Cult of the Lamb Sindir Unity Dengan Video Klarifikasi
Cult of the Lamb besutan Massive Monster melayangkan protes pada psotingan Twitnya yang membuat semua fans-nya terkejut. Protes ini viral dan mereka membuat klarifikasi perihal nasib game yang mereka buat.
Nampaknya kebijakan baru Unity membuat para pengembang game independen harus membayar biaya per instalasi dalam batas tertentu. Penasaran dengan apa yang terjadi? yuk simak informasinya.
Klarifikasi Game Cult of the Lamb perihal Twit yang Viral
Massive Monster baru baru ini menjelaskan tidak akan menarik game mereka dari platform store, melalui akun Tiktok resminya. Mereka juga menjelaskan bawha twit mereka di X/Twitter hanyalah sebuah candaan atau sindiran dan mereka juga tak berfikir bahwa postingan tersebut akan menjadi viral.
Massive juga menegaskan bahwa mereka tetap menentang kebijakan wawaslot Unity. Karena kebijakan baru mereka banyak developer harus kembali mem-porting atau mengubah Engine game mereka. Dan juga biaya yang mereka perbaharui sangat mempengaruhi seluruh industri dengan secara negatif.
Pada sisi lain, Massive juga gunakan kesempatan ini di mana tim mereka bekerja keras dalam membuat game terbaru. Tak hanya itu, mereka juga telah merilis update Relic of the Old Faith untuk Cult of the Lamb untuk performa game dalam beberapa hal.
Kebijakan Yang Mempengaruhi Banyak Pengembang Game Indie
Keputusan besar ini sangat terasa di industri game. Meski tak banyak studio game indie angkat bicara soal menghapus game mereka, beberapa di antaranya sedang mempertimbangkan untuk tak menggunakan Engine ini lagi. Sebut saja seperti game Rust buatan Facepunch Studios. Menurut mereka, kemungkinan sekuel game ini takkan menggunakan Unity lagi. Hal ini disebabkan tim tidak percaya lagi akan perusahaan Engine populer tersebut, dan developer lainnya juga berpikiran sama untuk saat ini.
Keputusan ini juga membuat konsultan game indie Rami Ismail mencuit di akun X/Twitternya, berkata bahwa ia telah banyak dihubungi developer untuk berkonsultasi terkait hal ini. Bahkan, banyak developer mematikan Ads sebagai bentuk protes akan peraturan baru.