 (resolusi native layar ROG Ally) memberikan tampilan yang tajam tanpa membebani kinerja secara berlebihan.
  • Frame Generation: Aktif. Teknologi ini menambahkan frame tambahan di antara frame yang dirender untuk menghasilkan pengalaman bermain yang lebih halus.
  • Scaling Method: AMD FSR 3.1, yang merender game pada resolusi lebih rendah dan melakukan upscaling dengan FidelityFX Super Resolution untuk menjaga performa tanpa mengorbankan kualitas gambar.
  • Upscaling Quality: Quality atau Balanced. Mode Quality menawarkan keseimbangan optimal antara frame rate dan visual, sementara mode Balanced menghasilkan frame rate yang lebih tinggi.
  • Textures: High, dengan syarat minimal 6GB VRAM, untuk menghasilkan detail tekstur yang tajam.
  • Models: Medium, yang menampilkan objek dengan kualitas baik tanpa mengurangi performa.
  • Anisotropic Filter: Ultra, guna meningkatkan tampilan tekstur dari sudut atau jarak jauh.
  • Lighting: High, memberikan pencahayaan yang realistis tanpa mengorbankan performa.
  • Shadows: Low, agar efek bayangan tetap terlihat memadai tanpa mengurangi FPS terlalu signifikan.
  • Reflections: Medium, untuk refleksi yang realistis tanpa membebani kinerja.
  • Atmospherics: Medium, memberikan efek kabut yang lebih hidup.
  • Ambient Occlusion: Medium, menambah kedalaman visual di antara objek.
  • Tessellation: Medium, agar objek 3D tampak lebih nyata.

Asus ROG merekomendasikan pengaturan ini, namun gamer masih bisa bereksperimen untuk menemukan konfigurasi terbaik sesuai selera masing-masing.

ROG Ally Layak di 2024?

Setelah mencoba God of War: Ragnarok di ROG Ally, kami menemukan bahwa perangkat ini menawarkan pengalaman gaming yang impresif dan responsif untuk game AAA. Tanpa harus terhubung dengan pengisian daya, ROG Ally tetap memberikan performa yang memadai dengan pengaturan grafis yang fleksibel. Pengalaman visual pada layar kecilnya tetap memukau dan nyaman bagi gamer yang sering berpergian.

Dengan kemampuan untuk mengatur pengaturan grafis, ROG Ally memungkinkan pemain menyesuaikan pengalaman bermain sesuai preferensi masing-masing, menjadikannya pilihan yang layak bagi para gamer yang ingin menikmati game berkualitas tinggi tanpa harus membeli PC gaming mahal. Layar yang cukup lebar, performa stabil, dan kontrol yang responsif memberikan pengalaman bermain yang intens dan imersif.

Jadi, apakah ROG Ally masih worth it untuk dibeli di 2024? Berdasarkan pengujian kami dengan God of War: Ragnarok, jawabannya adalah ya! ROG Ally mampu memberikan pengalaman gaming premium dalam bentuk genggaman tangan. Dengan perangkat ini, gamer kini dapat menikmati dunia God of War yang penuh petualangan kapan saja dan di mana saja.

Bersiaplah untuk menemani Kratos dalam petualangan serunya, dengan ROG Ally di genggaman tanganmu!

Rumor Model AI Baru OpenAI: Lebih Pintar dari ChatGPT-4?

OpenAI terus menarik perhatian dunia dengan kemajuan pesat dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mereka ciptakan setiap tahunnya. Setelah peluncuran ChatGPT-4 yang menjadi salah satu AI tercanggih hingga saat ini, rumor tentang kehadiran model AI yang lebih kuat telah beredar luas. Para pengguna dan pemerhati teknologi tengah menantikan perkembangan baru dari OpenAI yang kabarnya akan menampilkan AI dengan kemampuan 100 kali lebih pintar dari model saat ini. Apakah benar model AI baru ini akan dinamakan Orion?

