Arsi “Hakita” Patala, developer game Ultrakill, baru-baru ini membuat pernyataan yang mengejutkan banyak gamer. Dalam cuitannya di Twitter, Hakita menyatakan bahwa dia memizinkan gamer untuk membajak game Ultrakill jika mereka tidak mampu membelinya.
Alasan di balik pernyataannya cukup menarik. Hakita percaya bahwa budaya tidak boleh hanya dimiliki oleh mereka yang mampu membelinya. Dia mencontohkan dirinya sendiri, yang dulu sering membajak game saat masih kecil.
Menurutnya, pembajakan bisa menjadi jalan penting bagi sebagian orang untuk mengakses budaya. Dia juga mengatakan bahwa Ultrakill tidak akan ada seperti sekarang ini jika dia tidak memiliki akses mudah ke film, musik, dan game saat kecil.
Hakita tetap menyarankan gamer untuk mendukung developer indie jika mereka mampu. Namun, dia juga memahami bahwa tidak semua orang mampu melakukannya.
Baca Juga: Harga Skin Faker Terlalu Mahal: Kontroversi di Komunitas League of Legends
Pernyataan Hakita ini menuai beragam reaksi dari gamer. Ada yang mendukung dan mengapresiasi sikapnya yang terbuka dan pengertian. Ada juga yang menentang, dengan alasan bahwa pembajakan dapat merugikan developer.
Terlepas dari pro dan kontra, pernyataan Hakita ini menunjukkan sisi lain dari seorang developer game. Dia tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga peduli dengan aksesibilitas dan budaya.
Berikut adalah beberapa artikel bahasa Indonesia yang membahas tentang pernyataan Hakita:
- Dev Ultrakill Izinkan Bajak Game Buatannya Jika Tidak Mampu Beli – https://steamcommunity.com/app/1229490/discussions/0/3810661398186563392?l=german&ctp=25
- Ultrakill Dev Says It’s Fine To Pirate His Game If You Don’t Have Money To Spare: ‘Culture Shouldn’t Exist Only For Those Who Can Afford It’ – https://www.pcgamer.com/gaming-industry/ultrakill-dev-says-its-fine-to-pirate-his-game-if-you-dont-have-money-to-spare-culture-shouldnt-exist-only-for-those-who-can-afford-it
Semoga informasi ini bermanfaat!