Bloober Team Hadirkan Game Horor Baru: Cronos The New Dawn

Setelah sukses dengan Silent Hill 2, Bloober Team kembali menggebrak dengan game horor terbaru mereka, Cronos The New Dawn. Game ini diumumkan melalui Xbox Partner Preview dan memiliki nuansa post-apocalyptic yang mencekam.

Cuplikan Trailer Dalam trailer-nya, terlihat seorang karakter berpakaian antariksa di dalam bangunan yang melawan gravitasi. Ia berhadapan dengan makhluk mengerikan mirip manusia yang merayap di dinding, serta adegan misterius saat ia bermain catur dengan seorang wanita paruh baya.

Kilas Info Game Cronos The New Dawn berlatar di Polandia tahun 1980-an, setelah sebuah peristiwa besar yang dikenal sebagai “Change” menghancurkan dunia. Pemain akan berperan sebagai Traveler, seorang agen dari organisasi misterius bernama Collective. Misi utama pemain adalah mengekstrak individu-individu tertentu yang selamat dari kehancuran, sambil berusaha bertahan hidup di gurun berbahaya yang dipenuhi ancaman makhluk aneh.

Bloober Team dikenal akan keahliannya dalam menciptakan atmosfer horor yang intens, dan Cronos The New Dawn tampaknya akan mengusung elemen serupa dengan sentuhan post-apocalyptic dan sci-fi yang unik.

Gameplay dan Rilis Selain visual yang memikat, game ini akan menawarkan pengalaman horor yang mendebarkan, lengkap dengan elemen bertahan hidup. Rencananya, Cronos The New Dawn akan dirilis pada tahun 2025 untuk platform Xbox Series X/S dan PC, memberikan waktu yang cukup bagi para gamer untuk mempersiapkan diri menghadapi kengerian baru dari Bloober Team.

Siapkah kamu menjelajahi dunia yang hancur dalam Cronos The New Dawn?

Karakter Mirip Ibu-ibu Indonesia di Game Slitterhead

Slitterhead, game horor baru yang dikembangkan oleh Bokeh Game Studio, mengejutkan penggemar di Asia Tenggara, terutama Indonesia, dengan salah satu karakternya yang bernama Tri. Karakter ini menarik perhatian karena penampilannya sangat mirip dengan ibu-ibu Indonesia, lengkap dengan jilbab dan postur tubuh yang khas. Tri, dalam cerita Slitterhead, adalah seorang asisten rumah tangga yang bekerja di luar negeri, terkenal dengan keterampilannya dalam memasak dan instingnya yang kuat untuk mengenali rahasia tersembunyi.

Peran Tri dalam Slitterhead

Tri bukan hanya karakter minor. Dia memiliki peran penting dalam alur cerita game, terutama karena kemampuannya untuk mengenali perubahan perilaku dan mengungkap hal-hal aneh di sekitar lingkungannya. Sebagai asisten rumah tangga yang bekerja di Kowlong, ia digambarkan sebagai sosok yang berdedikasi, dengan keterampilan yang tidak biasa yang mungkin akan berperan dalam aspek horor dari game ini. Kekuatan insting Tri ini menjadi kunci untuk mengungkap misteri dalam game yang berlatar di kota tersebut.

Reaksi dari Gamer Indonesia

Tidak butuh waktu lama bagi para gamer, terutama dari Indonesia dan Asia Tenggara, untuk merespon penampilan karakter Tri ini. Banyak yang merasa terkejut sekaligus terhibur melihat karakter yang menyerupai ibu-ibu Indonesia muncul dalam sebuah game horor internasional. Beberapa komentar di Twitter menyebutkan:

  • “Beneran mirip ibu-ibu Indonesia!”
  • “Tri ini bener-bener mengingatkan saya sama tetangga sebelah.”
  • “Ini bakal populer di Asia Tenggara, jamin deh!”

Karakter Tri yang unik ini langsung mencuri perhatian gamer, yang membuat mereka penasaran bagaimana peran Tri akan berkembang dalam cerita yang penuh ketegangan dan kengerian ini.

Bukti Gambar dan Komentar di Twitter

Komentar lain dari Twitter menunjukkan bagaimana karakter ini telah memicu diskusi seru di kalangan komunitas gamer:

  • “Bokeh Game Studio telah mencuri perhatian saya sepenuhnya!”
  • “Game ini punya vibe horor Asia yang kuat. Ini akan sangat populer di Asia Tenggara, jamin deh.”

Kehadiran karakter yang tampak akrab bagi banyak orang ini menambah sentuhan realisme sekaligus menarik minat gamer dari berbagai latar belakang budaya.

