Knight VS Giant: The Broken Excalibur Akan Hadir Disemua Platform

Knight vs Giant: The Broken Excalibur, game roguelite terbaru dari pengembena game Gambir Studio yang dikabarkan akan hadir disemua platform. Gambir Studio serta sang publisher PQube akan meluncurkan trailer gameplay terbaru mereka sebagai perayaan pengumuman besar ini.

Dalam trailer terbaru mereka akan menampilkan sejumlah fitur, Area, Serta musuh yang ada dalam game mereka. Simak ulasanya nya dibawah ini.

Tanggal Rilis Knight VS Giant

Dikabarkan game ini akan segera rilis di tahun 2023 tepatnya di tanggal 5 Oktober. Game ini bisa di bilang game yang gampang-gampang susah. Tapi untuk kamu gamer casual pasti senang melihat karakter game kalian disini mengalahakn monster seram. Lalu kalian juga bisa menjelajahi hutan Brochalant, Gurun Sarrache, sertaVolcano Suide.

Tokoh yang ada dalam game juga mengambil element sejarah dunia yang di sebut dengan ksatria meja bundar yang gugur dalam medan perang lalu di bangkitkan kembali dengan kekuatan magis.

Taklukkan para raksasa dan hadapi bos musuh raksasa dalam pertarungan epik demi membalas kehancuran Camelot.

Tingkatkan kemampuanmu dengan menerima anugerah kekuatan dan temukan lebih dari 100 kemampuan aktif dan pasif untuk memperkuat kemampuanmu.

Bangun kembali Camelot  dengan memanfaatkan bantuan rakyatmu dan bangun kembali kejayaan kerajaanmu.

Pengalaman bermain mu di game ini akan selalu berbeda. Telusuri ketiga wilayah berbeda yang disusun secara prosedural dan kumpukan sumber daya selagi kamu menjelajahi setiap jengkal Dimensi Astral.

Knight vs Giant: The Broken Excalibur akan datang ke Steam, Epic Games, GOG, PlayStation 5, Xbox Series X|S dan Nintendo Switch, wawaslot pada 5 Oktober 2023.

Tomb Raider I ~ III Remaster Berikan Rasa Nostalgia Pada Fans

Tomb Raider I, II, & III nampaknya akan mendapatkan remaster yang akan hanya di temukan di Nintendo. Kalian akan berkesempatan mencoba game remaster ini di tahun depan.

Walaupun game ini adalah game jadul tapi game ini cukup punya pamor di era playstation 1 lho. Yuk simak ulasan apa yang akan di tawarkan pada game remaster ini kepada kita.

Tomb Raider Remastered Rilis di tahun 2024

Walaupun di generasi sekarang banyak kawula muda tidak kenal dengan tokoh Lara Croft. Tapi siapa sih gamer veteran yang tidak kenal cewe sexy ini. Jadi si Sexy Lara yang punya jiwa petualang ini bisa kamu temui di game barunya di era 2013. dengan 2 sekuel yang berbeda.

Namun berdeda dengan game triloginya, mungkin di PS 1 Grafiknya tidak begitu menarik. Akan tetapi bagaimana jika Visual grafiknya di ubah secara keseluruhan?. Pengumumnan ini langsung di sampaikan oleh Nintendo Direct dan disiarkan secara langsung tanggal 14 septembet 2023 kemarin.

Game Jadul Rasa AAA

Game Tomb Raider adalah game jadul yang pertama kali di rilis tahun 1996 dan diikuti dengan 2 sekuelnya di tahun 1997 & 1998. Tapi apakah kalian sadar jika game ini sangat populer saat itu?. BErhubung game ini adalah remaster dan bukan remake pasti tidak akan ada perubahan dari gamenya.

Akan Dirilis pada Konsol Modern

Meskipun awalnya diumumkan lewat Nintendo Direct, Aspyr dan Crystal Dynamics juga mengumumkan kalau game ini akan rilis di platform lainnya.

Platform-platform yang mereka sebutkan adalah PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox Series X|S, Xbox One, dan PC lewat Steam.

Game ini masih butuh waktu lama untuk rilis, yaitu 14 Februari 2024. Sementara kalian menunggu, kalian bisa menyaksikan trailernya lewat tautan di bawah ini:

Cult of the Lamb Sindir Unity Dengan Video Klarifikasi

Cult of the Lamb besutan Massive Monster melayangkan protes pada psotingan Twitnya yang membuat semua fans-nya terkejut. Protes ini viral dan mereka membuat klarifikasi perihal nasib game yang mereka buat.

