Stellar Blade: Style vs Subtance dalam Gamescape Global

Penawaran terbaru Korea Selatan Stellar Blade telah memicu diskusi dalam komunitas game global. Judulnya menampilkan Eve seorang protagonis yang menavigasi dunia cyberpunk sambil melawan musuh yang tangguh. Namun, desain karakter Eve, khususnya pakaiannya, telah menjadi titik fokus, memicu perdebatan seputar penggambaran wanita dalam video game.

Kekuatan:


Pertarungan yang Menarik: Ulasan awal memuji sistem pertarungan Stellar Blade, menekankan rangkaian aksinya yang dinamis dan mencolok secara visual.
Latar Cyberpunk yang Imersif: Dunia game yang diterangi lampu neon dan tema-tema berteknologi maju memiliki potensi untuk disukai oleh para penggemar genre cyberpunk.
Desain Seni yang Teliti: Terlepas dari kontroversi seputar pakaian Eve, game ini menawarkan model dan lingkungan karakter yang detail dan berkualitas tinggi.

Pertimbangan:


Desain Karakter yang Terlalu Seksual: Sifat pakaian Eve yang terbuka telah menutupi aspek lain dari permainan bagi beberapa pemain. Meningkatkan kekhawatiran tentang penggunaan daya tarik seksual yang tidak perlu.
Potensi Disonansi Narasi: Disonansi antara pakaian Eve dan potensi nada naratif game dapat menciptakan keterputusan bagi pemain yang mencari pengalaman berbasis cerita yang lebih mendalam.


Daya Tarik Stellar Blade Global dan Fokus pada Substansi:

Meskipun intrik awalnya mungkin berasal dari estetika kesuksesan jangka panjang Stellar Blade. Di panggung global akan bergantung pada kedalaman gameplay dan narasinya. Bisakah game ini memberikan pengalaman aksi yang memuaskan dengan alur cerita yang menarik. Atau akankah penekanan pada visual menutupi pengalaman intinya?

Perilisan Stellar Blade menjanjikan akan semakin memicu perbincangan mengenai penggambaran karakter wanita dalam industri video game. Pada akhirnya dampak global dari game ini akan bergantung pada kemampuannya. Untuk mencapai keseimbangan antara visual yang menawan dan gameplay serta pengalaman naratif yang substansial.

Pojok Gamers Gaming Content

Stellar Blade Lulus Sensor Di Negeri Sakura, EA Kecewa Berat

Stellar Blade Lulus Sensor – Kabar ini baru saja di lansir dan membuahkan sesuatu yang cukup kontroversial bahkan sebelum mengudara. Sebuah karya dari SHIFT UP Company dengan menampilakn karakter ikoniknya EVE dengan perawakan yang begitu menawan.

Walaupun game ini mendapatkan pro serta kontra dengan kata “SEXY” untuk protagonisnya, game ini ternyata tidak akan disensor sama sekali untuk seluruh dunia. Salah satunya di negeri sakura jepang. Dan EA sang raksasa video game mendapatkan sebuah kekecewaan. Penasaran bukan?

Stellar Blade Lewat dengan lancar EA kecewa

Kekecewaan EA ini timbul karena game andalan mereka yang bertajuk Dead Space tidak bisa lolos sensor. Sedangkan Stellar bisa dengan mudah lolos sensor. Ini membuat Manager EA jepang meragukan badan organisasi Rating karena mereka merasa tidak diperlakukan secara adil.

[Apa maksudnya ini CERO-san?]

Stellar Blade Demo

Aku benar-benar menikmatinya game action ini, tapi…

Aku tidak yakin kalau game Dead Space kami tidak diperbolehkan menunjukkan bagia tubuh patah atau bagian dalam tubuh, tapi di sini kami melihat semua bagian dan dalamnya, dan ini masih masuk kategori CERO D….

Shaun Noguchi, General Manager EA Jepang

CERO telah memberikan Stellar Blade rating “CERO D” dalam artian bahwa game dapat dimainkan oleh siapapun yang berusia 17 tahun keatas. CERO D sendiri merupakan rating tertinggi kedua setelah CERO Z yang diperuntukkan khusus gamer 18+.

Sedangkan untuk game Dead Space, CERO tidak memberikan rating sama sekali, membuat game dilarang untuk beredar di Jepang.

Tidak akan di sensor di seluruh dunia

Shaun Noguchi juga menegaskan bahwa dirinya tidak memberikan kritik terhadap game buatan SHIFT UP yang justru menurutnya merupakan game yang menyenangkan. Namun kritikannya tersebut lebih ditujukan ke CERO yang dianggap berlaku tidak adil. Terlebih lagi CERO juga diketahui memberikan promosi terhadap game Stellar Balde.

Saat ini, telah dikonfirmasi juga bahwa game ini tidak akan disusupi oleh penyensoran. Hal tersebut juga bukan hanya berlaku di Jepang saja, namun juga di seluruh region secara internasional.

Elden Ring Ternyata Masih ada Rahasia Yang Belum Ditemukan

Elden Ring telah pengeluarkan DLC Shadow of Erdtree beberapa waktu lalu. Hal ini membuat para fans sangat antusias dan tidak sabar untuk kembali masuk ke universe Elden Ring. Melalui sebuah interview bersama Miyazaki Hidetaka yang menjadi sutradara game soulike ini membagikan beberapa cerita yang terkait DLC kali ini,

Hidetaka mengatakan bhwa sangat senang dengan para komunitasnya dan memberikan sebuah kisi-kisi tentang rahasia universe Elden Ring.