Orion: Model AI Baru dari OpenAI?

Berdasarkan laporan yang beredar di berbagai media teknologi seperti Wccftech, nama Orion dikabarkan akan menjadi model AI penerus dari GPT-4. Spekulasi ini didorong oleh pernyataan eksekutif OpenAI yang menyebut bahwa model AI baru ini akan membawa peningkatan yang jauh lebih besar dibandingkan versi sebelumnya, dengan kemampuan yang lebih masif dan daya respons yang lebih baik. Hal ini tentunya memicu antusiasme tinggi di kalangan penggemar AI dan profesional teknologi.

Namun, informasi tentang kehadiran Orion masih belum bisa dipastikan. TechCrunch mencatat bahwa OpenAI sendiri belum mengonfirmasi atau menyangkal spekulasi ini, dan mereka bahkan menyatakan tidak memiliki rencana untuk meluncurkan model AI baru bernama Orion dalam waktu dekat. Kondisi ini membuat beberapa pengamat meyakini bahwa rumor ini mungkin hanyalah hoaks atau salah tafsir. Meski begitu, pengumuman resmi dari OpenAI mungkin masih ditahan untuk menjaga momentum dan antusiasme publik.

Tren Perkembangan AI di Masa Depan

Terlepas dari kebenaran rumor tersebut, melihat tren perkembangan OpenAI selama ini, bukanlah hal yang mustahil jika model pengganti ChatGPT-4o tengah disiapkan. Setiap pembaruan model yang dirilis OpenAI, seperti ChatGPT-3 hingga ChatGPT-4, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kecerdasan, pemahaman bahasa, dan kemampuan menghasilkan jawaban yang lebih tepat dan kreatif. Peningkatan tersebut semakin membawa AI lebih dekat ke kemampuan berpikir manusia dan memudahkan interaksi dengan pengguna.

Dengan kemajuan teknologi AI yang berkembang pesat, banyak yang memprediksi bahwa OpenAI akan terus menghadirkan produk AI yang semakin inovatif. Model terbaru, baik itu Orion atau bukan, kemungkinan akan hadir dengan kemampuan yang lebih luas, seperti pemahaman konteks yang lebih baik, pemrosesan data lebih cepat, serta fungsi-fungsi baru untuk memudahkan pekerjaan di berbagai sektor, dari pendidikan hingga kesehatan dan bisnis.

Bagaimana Prospek Masa Depan AI?

Bagi sebagian kalangan, kehadiran AI yang semakin canggih dapat memicu perdebatan tentang dampaknya bagi masyarakat, baik dari sisi produktivitas maupun etika. Sementara banyak yang optimis dengan perkembangan AI yang semakin maju, ada pula yang merasa teknologi ini bisa memasuki masa stagnansi jika tidak diimbangi dengan inovasi yang berkelanjutan. Seiring kemajuan pesat yang dilakukan OpenAI, tantangan utama yang mungkin dihadapi adalah mengatasi ekspektasi pengguna yang semakin tinggi terhadap AI, sekaligus menjaga keamanan dan etika dalam penggunaan AI.

Kita masih harus menunggu kabar terbaru mengenai apakah Orion benar-benar akan rilis atau OpenAI sedang menyiapkan model lain yang tak kalah revolusioner. Hingga saat itu tiba, banyak yang masih berspekulasi dan berharap pada kehadiran AI yang dapat memberikan solusi lebih hebat, lebih responsif, dan lebih manusiawi dalam berbagai aplikasi.

Jadi, bagaimana menurut Anda? Akankah perkembangan AI ini terus meningkat atau malah mulai mencapai batas tertentu?

AMD Luncurkan Dua Prosesor AM4 : Apa Saja Spesifikasinya?