Nampaknya kebijakan baru Unity membuat para pengembang game independen harus membayar biaya per instalasi dalam batas tertentu. Penasaran dengan apa yang terjadi? yuk simak informasinya.

Klarifikasi Game Cult of the Lamb perihal Twit yang Viral

Massive Monster baru baru ini menjelaskan tidak akan menarik game mereka dari platform store, melalui akun Tiktok resminya. Mereka juga menjelaskan bawha twit mereka di X/Twitter hanyalah sebuah candaan atau sindiran dan mereka juga tak berfikir bahwa postingan tersebut akan menjadi viral.

Massive juga menegaskan bahwa mereka tetap menentang kebijakan wawaslot Unity. Karena kebijakan baru mereka banyak developer harus kembali mem-porting atau mengubah Engine game mereka. Dan juga biaya yang mereka perbaharui sangat mempengaruhi seluruh industri dengan secara negatif.

Pada sisi lain, Massive juga gunakan kesempatan ini di mana tim mereka bekerja keras dalam membuat game terbaru. Tak hanya itu, mereka juga telah merilis update Relic of the Old Faith untuk Cult of the Lamb untuk performa game dalam beberapa hal.

Kebijakan Yang Mempengaruhi Banyak Pengembang Game Indie

Keputusan besar ini sangat terasa di industri game. Meski tak banyak studio game indie angkat bicara soal menghapus game mereka, beberapa di antaranya sedang mempertimbangkan untuk tak menggunakan Engine ini lagi. Sebut saja seperti game Rust buatan Facepunch Studios. Menurut mereka, kemungkinan sekuel game ini takkan menggunakan Unity lagi. Hal ini disebabkan tim tidak percaya lagi akan perusahaan Engine populer tersebut, dan developer lainnya juga berpikiran sama untuk saat ini.

Keputusan ini juga membuat konsultan game indie Rami Ismail mencuit di akun X/Twitternya, berkata bahwa ia telah banyak dihubungi developer untuk berkonsultasi terkait hal ini. Bahkan, banyak developer mematikan Ads sebagai bentuk protes akan peraturan baru.

Arena of Valor yang Sangat Menarik Untuk Anda Ketahui

Arena of Valor atau yang akrab di sebut AOV ini merupakan game bergenre MOBA yang mirip dengan League of Legend, MLBB yang paling disukai di seluruh dunia. Dalam game Arena of Valor ini banyak sekali hero yang kece yang bisa dibeli. AOV juga memiliki hal yang menarik yang mungkin tidak disadari oleh para gamer atapun non gamer. Kalau para pembaca penasaran yuk simak ulasannya di bawah ini.

Arena of Valor Mengadaptasi Budaya Lokal Dunia

Pada game AOV pengembang memasukan berbagai element lokal dari berbagai negara. Dari tema musik, outfit, hingga storyline hero di dalamnya. Salah satu karakter fiktif kebanggaan indonesia Wiro Sableng yang di populerkan oleh Bastian Tito kembali lagi masuk dalam Game AOV bersama Lifelike Pictures.

Wiro sableng juga go internasional dengan dirilis di berbagai server luar negri. Seperti Malaysia, Singapore & Philipines. Bukan hanya sampai disana tetapi Thailand, Vietnam, Taiwan juga ikut merasakan tema serta hero budaya lokal dunia.

Game Pertama yang ada di Platform Handheld (Nintendo Switch)

Arena of Valor juga menjadi game MOBA pertama yang hadir pada konsol Nintendo Switch.

Game itu dirilis secara global pada tanggal 25 September 2018 dan kini masih dalam proses pengembangan lebih jauh.

Berbeda dengan versi mobile, AOV Nintendo Switch mendapatkan penyesuaian grafik yang modern.

Baik itu dari segi Hero dan juga Arena Antarisnya. Grafik pun terlihat lebih mulus dan permainan lebih menarik dengan penggunaan joycon Nintendo Switch.

Prize pool Terbesar dalam Esports Mobile

Arena of Valor telah berhasil memecahkan rekor Prize Pool terbesar dalam eSports Mobile sebanyak tiga kali.

Pemecahan rekor tersebut dimulai saat turnamen AIC 2017 berlangsung di Seoul, Korea Selatan. Turnamen itu mampu memberikan total hadiah sebesar 500 ribu USD, atau setara dengan Rp 7 miliar.