Ada elemen kecil yang saya rasa masih belum ditemukan. Namun itu tergantung pada interpretasi pemain atau atau justru perlu bermain dan menginvestigasi lebih lanjut, hal itulah yang benar-benar saya nantikan.

Hidetaka Miyazaki

Para penggemar pasti bertanya-tanya apa saja elemenn kecil yang terhubung dengan Lore game ini. Apakah itu obrolan dengan NPC atau Story Progress, atau malah di mekanik kombinasi fighting yang belum terkuak.

Secara tidak langsung hal ini menjadi sebuah cikal bakal para player akan kembali kedalam game dan mencari tahu rahasia tersebut. Namun perlu diingat tentunya bahwa mungkin saja rahasia tersebut tidak semenarik yang dibayangkan, seperti kejadian-kejadian serupa sebelumnya. Sehingga manajemen ekspektasi tetap perlu dilakukan agar tidak terlalu merasa kecewa.

Nah, kira-kira bagaimana tanggapanmu mengenai hal yang diungkapkan Hidetaka Miyazaki ini?. dan sebagai informasi tambahan DLC Elden Ring — Shadow of the Erdtree direncanakan meluncur pada 21 Juni mendatang. Kamu sebagai Hunter harus kembali masuk ke universe Elden dan cari tahu apa rahasia kecil yang di sembunyikan sang developer

Pojok Gamers Gaming Content

Stellar Blade Mendapatkan Rating dengan kategori Mature

Stellar Blade salah satu game action yang paling mendapatkan antusias yang luar biasa oleh para gamer. Dikabarkan tidak lama lagi akan segera dirilis pada akhir bulan April 2024 nanti.Shift UP selaku pengembang akan membagikan banyak informasi terbaru menjelang perilisannya.

Rating Stellar Blabe Dari ESRB telah di keluarkan

Dan baru-baru ini Entertainment Software Rating Board atau biasa disingkat ESRB selaku organisasi pemberian rating video game. Mereka telah mengumumkan rating game baru dari Shift UP. Menurut ESRB. Rating game Stellar Blade dimasukkan dalam kategori Mature Berarti hanya boleh dimainkan oleh orang yang sudah berumur 17+

Kalian sendiri mungkin sudah memahami alasan kenapa organisasi ESRB memberikan rating game tersebut masuk dalam kategori “Mature”. Karena jika dilihat dari model karakter utama bernama Eve saja, Gamer yakin kalau game ini akan masuk dalam kategori umur di atas 17 tahun ke atas. Namun apakah itu alasan utama ESRB memberikan rating tersebut?

Alasan Kategori ini Diberikan

Pada website resmi ESRB, dijelaskan alasan kenapa game Stellar Blade masuk dalam kategori “Mature”. Berdasarkan informasi resminya, game ini memiliki unsur dimana Player akan menggunakan senjata berbahaya seperti:

  • Pedang
  • Machine Gun
  • Laser Blaster

Selain itu efek cipratan darah akan sering Player temukan dalam game ini sampai ada efek tebasan dan organ tubuh yang lepas. Selain itu ESRB menunjuk pada karakter utama perempuan dalam game ini memiliki pakaian yang terbuka. Mulai dari belahan dadanya, jenis pakaian bodysuit yang ketat, dan dada yang bergoyang saat bertarung. Selain itu di-mention juga bagaimana kata sh*it akan muncul di dalam game.

Pojok Gamers Gaming Content

Gamer Korea Masuk Penjara Karena Lari Dari Wajib Militer

Gamer asal korea ini menggemparkan dunia game dengan berita tertangkapnya dia baru-baru ini. Gamer PUBG ini nampaknya telah melanggar etik yang telah di terapkan pemerintahan Korea Selatan dalam ranah pertahanan Negara.

Wajib Militer atau di singkat Wamil ini sudah bukan hal yang mengejutkan untuk warga korea selatan. Setiap penduduk berkebangsaan korea selatan memang di haruskan untuk mengikuti wajib militer untuk ambil andil dalam kemiliteran.

Namun gamer ini nampak tidak mempedulikan hal tersebut dan kini harus masuk bui karena melalaikan kewajiban nya sebagai warga korea selatan.

Alasan Gamer ini Tidak ikut Wajib Militer

Dilansir dari The korea Helard, dan telah dilaporkan jika Makamah Agung Korea Selatan telah memberikan keputusan kepada pira yang bersangkutan. Ia harus mendekam di bui selama 1 tahun di tambah dengan hukuman 6 bulan atas penolakan.

Alasan yang berikan cukup menarik, yakni pria tersebut tidak terlalu menyukai peperangan dan menolak kekerasan. Namun aksi dan sikapnya malah dianggap membelot dari peraturan yang telah di tetapkan negara ginseng tersebut. Walau kendatinya pria tesebut sangat menyukai Game PUBG yang terkait dengan peperangan serta kekerasan.

Hakim menyebut justru hal ini tidak selaras dengan apa yang membuatnya ia lebih memilih bermain PUBG namun menolak program wajib militer tersebut. Alasan ini pun berdasarkan bagaimana sebuah game yang penuh dengan kekerasan tersebut tapi sang terdakwa justru menolak program wajib militer ini.

Gamer asal Korsel itu lanjut menegaskan, jika ia menolak wajib militer karena takut akan perintah yang semena-mena dan berpotensi melawan kebijakan Hak Asasi Manusia. Pihak hakim pun memperjelas bahwa penyelewengan perintah tidak akan terjadi dalam program wajib militer dan bergantung pula pada situasi serta kondisi di lapangan.

Pojok Gamers Gaming Content

Exit mobile version