Pada bulan Juli yang lalu, AMD meluncurkan dua prosesor AM4, yakni 5900XT dan 5800X3D. Namun, beberapa bulan setelahnya, perusahaan ini kembali menghadirkan dua prosesor terbaru untuk socket AM4, yang kini telah berusia 8 tahun. Lantas, apa saja spesifikasi dari prosesor terbaru ini?

Dua Prosesor AM4 Terbaru dari AMD

AMD tampaknya masih menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap socket yang telah populer digunakan sejak tahun 2016. Hal ini terlihat dari cuitan terbaru oleh momomo_us, yang mengungkapkan bahwa AMD kembali memperkenalkan dua prosesor AM4 baru, yaitu Ryzen 5 5600XT dan Ryzen 5 5600T.

Ryzen 5 5600XT dan 5600T: Apa yang Baru?

Bagi yang penasaran dengan kedua prosesor ini, setelah melakukan penelusuran di beberapa situs produsen motherboard, diketahui bahwa kedua prosesor AM4 terbaru dari AMD ini masih mengandalkan konfigurasi 6 core dan 12 thread, meskipun tanpa adanya grafis terintegrasi.

Prosesor 5600T tetap mempertahankan konfigurasi yang sama. Dari informasi yang diperoleh, terlihat bahwa codename dari kedua prosesor baru AMD ini masih menggunakan codename Vermeer. Prosesor 5600T memiliki Base Clock di angka 3.5GHz, dengan L2 Cache sebesar 3MB dan L3 Cache 32MB, serta TDP 65W.

Menariknya, kami tidak menemukan nama 5600XT dalam daftar tersebut. Namun, berdasarkan rumor yang beredar, prosesor 5600XT dikabarkan akan memiliki Base Clock sebesar 3.8GHz dan TDP 65W, tanpa rincian teknis lebih lanjut.

Spesifikasi yang Mirip?

Kami berpendapat bahwa situasi seperti ini cukup wajar, mengingat AMD sendiri belum memberikan konfirmasi resmi mengenai ketersediaan kedua prosesor ini di pasaran. Ada kemungkinan pula bahwa AMD tidak akan mengumumkan kehadiran dua prosesor AM4 terbaru tersebut, mengingat sebelumnya mereka telah melakukan hal serupa beberapa kali.

Dengan spesifikasi di atas dan potensi harga yang mungkin tidak jauh berbeda dari prosesor AM4 yang ada saat ini, apakah Anda masih berminat untuk merakit PC dengan socket AM4?

Tokopedia Card Bermasalah, Keluhan Pengguna Melonjak

Baru-baru ini, sejumlah pengguna Tokopedia Card mengungkapkan keluhan tentang tagihan yang tidak sesuai melalui media sosial. Masalah yang dilaporkan termasuk munculnya tagihan yang tidak diketahui, perubahan cicilan menjadi pembayaran penuh, dan nominal cicilan yang lebih tinggi dari seharusnya.

Salah satu contoh, seorang pengguna menemukan tagihan besar tanpa melakukan transaksi pada Oktober 2024. Setelah diselidiki, ternyata transaksi itu berasal dari September dan seharusnya sudah dibatalkan. Selain itu, ada laporan dari pengguna yang mengalami masalah pada cicilan 12 bulan yang mendadak diminta dibayar penuh.

Permasalahan lain juga muncul terkait kesalahan dalam nominal pembayaran cicilan. Beberapa pengguna mengungkapkan bahwa transaksi yang seharusnya dicicil selama 12 bulan mengalami kenaikan biaya yang tidak sesuai dengan perjanjian awal. Salah satu contohnya, seorang pengguna melaporkan cicilan sebesar 30 juta Rupiah tiba-tiba berubah menjadi 37 juta Rupiah tanpa pemberitahuan yang jelas.

Solusi yang Sulit Didapatkan

Pengguna yang mengalami kendala ini telah melaporkan masalahnya ke layanan pelanggan Tokopedia Care, namun keluhan tersebut belum mendapat tanggapan yang memuaskan. Sebagian pengguna merasa komunikasi dengan CS Tokopedia tidak efektif, seperti berbicara dengan tembok karena tidak adanya solusi konkret yang diberikan.