Lalu, AWC 2018 kembali memecahkan rekor dengan memberikan total hadiah sebesar 550 ribu USD, atau sekitar Rp 7,7 miliar.

Pada Turnamen AIC 2018, Tencent dan Garena kembali memberikan kejutan dengan meningkatkan total hadiah turnamen menjadi 600 ribu USD atau setara dengan Rp 8,4 miliar. Jumlah itu berdasarkan data yang diambil dari eSports Earnings.

Dalam kurun waktu satu tahun itu, AOV berhasil memecahkan rekor Prize Pool terbesar dalam eSport wawaslot Mobile secara beruntun.

Odin Cup: MMO Berkesempatan Besar Masuk Pasar Esport Asia

Odin Cup – Pada acara SEA Gamers ke 30 yang berlokasi filipina 2019 lalu menetapkan Esports sebagai pertandingan cabang olahraga resmi. Di tahun 2018 integrasi awal pada Esport dengan cabang olahraga tingkat atas menjadi cabagn olahraga eksibisi. menghadirkan pengaruh esports di hati banyak masyarakat awam, khususnya para penonton Asia Tenggara yang telah berturut-turut menjadi penyelenggara pesta olahraga ini.

Saat ini, pasar esport Asia Tenggara, dengan mengandalkan atmosfer esports yang semakin matang dan jumlah pengguna esports yang besar, telah menjadi suara terkuat di luar pasar Asia Timur. 

Namun setelah pengembangan selama bertahun-tahun, masih ada isu inti mengenai game esport dan konten tunggal di negara-negara yang tengah berkembang ini. 

Bagaimana cara mendobrak situasi yang sebelumnya hanya mengandalkan game FPS atau MOBA sebagai “pemain dominan”, dan menghadirkan pengalaman gaming esporte yang lebih bervariasi kepada para gamer di setiap daerah telah menjadi alasan penting untuk melakukan “ekspansi” di Asia Tenggara, termasuk event-event seperti Odin Cup ROO yang akan datang.

Ekosistem Esports Asia Tenggara

Meskipun memiliki ruang dan potensi pertumbuhan yang besar, pasar Asia Tenggara, yang lebih fokus pada game mobile dan esport game mobile, memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain di dunia.

Pada tahun 2021, laporan pasar game global yang dirilis oleh Newzoo menunjukkan bahwa dengan adanya 142 juta pemain game mobile di Asia Tenggara. Jumlah penggemar esports telah meningkat menjadi 35 juta, naik dari sebelumnya yang berjumlah 19,8 juta. 

Pada saat yang sama dengan pesatnya pertumbuhan ekosistem esports. Jumlah penonton pertandingan esports juga telah melampaui 50 juta penonton. 

Pada tahun 2023 menurut data yang dirilis oleh Sensor Tower volume pengunduhan game mobile. Pada Q1 di pasar Asia Tenggara telah menembus 2.1 miliar pengunduhan. Menyumbang hampir 15% dari volume pengunduhan game mobile global.

Sepanjang sejarah perkembangan beberapa tahun terakhir. Game esports paling berpengaruh dan matang di Asia Tenggara sebagian besar terkonsentrasi di genre MOBA atau game kompetitif yang bersifat taktis. 

Sebenarnya permasalahan ini tidak hanya ada di Asia Tenggara saja, tapi juga di pasar esports di Asia Timur atau Tiongkok. 

Namun justru karena keterbatasan tersebut, semakin banyak developer berbagai jenis game. Berupaya memperluas jangkauan dan cakupan esports dengan mengadakan event-event esports. Sehingga para pemain yang menyukai berbagai game memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam event-event esports.

Hal ini terlihat dari perubahan pasar esports Tiongkok. Pada bulan Agustus 2023 game mobile MMO klasik “Fantasy Westward Journey”. Menyambut babak playoff dan final dari Liga Puncak ke-8 di Suzhou.

Satu contoh lain, ” Justice Online” yang disebut sebagai penyelenggara esports MMO terbesar di Tiongkok. Juga telah memberikan hadiah bernilai miliaran rupiah sebagai upaya untuk melengkapi puzzle dalam perkembangan Esports di masa depan. 

Bisa dikatakan, mulai dari pembuatan kompetisi hingga partisipasi pemain. Esports MMO sudah memiliki contoh dan pengalaman yang matang untuk dieksplorasi dan dijadikan referensi.

Exit mobile version