Wandering Sword Tampilkan RPG Nuasa Wuxia

Wandering Sword hadir memberikan sensasi yabg berbeda. Bagi kalian yang bosan dengan RPG jejepangan mungkin kalian harus mencoba game yang satu ini. Memberikan sentuhan Wuxia dalam gamenya dan melalui game ini kalian bisa mendapatkan pengalaman menjadi seorang ahli pedang sekaligus menjelajahi dunia open world.

Memasukan Sentuhan Wuxia Dalam Game RPG

Biasanya game RPG melekat dengan sejarah jepang atau elemen-elemen jejepangan. Namun jika dimasukan unsur baru mungkin akan membuat game RPG akan terasa lebih segar bukan?

Inilah yang ada dalam pikiran tim The Swordman Studion dan Spiral Up Games saat mereka membuat Game Wandering Sword. Dengan game ini para player akan menikmati nuansa Tiongkok bai dari segi narasi sampai kultur yang terbalut dalam game.

Sipnosis Game Wandering Sword

Game ini akan memperkenalkan kita pada kisah seorang pedagang biasa bernama Yuwen Yi yang terjebak dalam pertarungan antar geng. Sebagai seorang prajurit, pemain akan membawa Yi dalam perjalanan melewati masa lalu Tiongkok untuk menghindari kejaran musuh-musuhnya. Anda akan bertemu banyak orang baru dan tentunya mendapat teman baru dalam perjalanannya. Saat ia mengasah keterampilannya sebagai seniman bela diri, Yi akan membantu menyelesaikan konflik dan berharap dapat meninggalkan jejaknya dalam sejarah Wuxia Tiongkok.

Game Steam Terburuk ‘Overwatch 2’ Setelah 48 jam Rilis

Game Steam mengumpulkan sejumlah ulasan yang menyatakan overwatch 2 menjadi game terburuk yang pernah di rilis. Baru saja di rilis dalam waktu 48 jam, banyak para gamers memberikan review negatif melalu platform Steam. Menurut para gamer game ini dianggap hanya sebagai Overhaul Microtransaction di sekuel sebelumnya. Namun Blizzard gagal menghapus semua gagasab yang telah ada pada pikiran gamer.

Pembatalan konten campaign di ubah oleh Blizzard menjadi sebuah misi PvE berbayar yang membuat para pemain jengkel bukan main. Hal ini membuat komunitar Game Overwatch protes di berbagai Forum dan juga sosial media.

Review Terburuk pada Platform Game Steam

Dirilis pada tanggal 10 agustus 2023 kemarin, menjadi sebuah momen yang di tunggu-tunggu pun tiba. Protes melalui Fitur ulasan Steam dengan review buruk. Hanya 9% dari 90,005 pengguna yang memberikan review positif pada game ini.

Ini membuat Overwatch masuk kederetan game terburuk dan mengalahkan game lain masuk dalam nominasi tersebut. Mayoritas review di Game Steam memberikan kritik perihal yang sama. Sistem monetisasi yang rakus dengan berkedok Battlepass yang mengunci karakter terbaru. Tidak hanya itu saja, mereka juga mengunci konten PvE yang pada awalnya telah dijanjikan sebagai Campaign.

Baca Juga: John Cena Dikabarkan Kalaborasi dengan Overwatch 2

Perbandingan jumlah pemain dengan Fortress 2

Sementara itu, perilisan di Steam juga menjadi momen di mana komunitas Team Fortress 2 dapat melihat seberapa populer game saingannya tersebut. Dan hasilnya ialah Overwatch dapatkan jumlah pemain di bawah dari TF2.

Game garapan Valve tersebut masih berada di angka 100 ribu ke atas rata-rata, dengan puncak pemain dapat mencapai 253 ribu. Sementara itu, Overwatch saat ini baru mencapai 55 ribu pemain rata-rata dengan puncak sebesar 75 ribu.

Memang di satu sisi, perbandingan ini kurang adil karena jumlah pemain yang ada di Battle.net tidak dapat diestimasi. Kecil kemungkinan semua pemain di platform itu beralih ke versi Steam melihat minimnya perbedaan di antara keduanya.

Meskipun demikian, tetap menjadi hal menarik untuk melihat game berusia 16 tahun masih dapat bertahan dan relevan khususnya dengan minimnya update konten yang diterima sementara Overwatch 2 mencoba sesulit mungkin untuk bertahan di bisnis live-service yang semakin ramai kompetisi.

Valve Melarang Keras Monetisasi Custom Game Dota 2

Valve corporation pengembang game moba Dota 2 baru-baru ini mengirim E-mail kepada semua para kreator game custom yang ada pada game mereka. Isi pesan membahas tentang monetisasi Custom Game Dota 2.

Pada game Dota 2 yang di kembangkan oleh Valve in terkenal dengan game custom/arcade. Para player bebas bermain segala macam game yang di custom oleh para kreator seperti contoh Overthrow. Jika kita lihat dari kepopuleran custom game ini, dulu Auto Chess pernah sempat di gandrungi para player saat bosan.

Valve Turun Tangan Mengurus Monetisasi Custom Game yang Merajalela

Karena banyak custom game yang menjamur dan di perbolehkan untuk dimonetisasi diluar kebijkan seperti menggunakan 3rd party atau sebagainya. Valve mengirim email kepada semua para kreator custom game.

Dalam isi email menekankan bahwa segala ketertaitkan menetisasi custom game Dota 2 harus segera di hentikan selambat-lambatnya di tanggal 17 agustus 2023. VAlve menganggap serius perihal penggunaan Dota Workshop Tools secara komersial.

Baca Juga: Twitch Membuat Larangan Promosi Judi Skin Senjata CSGO

Announcement berupa email tersebut dikirim langsung dari pihak pengacara Valve langsung. Monetisasi yang dimaksudkan adalah raga bentuk monetisasi yang menggunakan sistem pembayaran pihak ketiga, battle pass, pelangganan, item, dan Mata uang.

Semua kreator custom game diharapkan untuk menghentikan hal tersebut segera namun melapor ukuran dan bentuk menetisasi mereka sebelum tenggang wakut yang di tentukan.

Custom Game Dota 2 Yang Telah Diresmikan

Tutup keran ini sepertinya mengambil keputusan yang tepat dimana sudah terlalu banyak kreator custom game mengeluh tetang monetisasi yang tidak masuk akal dan membuat game-game berkonsep pay to win.

walaupun begitu beberapa game sudah memiliki battle pass yang secara official dijual dalam store game dota 2. Tindakan ini bertujuan untuk merangkul para kreator melalui steam tanpa perlu menggunak pihak ketiga.

Exit mobile version