Dengan elemen unik ini, Slitterhead tampaknya menawarkan lebih dari sekedar pengalaman horor biasa, dan karakter seperti Tri menambah daya tarik bagi para penggemar horor di Asia, khususnya Indonesia. Apakah game ini akan memenuhi ekspektasi para gamer dengan karakter dan cerita yang kuat? Kita tunggu saja tanggal rilisnya!

Call of Duty Black Ops 6 Tak Dirilis di Kuwait, Ini Alasannya

Penggemar Call of Duty di seluruh dunia tengah menanti perilisan Call of Duty Black Ops 6, tetapi penggemar di Kuwait harus menerima kabar bahwa game tersebut tidak akan dirilis di negara mereka. Menurut laporan dari leaker kredibel, CharlieIntel, Activision, penerbit Call of Duty, berencana mengembalikan semua pre-order yang sudah dilakukan di Kuwait.

Meski alasan resminya belum diumumkan, spekulasi utama berkisar pada sensitivitas tema Black Ops 6, yang kabarnya akan mengangkat konflik Perang Teluk pada awal 1990-an, termasuk invasi Irak yang dipimpin Saddam Hussein ke Kuwait.

Situasi ini bisa dipahami karena pemerintah di beberapa negara biasanya menerapkan pembatasan konten pada game yang dianggap bisa memicu ketegangan politik atau sensitivitas sejarah. Bukan hal yang baru bagi industri game, karena banyak negara memiliki peraturan ketat terkait tema-tema seperti kekerasan politik atau peperangan yang relevan dengan sejarah mereka.

Meskipun begitu, Activision berharap suatu hari Call of Duty Black Ops 6 bisa dimainkan oleh para penggemar di Kuwait. Sementara itu, penggemar di Kuwait tetap dapat mengakses berita dan konten seputar seri terbaru ini melalui saluran resmi Call of Duty atau media sosial.

Bagaimana menurut Anda tentang pelarangan ini?

Penarikan Figur Assassin’s Creed Karena Kontroversi Sensitif

Game Assassin’s Creed Shadows yang belum lama diumumkan Ubisoft, kembali menuai kritik, kali ini terkait penarikan figur karakter utamanya. Figur ini menarik perhatian karena dinilai menyentuh isu sensitif terkait sejarah Jepang. Dibuat oleh Purearts, figur tersebut menampilkan Yasuke dan Naoe dengan latar gerbang Torii yang hancur, mirip gerbang ikonik di Nagasaki, simbol kejadian bom nuklir yang masih diingat masyarakat Jepang.

Penarikan figur ini datang setelah netizen dan penggemar mengkritik ketidakpekaan desainnya terhadap budaya Jepang. Purearts telah mengumumkan melalui akun Twitter bahwa figur tersebut akan didesain ulang dan pembeli yang telah melakukan pre-order akan segera dihubungi untuk informasi lebih lanjut.

Di samping kontroversi figur, Assassin’s Creed Shadows sendiri juga telah mengalami penundaan rilis dari akhir 2024 ke awal 2025. Banyak penggemar berharap penundaan ini memungkinkan Ubisoft menyelesaikan masalah yang memicu kritik, serta menghadirkan permainan yang sesuai dengan ekspektasi para pemain setia waralaba Assassin’s Creed.

Dragon Ball Sparking! Zero Terjual 3 Juta Kopi dalam 24 Jam

Dragon Ball Sparking! Zero, game terbaru dari serial Dragon Ball Z: Budokai Tenkaichi, berhasil mencapai penjualan luar biasa dengan 3 juta kopi dalam waktu 24 jam setelah rilis global pada 11 Oktober 2024. Penggemar dan gamer di seluruh dunia antusias menyambut game ini yang tersedia di PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC.

Bandai Namco dengan bangga merayakan pencapaian ini dan berterima kasih kepada para pemain yang berkontribusi. Popularitas Sparking! Zero terlihat dari jumlah pemain aktif yang tinggi, mencapai puncak 122.554 pemain di Steam hanya beberapa hari setelah peluncuran. Hal ini menandakan potensi besar untuk pertumbuhan yang lebih tinggi di konsol lainnya.

Sejak pengumuman game ini, para penggemar memang sangat menantikan karakter-karakter ikonik dan pertempuran bergaya Saiyan yang penuh aksi. Game ini dirancang dengan grafik yang lebih realistis, mode pertarungan multiplayer, serta mekanik gameplay yang memadukan elemen klasik dan fitur modern. Keberhasilan ini membuktikan betapa tingginya minat pada game dari Dragon Ball dan betapa franchise ini tetap relevan di dunia gaming hingga sekarang.

Sudahkah kalian siap untuk bergabung dengan Saiyan di game terbaru ini?

Exit mobile version