Banyak dari mereka terpaksa menghubungi pihak Bank BRI secara langsung untuk mencari solusi, karena Tokopedia dinilai kurang cepat dalam menangani masalah ini. Beberapa netizen menyarankan agar pengguna lain langsung berkomunikasi dengan pihak bank untuk penyelesaian yang lebih cepat, ketimbang terus menunggu respons dari pihak Tokopedia.

Apakah Anda salah satu yang mengalami masalah serupa? Bagi sebagian pengguna, ini adalah pengalaman yang cukup menyulitkan, terutama mengingat Tokopedia Card seharusnya memberikan kemudahan dalam bertransaksi, bukan malah menambah beban dengan masalah tagihan yang membingungkan.

Artikel ini merangkum keluhan utama pengguna terkait masalah Tokopedia Card yang sedang ramai dibicarakan di media sosial. Untuk mereka yang terkena dampak, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang bisa diambil guna mengatasi permasalahan tersebut.

Snapdragon 8 Elite Tembus Rekor 3 Juta di Antutu

Qualcomm resmi memperkenalkan chipset terkuatnya, Snapdragon 8 Elite, pada minggu ketiga Oktober. Chipset ini mencatat skor impresif 3 juta di Antutu, diuji pada Realme GT7 Pro. Snapdragon 8 Elite menjadi chipset pertama yang mencapai pencapaian ini, mengungguli Mediatek Dimensity 9400 (2.88 juta) dan Apple A18 Pro (1.65 juta).

Chipset ini hadir dalam dua versi, dengan kecepatan core hingga 4.32GHz dan dipasangkan dengan GPU Adreno 830. Qualcomm memproduksi Snapdragon 8 Elite dengan teknologi fabrikasi 3nm TSMC, memastikan kinerja maksimal dan efisiensi daya yang luar biasa.

Snapdragon 8 Elite: Prosesor Terkuat di Kelasnya

Chipset ini membawa konfigurasi CPU yang sangat bertenaga: dua core berkecepatan tinggi hingga 4.32GHz dan enam core berkecepatan 2.78GHz. Keunggulan ini memposisikannya di atas kompetitor utama seperti Mediatek dan Apple, terutama dalam hal kemampuan multitasking dan grafis.

Keunggulan lain dari Snapdragon 8 Elite adalah efisiensi daya yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Dengan fabrikasi 3nm, chipset ini tidak hanya menawarkan kinerja puncak tetapi juga menjaga suhu tetap rendah, membuatnya ideal untuk penggunaan intensif seperti gaming dan aplikasi berat lainnya.

Kinerja GPU Adreno 830

Selain CPU yang kuat, Snapdragon 8 Elite didukung oleh GPU Adreno 830, yang memberikan kinerja grafis terbaik di kelasnya. Chipset ini dirancang untuk menghadapi game AAA terbaru dengan visual intens, sehingga sangat cocok bagi para gamer yang menginginkan pengalaman grafis terbaik di perangkat mobile.

Masa Depan Snapdragon 8 Elite

Dengan skor Antutu yang menembus 3 juta, Qualcomm Snapdragon 8 Elite menetapkan standar baru untuk chipset mobile. Dalam waktu dekat, chipset ini diperkirakan akan digunakan oleh berbagai smartphone flagship, memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna dalam hal kecepatan, grafis, dan efisiensi daya.

Kesimpulan Qualcomm Snapdragon 8 Elite mengukuhkan posisinya sebagai chipset mobile terkuat saat ini. Dengan skor Antutu yang menembus 3 juta, CPU berkinerja tinggi, dan GPU Adreno 830, chipset ini siap mendominasi pasar smartphone flagship di tahun 2025 dan seterusnya.

Exit mobile version