MSI Claw Masuk Pasar Global, Ini Spesifikasinya!!!

MSI Claw adalah sebuah produk handheld yang menyerupai competitornya yang telah lebih dulu hadir di era gaming serba portabel. PC juga tidak mau eksistnsi mereka padam karena selalu tersembunyi dalam ruangan khusus baik di kamar ataupun kantor. Sekarang PC bisa anda bawa kemana-mana dengan mudah tanpa harus pusing memikirkan wire organize. Nah bagi para pembaca pastinya penasaran dengan spesifikasi dari Produk MSI CLaw ini. Nah mari kita gali bermasa di bawah ini.

Spesifikasi MSI Claw Rival Baru ROG Ally, dan SteamDeck

Sebagaimana yang telah kami beritakan beberapa hari yang lalu, MSI tengah mempersiapkan senjata untuk dapat bersaing di pasar perangkat handheld. Hal tersebut bukannya tanpa alasan, mengingat brand besar lainnya juga telah mengeluarkan handheld untuk memudahkan para gamer bermain secara on-the-go.

Berdasarkan laman resmi MSI, berikut adalah spesifikasi MSI Claw yang digadang akan menjadi handheld yang tak kalah kuat untuk dapat menjalankan bermacam game kekinian:

  • Prosesor: Intel Core 5 Ultra atau Intel Core 7 Ultra
  • Layar: 7” FHD IPS dengan Refresh Rate 120Hz, 100% SRGB, Touch Screen
  • Memori: 2x8GB LPDDR5-6400
  • Penyimpanan: 512GB dan 1TB
  • Baterai: 6-Cell, 53 Wh
  • Sistem Operasi: Windows 11

Walau tidak dijelaskan secara mendetil pada laman resminya, namun hal yang menarik dari handheld besutan MSI ini ialah mempercayakan kemampuan olah grafis sepenuhnya pada grafis terintegrasi Intel Generasi ke-14, alias Arc Graphics yang disebut dengan Xe-Cores. Fitur dalam produk ini juga tidak kalah menarik dari pesaingnan yang bisa menunjang aktifitas para gamer. Menggunakan koneksivitas Thunderbolt 4, WiFi 7 dan Blueetooth 5.4. Fitur-fitur tersebut tidak bisa kalian temukan di produk handheld denganpenggunaan perangkat lunak berbasis AMD.

Harga yang dibandrol untuk MSI

Setelah membahas spesifikasi dari handheld ini, pastinya yang kalian tunggu ialah harga handheld yang tak kalah menarik dari para kompetitornya. Nah, berdasarkan situs resminya, handheld ini rencananya akan dibanderol mulai dari 10 Jutaan Rupiah untuk varian Core 5 Ultra, dan 12 Jutaan Rupiah untuk varian Core 7 Ultra.

Berarti, harga dari perangkat ini masih sebelas dua belas dengan kompetitor yang memang percaya bahwa harga tersebut masih ‘masuk akal’ untuk sebuah handheld yang peruntukannya memang gaming on-the-go. Wah, makin banyak saja perangkat menarik yang meluncur tahun ini yah, Pojokers!!!

Pojok Gaming Content

Fortnite Tidak Bisa di Jalankan Dalam Steam Deck Karena Linux

Fortnite nampak tidak bisa dijalankan pada handheld Steam Deck, CEO Epic menjelaskan kenapa game populer Fortnite ini tidak bisa dimainkan para perangkat yang sedang menjadi bagian dari dunia games saat ini. Epic sendiri meminta Valve untuk mengumpulkan total pemiliki handheld ini sebanyak 10 juta pengguna untuk memasukan dukungan tersebut.

Seperti yang kita tahu Fortnite memiliki popularitas terbesar diseluruh dunia, Epic sendiri memiliki visi untuk membuat Entri game ini sebagai Roblox dengan versi yang lebih Superior. Ini telah di buktikan dengan hadirnya beberapa mode game yang ada pada Fortnite.

Epic Fortnite: Baru akan Diurus jika ada 10 juta pengguna

Melalui sebuah wawancara bersama The Verge, CEO Epic Tim Sweeney ditanyakan mengenai alasan Fortnite tidak bisa dimainkan di Steam Deck. Sang CEO tampaknya melemparkan kesalahan pada sang sistem operasi utama, Linux.

“Jika saja kita memiliki lebih banyak programmer. Ini merupakan masalah (yang datang dari) Linux. Valve telah melakukan upaya terbaik mereka, namun saya berharap (Steam Deck) bisa mendapatkan 10 juta pengguna. Pada saat itu, akan sangat logis bagi kami untuk menghadirkan Fortnite menuju Steam Deck,

Sebut Tim Sweeney.

Di tahun lalu, CEO Epic juga menolak Fortnite untuk sistem operasi Linux. Alasannya sangat simpel, Linux memiliki begitu banyak opsi distro dan kernel, membuat game sangat sulit untuk dilindungi dari kehadiran para cheater.

Padahal, solusinya sangatlah gampang…

Terlepas dari isu yang dianggap cukup valid, sistem anti-cheat dari Epic Games nyatanya jauh dari sempurna. Tidak peduli seberapa keras upaya mereka mencegah Linux untuk memainkan game, nyatanya ada begitu banyak cheater yang datang dari pengguna Windows.

Dan untuk solusi menjalankan Fortnite pada Steam Deck, jawabannya padahal sangat mudah. Epic hanya perlu memperbarui dan mengubah beberapa pengaturan pada Easy Anti-Cheat untuk memberikan kesempatan bagi gamer Steam Deck untuk bersenang-senang.

Selebihnya, compatibility layer Proton yang dikembangkan oleh Valve mampu menerjemahkan semua yang dibutuhkan untuk game berbasis Windows. Bahkan, dalam kondisi tertentu Proton menghadirkan performa lebih tinggi dibanding Windows!

Tidak sedikit dari game dengan anti-cheat yang identik hadir melalui storefront milik Valve. Dan tidak sedikit juga dari game tersebut yang mengijinkan para gamer Linux untuk memainkan game mereka. Jadi, apa sebenarnya alasan Epic enggan melakukan hal tersebut?

Salah satu asumsi adalah Epic tidak ingin para konsumennya berpindah menuju Steam. Faktanya, Epic Games Store masih merupakan sebuah kompetitor dari Steam, dan dengan mengikuti kemauan para gamer Steam Deck, Epic juga secara otomatis harus mengalah dan mengikuti tuntutan dari ekosistem Steam.

Kunjungi link ini untuk informasi gaming lainnya yang mungkin belum anda baca, terima kasih

Exit mobile version